Skip to main content

Cara Budidaya Kuda Laut di Bak

Benih kuda laut untuk budi daya diperoleh dari hasil penangkapan di alam dan pembenihan terkontrol di hatchri. Penangkapan benih kuda laut dilakukan di perairan dangkal pada padang lamun, rumput laut, dan ekosistem terumbu karang. Sedangkan benih kuda laut produksi hatchi tersedia di BBPBL Lampung

PEMELIHARAAN KUDA LAUT DI BAK

Benih kuda laut yang digunakan untuk pembesaran umumnya berumur > 30 hari. Pada umur tersebut benih kuda laut yang disebut juwana sudah dapat memegang substrat dengan ekor prehensile-nya. 

Pemeliharaan kuda laut dapat dilakukan di bak, hampang. KJA. JKD atau tambak. Namun umumnya, pemeliharaan kuda laut dilakukan di bak, baik bak papan yang dilapisi terpal/plastik, bak fiberglass, ataupun bak beton. Penebaran benih kuda laut di dalam wadah pembesaran dilakukan pagi atau sore hari agar benih tidak mengalami stres. Benih ditebar dengan kepadatan 5-10 ekor/liter.

Pemeliharaan kuda laut untuk menghasilkan kuda laut berukuran > 10 cm membutuhkan waktu 3-4 bulan sejak dilahirkan oleh induk. Untuk menghasilkan induk dibutuhkan waktu pemeliharaan 6-7 bulan. 

Prinsip pembesaran kuda laut tidak berbeda dengan pemeliharaan juwana. Padat penebarannya diturunkan cukup 1 -3 ekor/liter untuk ukuran juwana 7 cm/ekor. Padat penebaran diturunkan seiring dengan pertumbuhan kuda laut.

Pakan yang diberikan berupa udang rebon atau udang jambret sebanyak 2-3 kali sehari. Jumlah pakan yang diberikan 3-5% dari bobot biomassa. Namun ukuran tersebut tidak baku, karena itu pemberian pakan dilakukan dengan mencermati pola makan kuda laut. Caranya, pakan diberikan sedikit demi sedikit sambil mengamati kuda laut makan.

Jumlah pakan tidak sensitif bagi kuda laut, karena fauna ini tidak bersifat kanibal (saling memangsa). Kuda laut tidak banyak bergerak meskipun cukup responsif terhadap pemberian pakan. Kuda laut tidak mengerubungi pakan, tetapi memakan pakan yang ada di dekatnya.

Untuk mencegah serangan penyakit, terutama bakteri dan jamur, maka pemberian pakan tidak sampai menyebabkan penumpukan sisa pakan di dasar bak/kolam Sisa pakan dan kotoran harus segera dikeluarkan dengan cara disipon. Penggantian air 30-50% dilakukan setiap hari, kecuali bak dilengkapi dengan sistem air mengalir. 

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved