Skip to main content

Tabulampot Srikaya: Pembibitan, Media Tanam, Penanaman, Penyiraman, Pemangkasan, Pemupukan, Penyiangan, Penjarangan, Pembungkusan, Penanggulangan Hama, Mempercepat Pertumbuhan Bunga Srikaya

Tanaman srikaya menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan, tetapi dapat beradaptasi baik terhadap iklim lembap. Selain itu, srikaya tidak begitu menyukai tempat terbuka. Oleh karena itu, tanaman membutuhkan naungan agar sinar matahari yang diterima sekitar 50-60% saja. Saudara kembar sirsak ini memiliki tajuk yang indah sehingga layak dijadikan pilihan untuk dikebunkan atau dijadikan tanaman koleksi penghias halaman. 

Tidak hanya itu, famili Annonaceae ini memiliki rasa manis, sangat genjah (mudah dibuahkan), dan rajin berbuah. Varietas unggul srikaya yang kini dikenal masyarakat adalah srikaya jumbo atau sering disebut varietas baru srikaya. 

Srikaya jumbo memiliki sosok tanaman yang kokoh dengan ukuran daun lebih besar dan buah yang lebih besar dari buah srikaya lokal. Berat buahnya sekitar 800 g/buah, sedangkan srikaya lokal hanya 100-200 g/buah. Selain itu, srikaya ini sedikit berbiji dengan rasa manis segar dan lembut bertepung. Srikaya new varietas memiliki sifat genjah dan adaptif untuk ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. 

Srikaya jumbo dapat berbuah ketika berumur satu tahun, sedangkan varietas lain seperti srikaya mini, gading, dan gundul baru dapat berbuah setelah berumur 15-2 tahun. Selain itu, daging buahnya sangat halus dengan jumlah biji yang relatif sangat sedikit. 

Cara Penanaman Srikaya di Pot

Media tanam

Media tanam untuk tanaman srikaya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tumbuhnya. Berikut komposisi media tanam di pot untuk penanaman srikaya. Tanah, pupuk kandang, sekam. Dengan perbandingan 2:1:1.

Cara menanam

Adapun tahapan penanaman tabulampot srikaya sebagai berikut.

  • Siapkan bibit Bibit berasal perbanyakan secara vegetatif seperti sambung atau okulasi. Tinggi bibit siap tanam mencapai 50-100 cm. 
  • Siapkan pot berupa drum bekas dengan diameter sekitar 60 cm yang dasarnya telah dilubangi. 
  • Masukkan pecahan genting, batu bata merah atau kerikil setebal 10 cm. 
  • Masukkan media tanam hingga bibir pot. 
  • Buat lubang di tengah pot sesuai ukuran bibit. 
  • Keluarkan bibit dengan cara polibag disobek atau digunting.
  • Masukkan bibit tanaman ke dalam lubang, lalu lalu dan padatkan dengan media tanam di sekitar pangkal batang.
  • Letakkan tanaman di tempat yang ternaungi hingga tumbuh tunas baru, lalu pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari pagi. 

Cara Pemeliharaan

Pemeliharaan yang perlu dilakukan saat penanaman srikaya berupa penyiraman, pemangkasan, pemupukan, dan perawatan buah.

Penyiraman

Tanaman srikaya membutuhkan 2-3 liter air per pohonnya. Oleh karena itu, tanaman ini membutuhkan penyiraman secara teratur per hari, terutama masa pembungaan. Pada saat tersebut, penyiraman harus rutin dilakukan agar bunga yang muncul tidak rontok akibat kekeringan  Penyiraman pada pot dilakukan setiap hari dan dapat diukur telah merata jika air telah keluar dan pot. Untuk di lahan pekarangan pernyiraman dilakukan hingga media tanam basah. 

Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada tahun pertama yakni saat tanaman mencapai tinggi 15 m. Sebaiknya pemangkasan dilakukan saat musim hujan tiba agar tanaman tidak kekurangan air. Pemangkasan bertujuan untuk pembentukan pohon dan percepatan berbunga atau berbuah. Perangsangan pembentukan buah dapat dilakukan dengan memangkas ujung-ujung cabang. Pemangkasan rutin sebulan sekali juga dilakukan dengan membuang pucuk tanaman sepanjang 10-20 cm dari ujung semua cabang. 

Setelah ujung cabang dipangkas, tanaman disemprot dengan zat perangsang tumbuh (ZPT) agar mempercepat pembungaan. Bunga akan bermunculan mengikuti tumbuhnya tunas baru. Adapun pemangkasan peremajaan dilakukan setelah masa berbuah. Caranya dengan memangkas cabang-cabang yang menjadi lemah setelah berbuah sehingga tunas-tunas pengganti yang lebih subur dan kekar akan muncul. 

Pemupukan

Pemupukan tanaman srikaya sebagai berikut. 

Tabel Panduan Pemupukan Srikaya. 

Tabel Panduan Pemupukan Srikaya

Adapun pemberian pupuk kandang dapat dilakukan setiap enam bulan sekali. Penggunaannya untuk penanaman di pot sebanyak lima kilogram per pot, sedangkan penanaman di lahan sebanyak 15 kg per pohon. 

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan cara pencabutan gulma yang tumbuh. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, pertengahan musim hujan, dan akhir musim hujan. 

Penjarangan dan pembungkusan buah

Penjarangan atau pengurangan jumlah buah perlu dilakukan dengan cara membuang buah pentil yang bentuknya tidak normal dengan memotong tangkainya menggunakan gunting. Pilih dan pelihara buah pentil normal pada tangkai cabang besar agar dapat tumbuh maksimal. Selanjutnya, buah yang terpilih dibungkus kertas semen agar terhindar dari serangan ulat dan kutu putih sehingga penampilan buah tetap mulus hingga matang. Pembungkusan juga dapat menggunakan jaring berlubang rapat, atau plastik yang dilapisi dengan kertas koran agar tidak terlalu lembap.

Penanggulangan Hama dan Penyakit

Hama kutu putih pada tanaman srikaya

1. Penyebab: kutu putih (Pseudococcus adonidum). 

2. Gejala serangan

  • Permukaan daun dan buah yang terserang berwarna putih.
  • Jika serangannya berat, daun dan buah bisa rontok.
  • Terdapat cairan manis atau embun madu yang dikeluarkan kutu putih. 

3. Pengendalian:

  • Semprot tanaman dengan Bayrusil 250 EC atau Diazinon 60 EC dengan konsentrasi 2 cc/liter air.

Penyakit cendawan jelaga

1. Penyebab: cendawan Capmodium sp.

2. Gejala serangan

  • Cendawan memanfaatkan embun madu untuk media pertumbuhannya. Oleh karena itu, sebagian atau seluruh permukaan daun tertutup cendawan jelaga yang berwarna hitam. Akibatnya, daun tidak dapat berfotosintesis sehingga pertumbuhannya terganggu.

3. Pengendalian:

  • Semprot tanaman dengan insektisida untuk membunuh kutu putih kemudian semprot dengan fungisida Dithane M-45 atau Antracol dengan konsentrasi 2 g/liter air.

Penyakit antraknose pada tanaman srikaya

1. Penyebab: Colletotrichum gloeospororiodes Penz. 

2. Gejala serangan

  • Awalnya buah bebercak kecil berwarna hitam atau cokelat lalu meluas hingga buah berwarna ungu.
  • Serangan pada buah muda/pentil akan mengakibatkan busuk kering (busuk mumi) menggantung di pohon yang berwarna cokelat kehitaman. 
  • Serangan pada buah sudah tua tidak terlalu jelas, hanya bagian yang terserang berubah menjadi hitam dan keras. 
  • Daun berkarat. 

3. Pengendalian: 

  • Semprot tanaman saat buahnya masih pentil dengan fungsida seperti Dithane M-45, Antracol atau Benlate dengan konsentrasi 2 g/ liter air.
  • Tanam bibit dengan biji yang sehat.

Tips Mempercepat Pembungaan

  • Pemangkasan cabang sepanjang 10 cm dari ujung cabang-cabang. Tujuannya untuk merangsang bunga sehingga muncul tunas dan bunga seperti halnya pada jambu biji.
  • Pemangkasan bentuk.
  • Pemangkasan ranting-ranting yang mati, kurus.
  • Pembuangan cabang-cabang yang tidak terkena sinar karena merugikan dengan tidak menghasilkan karbohidrat karena daunnya tidak berfotosintesis.
  • Penyiraman tanaman tiga kali seminggu.

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved