Skip to main content

Cara Ternak Ayam Tanpa Bau

Mengapa kotoran ayam sangat berbau? Apa yang menyebabkan kotoran tersebut menjadi berbau? Apa dampak yang ditimbulkan dari bau tersebut baik untuk ternak, manusia, dan lingkungan?

Penjelasannya dapat dilakukan demikian. Pakan yang dimakan ayam dan unggas pada umumnya tidak seluruhnya dapat dicerna dalam sistem pencernaan unggas. Apalagi saluran pencernaan ayam yang pendek menyebabkan proses pencernaan berlangsung cepat. Sebab itu ada makanan yang tidak dicerna dan menjadi tersisa lalu dikeluarkan sebagai kotoran atau feses yang masih mengandung zat-zat makanan terutama protein.

Zat-zat makanan yang masih terkandung di dalam kotoran unggas merupakan media perkembangbiakan mikroorganisme.

Mikroorganisme akan memecah bahan-bahan organik seperti protein dalam kotoran ayam menjadi bahan atau senyawa yang lebih sederhana. Protein akan dipecah menjadi asam amino, kemudian melalui proses deasimilasi dan desimilasi menghasilkan gas amonia dan hidrogen sulfida. Kedua gas tersebut dan sebagian besar bahan organik yang sedang mengalami proses dekomposisi atau perombakan akan menimbulkan bau tidak enak.

Kotoran ayam memang bukan satu-satu penyebab bau. Pengelolaan kebersihan kandang menjadi penentu munculnya bau atau tidak. Adanya bau yang tercium di dalam kandang merupakan kombinasi dari berbagai gas yang diproduksi dari proses perombakan feses dan urin ayam yang ada dalam kandang.

Di dalam kotoran ayam terkandung unsur nitrogen dan sulfida. Pada saat terjadi penumpukan kotoran ayam akan terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganisme yang membentuk gas amonia, nitrat, dan nitrit serta gas sulfida. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan bau.

Senyawa penyebab bau ini mudah terbentuk dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen seperti tumpukan kotoran yang masih basah. Senyawa tersebut dapat tercium dengan mudah walau dalam konsentrasi yang sangat kecil. Untuk H2S, kadar 0,47 mg/l atau dalam konsentrasi part per million (ppm) di udara merupakan batas konsentrasi yang masih dapat tercium bau, sedangkan untuk dimetil sulfida konsentrasi 1,0 ppm di udara mulai tercium bau busuk.

Bau kotoran unggas selain membawa dampak negatif terhadap kesehatan manusia yang tinggal di lingkungan peternakan, juga berdampak negatif terhadap unggas dan menyebabkan produktivitas unggas menurun. Daya tahan tubuh unggas menurun sehingga menurun pula daya tahannya terhadap penyakit-penyakit yang sering timbul akibat polusi udara oleh amonia, seperti penyakit cronic respiratory disease (CRD), yaitu penyakit saluran pernapasan menahun.

Cara ternak ayam tanpa bau

1. Melakukan Sanitasi Kandang

Kandang sebelum ditempati ayam perlu disanitasi terlebih dahulu agar siap huni oleh ayam. Kadang yang siap berarti bersih dari kotoran, bebas dari bibit penyakit, dan nyaman dihuni ternak peliharaan.

Dengan demikian sanitasi dilakukan sebelum ayam masuk ke dalam kandang dan setelah panen ayam. Sanitasi yang dilakukan setelah panen, maka kandang perlu dikosongkan sejenak selama 2 minggu untuk memutus siklus hidup penyakit yang ada dalam kandang. Penyakit yang bersifat endemik pada ternak sering terjadi karena pengosongan kandang sementara waktu tidak dilakukan sampai kandang benar-benar kering. Kandang yang terus menerus terisi memberikan kesempatan kepada bibit penyakit untuk tetap mendapatkan inangnya sehingga penyakit akan terus bertahan dalam peternakan.

Cara melakukan sanitasi kandang:

  • Semua peralatan makan dan minum dikeluarkan dan dicuci hingga bersih. Kotoran dan litter disapu lalu ditumpuk pada suatu tempat atau dimasukkan dalam kantong-kantong plastik yang sudah disiapkan. 
  • Kandang yang sudah kosong lalu dilakukan pencucian hingga bersih dari limbah ternak. Setelah itu air bersih dapat dicampurkan dengan desinfektan untuk membilas kandang.
  • Kandang yang telah dicuci bersih dan masih dalam keadaan basah disemprot dengan larutan desinfektan. Penyemprotan diatur pada posisi berkabut. Tujuannya agar reaksi obat desinfektan dapat masuk ke dalam sela-sela bangunan kandang. Apabila banyak sarang laba-laba dan kutu, kandang dapat disemprot dengan insektisida seperti basudin sesuai dosis yang pada kemasan.
  • Lakukan pengapuran lantai dan dinding kandang untuk membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Pengapuran juga merupakan tindakan preventif terhadap penyakit yang mungkin timbul. Pengapuran memberikan pula suasana terang dalam kandang. Kapur merupakan desinfektan yang murah dan mudah didapat. Aplikasinya tambahkan dengan air, diaduk merata lalu olehkan pada lantai, dinding, langit-langit, dan kerangka kandang.
  • Lakukan penyemprotan dengan formalin untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu biarkan kandang dalam keadaan kosong selama 10 hari.
  • Sanitasi tersebut dapat diulang lagi setelah panen dalam satu periode pemeliharaan ayam. 
  • Peralatan kandang seperti tempat pakan dan minum dapat dibersihkan setiap hari. 

2. Memberikan Kapur, Zeolit, dan Klorin pada Kandang dan Kotoran Ayam

Zeolit merupakan mineral galian tambang dan mudah diperoleh di Indonesia, yang dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran gas amonia dan H2S pada kotoran ayam. 

Zeolit dengan konsentrasi 10% yang ditambahkan pada kotoran ayam mampu mengurangi pembentukan gas-gas tersebut secara nyata. Zeolit yang ditambahkan ke dalam pakan dengan dosis di atas 4% dapat mengurangi pembentukan gas amonia dan hidrogen sulfida pada kotoran ayam. Namun, efek sampingnya adalah zeolit merupakan bahan penyerap yang tidak selektif sehingga dikhawatirkan akan menyerap nutrisi yang dibutuhkan ternak untuk pertumbuhan. Sebab itu penggunaan zeolit dengan dosis yang tinggi tidak dianjurkan (Murdiati et.al, 1995).

Zeolit yang dicampur dengan klorin dan ditaburkan pada kotoran ayam dengan konsentrasi zeolit 30% dan klorin 1000 ppm sangat efektif dalam mengurangi konsentrasi gas H₂S selama 8 hari dan gas amonia turun drastis selama 10 hari.

Penggunaan zeolit yang dikombinasikan dengan klorin pada kotoran secara rata-rata cenderung mengurangi konsentrasi gas gas penyebab bau menjadi semakin rendah dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan tersebut secara terpisah. Klorin berfungsi membunuh mikroba-mikroba pembusuk yang menghasilkan gas amonia.

Kapur berfungsi untuk membersihkan lantai kandang, mengeringkan, dan mengurangi bau dari kotoran unggas. Pemberian kapur juga menyebabkan lalat tidak mengerumuni kotoran ayam.

Kapur yang tersedia di pasaran sudah mengalami proses kalsinasi dengan pemanasan, sehingga berada dalam bentuk CaO, MgO. Penelitian Hutami (1997) menunjukkan bahwa penambahan kapur 1% dan 3% pada kotoran ayam dapat mengurangi pelepasan gas amonia dan H₂S secara nyata, pH kotoran berada dalam kisaran 7,77-8,42.

3. Menambahkan Probiotik pada Pakan dan Air Minum Ayam

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang diberikan bersama pakan atau air minum sehingga memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi ternak peliharaan seperti ayam. Probiotik mengandung mikroorganisme yang tidak bersifat patogen dan dapat merangsang aktivitas metabolik serta mampu menghambat perkembangan bakteri patogen penyebab penyakit. Pemberian priobitok dapat meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan. 

Pemberian probiotik dapat dalam bentuk bubuk, cair, pasta dan tablet. Jenis mikroba yang digunakan sebagai komponen dalam probiotik sangat tergantung oleh tujuan pemberian dan jenis ternak yang digunakan.

Penggunaan probiotik untuk ayam dan unggas pada umumnya menguntungkan karena dapat menghasilkan zat atau enzim yang membantu pencernaan dan dapat menghasilkan zat antibakteri yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan.

Probiotik memberikan pengaruh pada peningkatan nafsu makan, memperbaiki keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan, merangsang tingkat kekebalan, menstimulir enzim enzim pencernaan dan dapat memanfaatkan karbohidrat yang tidak tercerna.

Beragam merek probiotik sudah tersedia di pasaran dan dapat diperoleh dengan mudah oleh peternak. Beberapa di antaranya, sebagai berikut.

a.Starbio.

Starbio merupakan probiotik berwarna coklat yang yang berkerja secara enzimatis (menghasilkan enzim) yang berfungsi memecah protein (proteolitik), karbohidrat struktural (selulolitik, hemiselulolitik, lignolitik), dan lemak (lipolitik) serta dilengkapi dengan bakteri Nitrogen fiksasi non simbiotik.

b. Effective Microorganism 4 (EM4)

EM4adalah campuran kulturyang mengandung Lactobacillus, jamur fotosintetik, bakteria fotosintetik, Actinomycetes, dan ragi.

EM4 untuk peternakan mampu memperbaiki jasad renik didalam saluran pencernaan ternak sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stres dan bau kotoran akan berkurang. Pemberian EM4 pada pakan dan air minun ternak akan meningkatkan nafsu makan ternak karena aroma asam manis yang ditimbulkan. 

c. Biodekstran

Merupakan bakteri probiotik dan bersifat anaerob dan dapat menguraikan bahan-bahan organik yang beracun (limbah) menjadi bahan organik sederhana yang tidak mencemari lingkungan dan menghilangkan bau limbahnya.

4. Memberikan Jamu dan herbal Unggas

Ramuan tanaman herbal adalah obat tradisional yang terbuat dari bahan alami terutama tumbuh-tumbuhan. Ramuan tanaman obat (jamu) selain dikonsumsi oleh manusia dapat digunakan untuk kesehatan ternak (Zainuddin, 2010).

Pakan dan minuman yang diberikan pada ayam yang mengandung sumber alami (herbal) dapat menggantikan obat-obatan kimia yang meningkatkan kesehatan unggas dan meningkatkan efisiensi penyerapan gizi pakan dalam saluran pencernaan unggas. Dengan demikian diperoleh produk daging dan telur unggas (ayam, itik, puyuh) yang aman dan bebas residu antibiotik.

Racikan herbal yang disebut jamu unggas memiliki manfaat dan beragam keuntungan untuk unggas: 

  • Daya tahan unggas meningkat terhadap stress dan penyakit unggas.  
  • Tingkat kematian (mortalitas) unggas dalam pemeliharaan dapat ditekan serendah mungkin. 
  • Tidak diperlukan imbuhan antibiotik dan antistress dalam air minum untuk unggas. 
  • Mengurangi bau amonia dalam kotoran unggas sehingga lingkungan kandang menjadi lebih sehat dan meningkatkan produktivitas ternak. 
  • Produk unggas (daging dan telur) yang dihasilkan bebas dari residu antiobiotik dan bahan kimia sehingga daging dan telur aman dikonsumsi. 
  • Ramuan herbal mudah diberikan pada unggas karena dapat diaplikasikan melalui pakan dan air minum.

Comments

Edukasi Terpopuler

Pada masa kemerdekaan, masa demokrasi parlementer, dan masa demokrasi terpimpin keadaan ekonomi Indonesia cenderung memburuk. Menurut pendapatmu, apa saja yang menyebabkan buruknya perekonomian Indonesia waktu itu? Jelaskan!

Pada masa kemerdekaan, masa demokrasi parlementer, dan masa demokrasi terpimpin keadaan ekonomi Indonesia cenderung memburuk. Menurut pendapatmu, apa saja yang menyebabkan buruknya perekonomian Indonesia waktu itu? Jelaskan!

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved