Skip to main content

Cara Menentukan Lokasi Bisnis Ritel yang Strategis

Kadang ide bisnis itupun muncul ketika kita tanpa sengaja menemu kan suatu lokasi yang kita pikir strategis untuk menjalankan suatu usaha. Misalnya ketika kita jalan-jalan di mal atau ketika jogging pagi keliling perumahan atau suatu daerah. Anda pun berpikir, lokasi ini cocoknya untuk bisnis apa ya? Atau ada saudara yang memiliki kios/ruko namun dalam kondisi tidak dipakai atau tidak disewakan. Kita kadang ditawari dengan harga sewa khusus, daripada kios tersebut menganggur. Dalam kondisi seperti ini, memilih bisnis adalah pilihan kedua. Karena kita sudah men dapatkan lokasi. Tentu kita tidak bisa memaksakan suatu jenis bisnis yang kita inginkan pada suatu lokasi khusus. Misal, tidak lucu kalau kita memilih bisnis makanan, padahal peruntukan lokasi untuk pakaian, begitupun sebaliknya.

Situasi seperti ini akan memaksa kita untuk berpikir, akan diisi dengan dagangan apa. Misalnya kita mendapatkan lokasi di pakaian. Yang kita lakukan adalah berpikir jenis bisnis yang serumpun dengan pakaian. Apakah kita berjualan pakaian bayi, anak-anak, anak baru gede (ABG), atau dewasa. Kita bisa juga memilih berjualan khusus, seperti busana muslim laki-laki, busana muslim khusus wanita, atau bahkan berjualan grosir kerudung/jilbab.

Bisa saja lokasi yang kita temukan adalah pasar tradisional. Kita harus pilah dulu, apakah ada pengelompokan jenis dagangan atau bebas. Kita bisa membandingkan jenis usaha, mau bersaing dengan yang sudah ada. atau benar-benar membuka usaha yang belum ada. Kalau mau bersaing, senjata apa yang kita pakai untuk bersaing, apakah harga yang murah atau kualitas yang bagus.

Bagaimana bisa menentukan lokasi ini bagus untuk usaha atau tidak, tentu butuh jam terbang. Untuk meningkatkan jam terbang ini, Anda harus sering datang ke mal untuk membandingkan, posisi mana dari kios atau counter di mal itu yang ramai pengunjung. Ada beberapa pintu gerbang dan pintu-pintu kecil lainnya. Lihat jalan utama yang biasanya ditandai jalanan lebih besar, menghubungkan pintu utama dengan hall. Biasanya jalan utama ini ramai pengunjung. Kalau jalan utamanya saja sepi, berarti mal tersebut belum ramat.

Dari sering datang ke mal-mal, kita jadi bisa membandingkan dan membayangkan. Pada akhirnya, tanpa datang ke suatu mal, kita bisa melihat dari selembar gambar mal, mana jalan utama, jalan ramai kedua dan jalur yang sepi. Mana lokasi yang kira-kira ramai pengunjung. Hal ini berguna bila kita mau memilih kios/counter mana yang akan dibeli/disewa. Jadi, kita bisa memilih jenis usaha belakangan, bila kita sudah menemu kan lokasi usaha yang strategis. Namun, kadang orang sudah menentukan jenis usaha yang akan dijalani, baru mencari lokasi yang bagus. Kedua langkah ini bisa dipilih sesuai kondisi di lapangan.

Namun, apakah semua jenis usaha disektor perdagangan mensyaratkan lokasi dekat keramaian seperti itu? Tentu saja tidak mesti, karena banyak pengusaha yang kini usahanya maju pesat ternyata lokasi usahanya tidak berada di jalur ramai, misalnya usaha peternakan ayam, pembiakan udang air tawar, pabrik tahu tempe, catering, pembuatan furniture, merupakan beberapa contoh saja usaha yang tidak harus berlokasi di pusat keramaian.

Beberapa usaha malahan dapat dilakukan di rumah. Beberapa pengusaha sukses ternyata memulai usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. Dokter, bidan, konsultan, teknisi elektronik, biro jasa dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnya untuk tempat usaha. Dengan memanfaatkan rumah, Anda bisa berhemat modal jutaan rupiah, sehingga anggaran itu Anda bisa gunakan untuk kegiatan lain dalam men jalankan laju usaha. Membuka usaha di rumah memungkinkan kita untuk meluangkan waktu untuk keluarga. Dengan memulai usaha dari rumah, kita bisa mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, kalau Anda wanita, memulai usaha dari rumah sangat sesuai untuk Anda yang ingin tetap menunaikan kodrat kewanitaan Anda sebagai ratu rumah tangga sekaligus bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Memulai usaha dari rumah bisa sangat bermanfaat, tapi tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan kondisi rumah Anda dan sifat dari usaha. Anda. Kalau Anda ingin menggunakan rumah sebagai tempat usaha, tentunya harus memilih jenis usaha yang cocok dijalankan di lokasi itu. Anda bisa saja mengamati usaha di lokasi perumahan daerah lain yang telah berjalan, lalu berpura-pura membeli atau menggunakan jasa mereka, lalu Anda nilai sendiri apakah usaha tersebut kira-kira bisa Anda jalankan di rumah Anda. Anda bisa pakai teori ATM yakni mengamati bisnis orang lain, kemudian Anda tiru dengan beberapa modifikasi. Beberapa jenis usaha yang paling cocok dijalankan di rumah adalah yang bersifat homey misalnya bisnis pembuatan snack dan panganan, bisnis barang kerajinan, bisnis kue, dan usaha lain sejenis. Bahkan kalau lokasi rumah Anda berada di pinggir jalan utama, beberapa usaha yang bagus dijalankan seperti toko pakaian adat/pakaian muslim, usaha pijat kesehatan, salon dan toko roti, warung makan dan usaha makanan sejenis lainnya. Kalau kebetulan Anda hendak membuka usaha katering, misalnya, rumah jelas pilihan per tama untuk disulap menjadi "dapur umum". Toh, dapur tak harus di lokasi yang ramai, gampang diakses angkutan umum, atau syarat-syarat lain yang identik dengan pengertian strategis. Namun Anda juga mesti berhati-hati, ada beberapa usaha yang tidak cocok dijalankan di rumah seperti usaha toko kelontong atau bisnis perlengkapan bayi, karena orang-orang pasti nya lebih cendrung belanja ke hypermarket atau minimarket, alasannya selain berbelanja bulanan, juga sekalian untuk jalan-jalan sambil cuci mata.

Rumah juga bisa dimanfaatkan sebagai gudang, bengkel kerja atau workshop, dan kantor bila Anda berusaha di bidang jasa, dan pabrik kecil-kecilan asal jangan sampai mengganggu ketertiban dan ketenangan lingkungan sekitar. Jangan mentang-mentang mau menghemat modal, Anda terus membuka peternakan ayam di halaman belakang rumah, atau mem buat pabrik batako yang bikin bising tetangga. Alih-alih mendapat untung, bisa-bisa ayam Anda menjadi sasaran senapan angin tetangga sebelah rumah atau rumah Anda malah di lempar batako.

Kadang-kadang sebuah usaha malah tak membutuhkan lokasi sama sekali. Bisnis perbaikan peralatan elektronik dari rumah ke rumah, umpamanya, bisa dijalankan tanpa perlu bengkel atau showroom. Tempat kerja para montir, ya, rumah para pelanggan. Kunci keberhasilan usaha seperti itu terletak pada kualitas kerja dan kepandaian promosi, bukan lokasi. Bisnis sedot WC merupakan contoh bisnis yang tak terlalu mengutamakan lokasi usaha.

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved