Panduan Izin Usaha Jahit & Penjahit Pakaian Rumahan 2026: NIB, KBLI 14120, dan Cara Mengatur Pajak UMKM Penjahit
Diperbarui: 5 Desember 2025
Ringkasan cepat:
- Usaha jahit/penjahit pakaian rumahan tetap dianggap kegiatan usaha jika menerima bayaran, sehingga secara aturan OSS RBA berbasis risiko (PP 28/2025) tetap wajib punya NIB dan menyesuaikan dengan tingkat risiko KBLI.
- Untuk penjahit pakaian sesuai pesanan (baju, gamis, seragam), KBLI yang paling tepat adalah KBLI 14120 – Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan, yang mencakup jasa jahit dan pembuatan pakaian sesuai order pelanggan.
- Skala rumahan biasanya diklasifikasikan sebagai industri kecil/UMK; perizinannya umumnya berupa NIB + Sertifikat Standar (pernyataan), dengan kewajiban KKPR/izin lingkungan tergantung lokasi dan skala kegiatan.
- Dari sisi pajak, penjahit rumahan termasuk UMKM; sepanjang omzet belum besar, bisa memakai skema PPh Final UMKM 0,5% (sesuai batas waktu fasilitas dan aturan terbaru), lalu berpindah ke skema umum (berbasis laba) setelah masa fasilitas berakhir.
- Artikel ini memandu: kapan penjahit rumahan wajib urus izin, bagaimana memilih KBLI 14120, langkah bikin NIB di OSS, cara sederhana mengatur pajak UMKM penjahit, tips syar’i (harga, akad, modal halal), dan risiko jika tetap “tanpa legalitas”.
Daftar isi
- Kenapa penjahit pakaian rumahan tetap perlu izin usaha?
- Apa itu KBLI 14120 untuk penjahit & bedanya dengan konveksi?
- Syarat dasar sebelum daftar NIB untuk usaha jahit rumahan
- Langkah mengurus NIB & izin usaha jahit rumahan via OSS RBA 2026
- Cara mengatur pajak UMKM penjahit (PPh Final 0,5% dan skema umum)
- Tips syar’i mengelola usaha jahit rumahan agar berkah
- Risiko menjalankan usaha jahit rumahan tanpa izin & tanpa tertib pajak
- FAQ izin usaha jahit & penjahit pakaian rumahan
- Baca juga di Beginisob.com
Kenapa penjahit pakaian rumahan tetap perlu izin usaha?
Banyak orang memulai usaha jahit dari rumah: awalnya hanya mengerjakan permakan celana, mengecilkan baju, lalu lama-lama menerima pesanan gamis, baju anak, seragam sekolah, atau baju lebaran. Karena dikerjakan sendiri dan di rumah, usaha ini sering dianggap “sekadar sampingan” dan tidak perlu izin.
Padahal, dari sudut pandang regulasi, selama kegiatan jahit:
- rutin menerima bayaran,
- punya pelanggan tetap,
- dan bertujuan mencari keuntungan,
maka ia sudah termasuk kegiatan usaha yang wajib tunduk pada aturan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (OSS RBA) dengan identitas usaha berupa NIB (Nomor Induk Berusaha).
Beberapa alasan praktis kenapa penjahit rumahan sebaiknya punya NIB dan izin yang rapi:
- Lebih mudah kerja sama dengan toko kain, sekolah, instansi, atau komunitas yang ingin memesan seragam dalam jumlah besar.
- Memudahkan akses modal halal (misalnya kerja sama bagi hasil) karena mitra bisa melihat legalitas usaha.
- Melindungi usaha ketika ada penertiban lingkungan, karena Anda bisa menunjukkan bahwa usaha sudah tercatat resmi.
Dari sisi syar’i, tertib legalitas yang tidak bertentangan dengan syariat termasuk bagian dari menunaikan akad dan aturan yang ma’ruf, sekaligus menghindari sengketa dengan pelanggan, tetangga, dan pemerintah.
Apa itu KBLI 14120 untuk penjahit & bedanya dengan konveksi?
Kegiatan menjahit pakaian di Indonesia diklasifikasikan dalam KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia). Untuk penjahit rumahan yang mengerjakan pesanan pakaian, kode yang paling relevan adalah:
- KBLI 14120 – Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan
Uraian KBLI 14120 (versi OSS/BPS) menyebutkan bahwa kelompok ini mencakup usaha penjahitan dan pembuatan pakaian sesuai pesanan yang melayani masyarakat umum untuk tujuan komersial — termasuk jahit baju, kebaya, gamis, pakaian adat, seragam, dan sejenisnya.0
1. Kapan pakai KBLI 14120?
KBLI 14120 cocok jika usaha Anda:
- mengerjakan pakaian sesuai pesanan (custom),
- melayani masyarakat umum (bukan hanya dipakai sendiri),
- dan menjahit berdasarkan ukuran, model, atau desain yang diminta pelanggan.
Contoh: penjahit rumahan yang mengerjakan gamis, baju anak, baju kantor, seragam pengajian, atau kebaya wisuda, baik dari kain yang disediakan pelanggan maupun Anda sendiri.
2. Bedanya dengan konveksi (KBLI 14111 dan sejenisnya)
Di sisi lain, ada KBLI lain yang berhubungan dengan pakaian, seperti KBLI 14111 – Industri Pakaian Jadi (Konveksi) dari Tekstil, yang fokus pada produksi pakaian secara massal (pakaian jadi) dari kain/tekstil.1
Secara sederhana:
- KBLI 14120 → penjahit yang mengerjakan pakaian custom sesuai pesanan pelanggan.
- KBLI 14111 → konveksi yang memproduksi pakaian jadi massal (baju kaos, seragam banyak, dsb.) untuk dijual lagi.
Untuk penjahit rumahan yang fokus di jahitan pesanan, cukup gunakan KBLI 14120. Kalau ke depan berkembang jadi konveksi kecil, KBLI pakaian jadi (misalnya 14111) bisa dipertimbangkan sebagai tambahan.
Syarat dasar sebelum daftar NIB untuk usaha jahit rumahan
Sebelum mengurus NIB di OSS RBA, siapkan dulu beberapa data dan komitmen berikut:
-
Data pelaku usaha
- NIK (e-KTP) pemilik usaha.
- NPWP pribadi (kalau belum punya, sangat dianjurkan untuk diurus).
- Email aktif dan nomor HP untuk akun OSS.
-
Profil usaha jahit rumahan
- Nama usaha, misalnya: “Jahit & Permak Barokah”, “Penjahit Muslimah Sejahtera”, dsb.
- Alamat lokasi usaha (rumah, ruko, atau workshop kecil).
- Perkiraan nilai investasi (mesin jahit, obras, overdeck, meja potong, stok kain).
- Jumlah tenaga kerja (Anda sendiri, keluarga, atau pegawai).
-
Jenis layanan yang ditawarkan
- Permak pakaian (memendekkan celana, mengecilkan baju, dsb.).
- Jahit pakaian baru (gamis, baju anak, seragam).
- Jahit pakaian khusus (pakaian adat, busana muslim syar’i, jilbab custom, dsb.).
-
Aspek lokasi dan lingkungan
- Apakah usaha benar-benar skala rumahan (tetap menempati rumah tinggal) atau sudah menyerupai pabrik kecil?
- Apakah ada potensi gangguan: bising (mesin banyak), kendaraan pelanggan menumpuk, dsb.?
-
Komitmen syar’i & etika
- Menjaga aurat dan adab ketika mengukur pelanggan lawan jenis (sebaiknya dihindari jika memungkinkan).
- Menjaga akad yang jelas (model, harga, jadwal selesai) agar tidak menzhalimi pelanggan.
- Menghindari sumber modal yang haram (riba, hasil penipuan, dsb.) dan fokus pada modal yang halal.
Langkah mengurus NIB & izin usaha jahit rumahan via OSS RBA 2026
Alur teknisnya mirip dengan UMKM lain yang sudah sering dibahas di Beginisob (toko kelontong, laundry, jasa desain grafis, dll.), hanya beda KBLI & risiko.2
1. Buat akun OSS dan lengkapi profil pelaku usaha
- Buka oss.go.id, daftar sebagai pelaku usaha Perseorangan (UMK) dengan email aktif.
- Verifikasi email, lalu login dan lengkapi data pemilik: nama, alamat, NIK, NPWP (jika ada).
2. Tambahkan kegiatan usaha dan pilih KBLI 14120
- Pilih menu Perizinan Berusaha > Perseorangan (UMK) > buat NIB baru.
- Tambahkan kegiatan usaha, kemudian cari dan pilih:
- KBLI 14120 – Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan.
- Isi uraian singkat usaha, misalnya: “Usaha jahit dan permak pakaian rumahan, menerima pesanan baju muslim, seragam, dan pakaian sehari-hari.”
3. Isi data lokasi dan kapasitas produksi
OSS akan meminta data seperti:
- alamat lokasi usaha (rumah/ruko),
- luas bangunan yang dipakai untuk usaha,
- jumlah pekerja,
- perkiraan kapasitas (misal: 50–100 potong pakaian per bulan),
- informasi terkait penggunaan mesin (berapa mesin jahit, obras, dsb.).
Jawab dengan jujur. Data inilah yang akan mempengaruhi penentuan tingkat risiko (menengah rendah, menengah, dsb.) dan izin tambahan yang dibutuhkan.3
4. Terbitkan NIB
- Setelah semua data lengkap, lanjutkan sampai NIB terbit (bisa diunduh dalam bentuk PDF dari dashboard OSS).4
- NIB berfungsi sebagai identitas resmi usaha; akan sering diminta saat buka rekening usaha, ikut program bantuan UMKM, atau kerja sama dengan instansi.
5. Isi Sertifikat Standar untuk KBLI 14120
KBLI 14120 termasuk industri pengolahan pakaian. Di banyak panduan, risiko usaha penjahitan/pakaian sesuai pesanan dikategorikan menengah (sering menengah tinggi untuk skala industri), sehingga selain NIB biasanya wajib ada Sertifikat Standar.5
- Buka perizinan untuk KBLI 14120 di dashboard OSS.
- Pilih menu Sertifikat Standar, lalu isi formulir:
- info proses produksi (pemotongan, penjahitan, finishing),
- pengelolaan limbah (sisa kain, benang, plastik),
- keselamatan kerja (penataan mesin jahit, kabel listrik, APAR jika diperlukan).
- Centang pernyataan pemenuhan standar dan kirim. Untuk skala UMK rumahan, sering kali cukup pernyataan mandiri (tanpa verifikasi langsung), tetapi ikuti ketentuan terbaru di OSS.
6. Cek kewajiban KKPR & izin lingkungan
Di dashboard OSS, perhatikan apakah muncul kewajiban:
- KKPR/PKKPR (kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang),
- persetujuan lingkungan (kalau skala usaha dan lokasi menuntut).
Untuk usaha jahit rumahan kecil, umumnya cukup pernyataan kesesuaian selama usaha tidak mengubah rumah menjadi pabrik besar dan tidak menimbulkan gangguan serius.6
7. Simpan dokumen dan pantau status perizinan
Unduh dan simpan:
- NIB dan lampirannya,
- Sertifikat Standar,
- dokumen KKPR/izin lingkungan bila diwajibkan.
Secara berkala, cek kembali status NIB dan izin di OSS, terutama jika ada perubahan skala usaha, lokasi, atau jenis produk (misalnya mulai memproduksi pakaian jadi massal) sehingga perlu penyesuaian KBLI.7
Cara mengatur pajak UMKM penjahit (PPh Final 0,5% dan skema umum)
Setelah urusan NIB beres, penjahit rumahan sebaiknya segera merapikan pencatatan keuangan dan pajak. Secara garis besar, penjahit termasuk UMKM, sehingga bisa memanfaatkan skema pajak khusus UMKM selama memenuhi syarat.
1. Pahami dulu posisi usaha
Beberapa pertanyaan penting:
- Berapa omzet per tahun (total penjualan jasa jahit dan penjualan pakaian jadi)?
- Apakah Anda sudah punya NPWP dan terdaftar sebagai wajib pajak pengusaha?
- Apakah penghasilan utama Anda cuma dari jahit atau ada usaha lain?
2. Skema PPh Final UMKM 0,5%
Selama omzet masih dalam batas tertentu dan masih dalam masa berlakunya fasilitas, UMKM bisa menggunakan PPh Final 0,5% dari omzet (sesuai PP 23/2018 jo. PP 55/2022 dan aturan pelaksana DJP terbaru).8
Artinya, pajak dihitung dari omzet kotor, bukan laba:
- Jika omzet sebulan Rp5.000.000 → pajak final = 0,5% × 5.000.000 = Rp25.000.
- Dibayarkan melalui kode billing PPh Final UMKM, lalu dilaporkan di SPT.
Kelebihan skema ini: perhitungan mudah, tidak wajib punya pembukuan lengkap seperti perusahaan besar. Kekurangannya: jika margin laba kecil, pajak bisa terasa berat karena tetap dihitung dari omzet.
3. Beralih ke skema umum (berbasis laba)
Fasilitas 0,5% UMKM ada batas waktunya. Setelah habis masa fasilitas (misalnya 3–7 tahun tergantung bentuk usaha), wajib pajak harus beralih ke skema umum: pajak dihitung dari laba bersih (penghasilan neto), bukan omzet.9
Itu artinya penjahit perlu memiliki pencatatan yang lebih rapi: berapa omzet, berapa biaya kain, benang, listrik, gaji pegawai, dll. Beginisob sudah menyiapkan beberapa panduan pembukuan dan analisis usaha yang bisa dijadikan referensi.
4. Minimal pencatatan untuk penjahit rumahan
Untuk tahap awal, Anda bisa mulai dari buku catatan sederhana:
- Halaman omzet: catat setiap pesanan (nama pelanggan, jenis pakaian, harga, tanggal).
- Halaman biaya: kain, benang, jarum, listrik tambahan, gaji karyawan, servis mesin jahit.
- Rekap bulanan: total omzet – total biaya = laba kotor (untuk gambaran usaha).
Jika transaksi makin banyak, Anda bisa naik kelas memakai pembukuan sederhana atau template Excel seperti yang dibahas dalam artikel pembukuan dan BEP di Beginisob.10
5. Hindari riba dalam urusan modal & cicilan
Banyak penjahit tergoda mengambil kredit konsumtif berbunga (entah atas nama pribadi atau usaha) untuk membeli mesin jahit baru atau merenovasi tempat. Dari sudut pandang syariat, ini sangat berisiko karena mencakup unsur riba.
Alternatif yang lebih aman:
- Tambah modal dari keuntungan yang ditahan (dari laba usaha).
- Skema patungan modal syariah dengan keluarga/teman (musyarakah/mudharabah) dengan akad yang jelas.
- Manfaatkan program pembiayaan syariah yang benar-benar diawasi DSN MUI dan dipahami akadnya, serta dikonsultasikan ke ustadz yang amanah sebelum tanda tangan.11
Tips syar’i mengelola usaha jahit rumahan agar berkah
1. Akad jelas: harga, model, dan waktu selesai
- Pastikan pelanggan memahami model yang akan dijahit (boleh dibuatkan sketsa sederhana).
- Sebutkan harga dan kapan selesai sebelum mulai mengerjakan.
- Kalau ada perubahan besar (model atau bahan), sampaikan dulu ke pelanggan dan sepakati ulang biayanya.
2. Jujur dalam kualitas & bahan
- Jika kain yang dibawa pelanggan ternyata kurang atau tidak cocok untuk model tertentu, sampaikan apa adanya — jangan dipaksakan lalu hasilnya mengecewakan.
- Jika Anda menyediakan bahan sendiri, jelaskan kualitas kain dan bandingkan dengan pilihan lain (baik dan kurangnya).
3. Menjaga aurat dan adab
- Kalau memungkinkan, penjahit wanita melayani pelanggan wanita, dan penjahit laki-laki melayani pelanggan laki-laki.
- Jika terpaksa mengukur lawan jenis, jaga batasan sentuhan dan pandangan, dan upayakan ada mahram atau pihak lain yang mendampingi.
4. Menepati janji dan menjaga nama baik
- Kalau sudah janji selesai sebelum hari tertentu (misalnya sebelum lebaran), berusahalah keras menepatinya.
- Jika ada kendala (mesin rusak, kelebihan pesanan), segera hubungi pelanggan dan minta waktu tambahan, bukan diam saja.
5. Menghindari penipuan dalam sisa bahan & ongkos
- Kalau kain sisa milik pelanggan masih layak dipakai, kembalikan; jangan diam-diam dipakai untuk pesanan lain tanpa izin.
- Jangan menaikkan harga seenaknya hanya karena pelanggan terlihat “mampu”; buatlah harga yang konsisten.
Risiko menjalankan usaha jahit rumahan tanpa izin & tanpa tertib pajak
Beberapa risiko yang sering dianggap sepele:
- Sulit berkembang – tanpa NIB, Anda akan kesulitan kerja sama dengan instansi (sekolah, kantor) yang ingin memesan seragam resmi.
- Sulit dapat modal halal dari lembaga resmi – banyak skema pembiayaan syariah mensyaratkan legalitas usaha.
- Rawan sengketa – tanpa catatan rapi dan izin, posisi Anda lemah saat ada komplain berat atau pesanan bermasalah.
- Berpotensi terkena sanksi administrasi – jika suatu saat ada pendataan atau penertiban, usaha tanpa izin bisa dianggap “liar”.12
- Keberkahan rezeki berkurang – sengaja menghindari kewajiban yang wajar (legalitas, pajak minimal sesuai aturan) bisa mengurangi keberkahan meskipun omzet terlihat besar.
FAQ izin usaha jahit & penjahit pakaian rumahan
1. Apakah penjahit rumahan yang hanya menerima sedikit pesanan wajib punya NIB?
Selama kegiatan jahit menerima bayaran secara rutin dan ditujukan untuk mencari keuntungan, pada dasarnya ia termasuk usaha yang wajib memiliki NIB. Skala kecil mempengaruhi jenis izin lanjutan dan pengawasan, tapi tidak menghapus kewajiban identitas usaha.
2. KBLI apa yang sebaiknya dipakai untuk usaha penjahit pakaian rumahan?
Untuk penjahit yang mengerjakan pakaian sesuai pesanan (gamis, kebaya, baju anak, seragam, dsb.), KBLI yang paling tepat adalah KBLI 14120 – Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan. Jika kelak berkembang menjadi konveksi yang memproduksi pakaian jadi massal, KBLI industri pakaian jadi (misalnya 14111) bisa ditambahkan sebagai kegiatan lain.
3. Apakah usaha jahit rumahan pasti perlu Sertifikat Standar?
KBLI 14120 berada di sektor industri pakaian yang umumnya diklasifikasikan risiko menengah. Konsekuensinya, selain NIB, pelaku usaha biasanya wajib memiliki Sertifikat Standar di OSS. Untuk skala UMK rumahan, mekanismenya sering berupa pernyataan pemenuhan standar (self declare), bukan verifikasi yang rumit — tetapi tetap perlu diisi dan diikuti ketentuan terbarunya.
4. Bagaimana cara paling sederhana mengatur pajak usaha jahit rumahan?
Paling sederhana, mulai dengan mencatat omzet dan biaya setiap bulan. Jika masih memenuhi syarat fasilitas UMKM, Anda bisa memakai skema PPh Final UMKM 0,5% dari omzet (sesuai aturan terbaru DJP). Setelah masa fasilitas berakhir atau omzet sudah besar, bersiaplah beralih ke skema umum (berbasis laba) dengan pembukuan yang lebih rapi.
5. Apakah boleh mengambil pinjaman bank konvensional untuk membeli mesin jahit?
Dari sudut pandang syariat, pinjaman berbunga (riba) adalah hal yang harus dihindari. Lebih baik memperbesar usaha jahit secara bertahap dengan modal sendiri, skema patungan syariah (bagi hasil yang jelas), atau pembiayaan syariah yang benar-benar diawasi dan akadnya difahami, daripada tergoda pada fasilitas kredit yang mengandung riba.
Baca juga di Beginisob.com
- Cara Mengembangkan Usaha Jahit Rumahan adalah
- Cara Membaca & Memilih Kode KBLI di OSS untuk UMKM Pemula: Panduan Praktis 2025
- PP 28/2025: Panduan Lengkap OSS RBA 2025 untuk UMKM — NIB, KBLI & Sertifikat Standar
- Panduan Lengkap Legalitas Usaha UMKM 2025: NIB, NPWP, hingga Izin Teknis
- Checklist Legalitas Usaha UMKM 2025: dari NIB sampai Izin Teknis
- Cara Membuat NIB Online di OSS 2025: Syarat, Langkah, & Tips Disetujui
- Cara Mengurus Izin Lokasi & Persetujuan Lingkungan Usaha 2025 via OSS RBA
- Panduan Pembukuan Keuangan Perusahaan Dagang 2025: Contoh Jurnal Umum & Laporan Laba Rugi
- Strategi Modal Usaha Halal Tanpa Riba untuk UMKM Mikro 2025: Tabungan, Patungan, dan Skema Bagi Hasil
- 10 Contoh Peluang Usaha di Lingkungan Sekitar dan Cara Memulainya
Comments
Post a Comment