Skip to main content

Jaring Kurung Dasar (JKD) untuk Wadah Budidaya Ikan Laut

Jaring kurung dasar (KD), Jakusar, atau jaring tancap adalah wadah budi daya mirip hampang. JKD digunakan untuk budi daya berbagai biota laut, seperti ikan, udang. rajungan, lobster (Panulirus), penyu (Chelonia mydas. Eretmochelys imbricata), dan sotong (Sepioteuthis sp).

Lokasi untuk Jaring Kurung Dasar

Untuk membangun atau menempatkan Jaring kurung dasar (JKD) di laut. beberapa faktor perlu dipertimbangkan, baik teknis maupun sosial ekonomis, sebagai berikut:

  1. JKD dibangun pada daerah pasang surut, di daerah terumbu karang padang lamun, atau teluk JKD yang dibangun di padang lamun memiliki keunggulan. Selain menjadi tempat menempel dan ber sembunyi bagi biota budi daya, lamun menjadi tempat bersembunyi biota kecil yang menjadi makanan bagi biota budi daya. 
  2. Kedalaman air di lokasi budi daya yang ideal berkisar antara 0,5-1 meter pada surut terendah, sedangkan pada pasang tertinggi tidak lebih dari 2 meter. Air yang terlalu dangkal pada surut terendah menyebabkan biota budi daya kekeringan dan terjadinya kenaikan suhu air yang dapat menggangu biota budi daya. Sedangkan air yang terlalu dalam membutuhkan JKD yang tinggi dan harus kokoh untuk menahan tekanan air yang besar.
  3. Kualitas air pada lokasi yang dipilih untuk penempatan JKD memenuhi syarat untuk pemeliharaan biota akuatik. 
  4. Lokasi mudah dijangkau untuk pengadaan bahan, alat, benih, pakan. hasil panen, dan lain-lain. 
  5. Lokasi terlindung dari gelombang, badai atau arus yang kuat sehingga merusak JKD.
  6. Lokasi cukup aman dari gangguan, baik hama maupun gangguan lainnya, atau dapat ditanggulangi.

Spesifikasi Jaring Kurung Dasar

Jaring kurung dasar (JKD) untuk budi daya ikan dan komoditas laut nonikan dapat berbentuk segi empat, empat persegi panjang, bulat, atau tidak beraturan sesuai dengan kondisi lokasi. JKD yang dibangun harus memenuhi beberapa spesifikasi berikut:

  1. JKD dibangun di daerah padang lamun untuk budi daya ikan, rajungan, sotong dan lobster. Bentuk dan luas JKD disesuaikan dengan bahan yang tersedia.
  2. Ukuran JKD mulai dari 10 x 5 m, 10 x 10 m. 15 x 10 m. Ukuran JKD mempertimbangkan kemudahan pengelolaan. Ukuran JKD yang terlalu luas menyulitkan pengelolaan.
  3. Untuk membuat satu unit JKD seluas 10 x 10 x 2,4 m yang ditempatkan pada area padang lamun dengan pasang air laut sekitar 90-125 cm dibutuhkan 60 kayu kaso (panjang 4 m) atau 30 batang bambu (panjang 8 m), 12 drum bekas (volume 250 l), 150 lembar karung pasir, 2 gulung jaring bagan (ukuran mesh size mata jaring 2 cm), 2 gulung jaring polinet biru (ukuran mata jaring 1 mm), 25 kg tali ris (diameter 7 mm), 2-4 jangkar (berat 15 kg), dan benang nilon secukupnya.
  4. JKD dibangun dengan dua cara yaitu tanpa drum dan dengan menggunakan drum JKD tanpa drum mirip hampang atau pagar keliling. Tiang pancang dari kayu atau bambu dipasang keliling sesuai dengan ukuran kemudian jaring dipasang pada bagian dalam tiang pancang. Dinding jaring terdiri dari 2 lapis, yaitu polinet biru (mata jaring 1 mm) di sebelah dalam untuk mencegah rajungan budi daya keluar dari wadah dan jaring bagan (mata jaring 2 cm) di sebelah luar sebagai penguat dan mencegah serangan predator Jaring dipasang melewati permukaan air antara 50-100 cm pada waktu pasang tertinggi. Untuk mencegah biota budi daya keluar melalui dasar jaring, maka bagian dasar ditekuk ke dalam dan ditindih dengan karung-karung berisi pasir.
  5. IKD yang dibangun dengan menggunakan drum mirip keramba jaring apung (KJA). Drum-drum dipasang mirip rakit, sehingga selain membantu mengapungkan JKD, juga menjadi jalan titian. Pemasangan jaring tidak berbeda dengan JKD tanpa drum. Model JKD Tentangan ke atas dibantu drum lebih awet dan lebih murah untuk jangka waktu bertahun-tahun.
  6. Apabila lokasi budi daya tidak terlindung atau sering diterpa gelombang sehingga mengaduk dasar perairan, sebaiknya digunakan model jaring kantong yang dipasang mendasar. Dasar jaring kantong bermata jaring besar (2 cm). Pada saat memasang jaring kantong. tanaman lamun dipotong ujung-ujungnya terlebih dahulu. Kemudian keliling dinding bagian dalam ditindih karung berisi pasir dan bagian tengahnya disiram pasir setebal 25 cm. Daun-daun lamun tumbuh dan dapat menerobos mata jaring.

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved