Dalam catatan wikipedia, jika ditinjau dari sisi penjualannya, perdagangan ekspor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni ekspor langsung dan tidak langsung.
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.
Pada jenis ini, penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.
Adapun keuntungannya adalah produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi pun lebih baik.
Selain keuntungan tersebut, sistem ekspor langsung itu juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar, adanya hambatan perdagangan, dan proteksionisme.
Sementara itu, ekspor tidak langsung ialah teknik penjualan yang menunjukkan bahwa barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal, kemudian dijual lagi oleh perantara tersebut.
Dengan demikian, pada jenis ini, barang tidak hanya dijual kepada perantara/eksportir, tetapi juga dijual kembali oleh eksportir ke pihak lain.
Adapun keuntungan dari jenis itu adalah sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung.
Sedangkan, beberapa kelemahannya ialah kontrol terhadap distribusi kurang baik dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain pun kurang maksimal.
Nah, dari kedua jenis ekspor tersebut, manakah yang lebih banyak dipakai dalam perdagangan internasional?
Sebenarnya, keduanya sama saja dipakai dalam perdagangan internasional.
Hanya saja, industri jasa menggunakan ekspor langsung, sedang kan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Comments
Post a Comment