Jelaskan sistem ekskresi pada hewan vertebrata? Susunan dan fungsi alat pengeluaran pada hewan vertebrata hampir sama dengan yang terdapat pada manusia. Alat pengeluaran hewan vertebrata pada umumnya adalah ginjal, kulit, hati dan paru-paru, kecuali pada ikan dan berudu.
Ikan dan berudu memiliki insang, yang berfungsi seperti paru-paru. Tidak semua zat sisa hasil metabolisme yang dikeluarkan akan dibuang. Pada hewan tertentu ada zat sisa yang masih dimanfaatkan. Misalnya pada burung, sisa metabolisme yang berupa minyak dimanfaatkan untuk meminyaki bulu-bulunya. Di bawah ini akan dibahas satu demi satu sistem pengeluaran pada ikan,amfibi, reptil dan burung.
Jelaskan sistem ekskresi pada hewan vertebrata?
A. IKAN
Alat pengeluaran pada ikan berupa sepasang ginjal yang bentuknya meman jang dan berwarna coklat. Ginjal terletak di sebelah atas saluran pencernaan, dan terikat di bawah tulang belakang. Saluran ginjal bersatu dengan saluran kelenjar kelamin, dan akhirnya kedua saluran tersebut bermuara pada lubang urogenital yang terletak di belakang anus. Disebut urogenital karena lubang tersebut meru pakan persatuan muara antara saluran urin dan saluran kelamin.
Ikan air tawar seperti ikan gurame, ikan mujair, dan ikan mas, hidup di lingkungan dengan kadar garam rendah. Sebaliknya, ikan air laut seperti ikan baronang, ikan kakap dan ikan bawal, hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Perbedaan lingkungan tempat hidup menyebabkan mekanisme pengeluaran yang berbeda pula.
Ikan air tawar tidak minum. Ikan tersebut hanya menyerap air saat makan. Dalam ginjalnya terdapat banyak nefron, yang mengandung banyak glomerulus. Akan tetapi, tubulus-tubulusnya pendek sehingga hanya dapat menyerap air sedikit saja. Akibatnya, urin yang dihasilkan banyak dan encer. Berbeda halnya dengan ikan laut, yaitu ikan yang hidup di air dengan kandungan bahan-bahan terlarut (garam-garam mineral) yang tinggi. Ikan laut banyak minum air. Nefron ikan air laut tidak memiliki glomerulus. Kalaupun ada, glomerulusnya kecil dan tubulusnya panjang. Oleh karena itu, tidak terjadi filtrasi atau penyaringan. Darah yang disaring hanya sedikit, tetapi air yang diserap oleh nefron banyak. Akibatnya, urin yang dihasilkan sedikit dan pekat.
Kulit pada ikan berlendir sehingga tubuh ikan sangat licin. Hal tersebut memudahkan ikan bergerak di dalam air. Lendir yang terdapat pada kulit ikan dihasilkan oleh kelenjar yang terdapat pada kulitnya.
B. AMFIBI
Katak memiliki dua buah ginjal. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan pada katak betina terpisah. Saluran urin dan saluran kelamin bermuara pada kloaka. Kulit katak selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh kelenjar lendir. Keadaan kulit yang selalu basah membantu proses pertukaran gas melalui kulit dengan cara difusi.
C. REPTIL
Alat pengeluaran pada reptil terdiri dari ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal dihubungkan oleh saluran kemih (ureter) ke kandung kemih (vesica urinaria), dan akhirnya kandung kemih bermuara langsung ke kloaka. Karbondioksida dikeluarkan melalui paru-paru.
Hasil ekskresi reptil adalah asam urat, yang dikeluarkan dalam bentuk bubur berwarna putih. Beberapa reptil seperti ular, buaya, dan alligator tidak mempunyai kantung kemih sehingga asam urat dikeluarkan bersama tinja (feses). Khusus pada kura-kura laut atau penyu terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepalanya yang bermuara di sudut mata pada kepalanya, sehingga penyu sering terlihat seperti menangis.
D. BURUNG
Alat pengeluaran pada burung terdiri dari ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai dua buah ginjal. Saluran pengeluaran dari ginjal bermuara langsung pada kloaka, karena burung tidak mempunyai kantung kemih.
Burung mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada bagian ekor (bagian tungging). Kelenjar minyak ini mengeluarkan minyak sisa hasil metabolisme, yang berfungsi melumasi bulu-bulunya. Karbondioksida dikeluarkan melalui paru-paru.
Comments
Post a Comment