Skip to main content

Cara Perawatan Tabulampot dari Penyiraman, Pemupukan, Pemangkasan, dan Pengendalian Hama

Tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam. Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat. Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.

Penyiraman

Penyiraman air

Penyiraman tanaman buah di media Tabulampot dilakukan secukupnya saja, yang terpenting, kelembapan media terjaga. Sebab kelebihan air akan menyebabkan terjadinya leaching (pencucian) media tanam. Kelebihan air siraman juga akan membawa serta kandungan hara organik maupun anorganik yang terdapat dalam media tanam.

Pencucian intensif akan mempercepat kehilangan kesuburan media tanam. Jika pot berdiameter 30 cm hingga 40 cm cukup diberi air siraman sebanyak 1 hingga 1,5 liter setiap proses penyiraman dilakukan. Sementara pot berdiameter 50 hingga 60 cm cukup disiram dengan 2 liter air. 

Pemupukan

Perawatan tanaman buah dalam pot juga meliputi pemupukan karena media tabulampot memiliki cadangan nutrisi terbatas. Maka pemupukan hal yang sangat penting dalam perawatan tabulampot ini. Waktu pemupukan untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu usia tanaman menginjak 30 hari setelah tanam. Pemupukan selanjutnya dilakukan secara kontinyu setiap 3 sampai 4 bulan sekali.

Pemupukan tabulampot menggunakan pupuk organik akan menghasilkan buah yang lebih sehat dan berkualitas. Pupuk organik yang digunakan bisa berupa kompos, pupuk kandang maupun pupuk organik cair.

Walaupun unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik tidak seakurat pupuk kimia, namun pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu, penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.

Kita bisa menggunakan pupuk kimia pada saat-saat tertentu saja, misalnya pada saat pembungaan dan pembuahan di mana tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro seperti P dan K dalam jumlah banyak. Pada saat itu tanaman juga membutuhkan beberapa unsur mikro seperti Ca, Mn, Fe, dan lain sebagainya. Dalam pupuk kimia unsur-unsur tersebut bisa dipastikan takarannya.

Pemangkasan

Pemangkasan tabulampot memiliki 3 tujuan. 

  1. Tujuan pemangkasan yang pertama adalah mengenai estetika bentuk tabulampot. 
  2. Pemangkasan kedua bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman buah. 
  3. Pemangkasan ketiga bertujuan untuk peremajaan tanaman.

Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan juga agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman, serta agar tanaman terlihat indah.

Prinsip yang digunakan dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 9-3-1. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman. 

Pemangkasan yang bertujuan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.

Sementara itu, pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot atau repotting. Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit. Maka belilah bibit unggul dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikat bibit.

Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Bila tabulampot sudah terlanjur terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.

Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.

Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema. Biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida Kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar.Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida organik. Silahkan baca tentang pestisida organik.

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved