Skip to main content

Cara Membaca & Memilih Kode KBLI di OSS untuk UMKM Pemula: Panduan Praktis 2025

Diperbarui: 28 November 2025

Ringkasan cepat:

  • KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) adalah kode resmi jenis kegiatan usaha di Indonesia; tanpa memilih KBLI yang tepat, pengurusan NIB dan izin lain di OSS bisa macet atau salah arah.
  • Sejak PP 28/2025 menggantikan PP 5/2021, perizinan berusaha tetap berbasis risiko: setiap KBLI punya tingkat risiko (rendah/menengah/tinggi) yang menentukan apakah usaha cukup NIB saja atau wajib Sertifikat Standar/izin khusus.
  • UMKM sering salah KBLI karena “asal mirip”, ikut-ikutan orang, atau hanya pilih satu kode padahal kegiatannya campuran. Akibatnya: izin teknis tertolak, sulit urus BPOM/PIRT, bahkan bisa kena masalah saat pengawasan.
  • Cara aman: pahami dulu apa yang Anda jual, bagaimana cara menjualnya, dan di mana menjalankan usaha, lalu cocokkan dengan deskripsi KBLI di OSS & daftar KBLI resmi (KBLI 2020).
  • Dari sisi syariat, memilih KBLI dengan jujur dan tidak memanipulasi data usaha adalah bagian dari kejujuran dalam muamalah; jangan sengaja memilih KBLI “ringan” untuk menghindari kewajiban izin yang sebenarnya wajib.

Daftar isi

  1. Kapan UMKM harus serius memikirkan KBLI?
  2. Apa itu KBLI dan hubungannya dengan OSS RBA & PP 28/2025?
  3. Syarat & data yang harus disiapkan sebelum memilih KBLI
  4. Langkah membaca & memilih KBLI di OSS untuk UMKM pemula
  5. Tips anti salah KBLI untuk usaha kuliner, jasa, dan online shop
  6. Risiko jika salah memilih KBLI di OSS
  7. FAQ: Pertanyaan umum KBLI untuk UMKM
  8. Baca juga di Beginisob.com

Kapan UMKM harus serius memikirkan KBLI?

Anda wajib mulai memikirkan KBLI (bukan sekadar “nanti saja”) ketika:

  • Ingin membuat NIB pertama kali di OSS RBA. Tanpa KBLI, NIB tidak akan terbit.
  • Mengubah jenis usaha yang sudah berjalan (misal: awalnya jual pakaian, sekarang tambah kafe/konter kopi).
  • Ingin mengurus izin lanjutan seperti:
    • Sertifikat Standar untuk restoran/kafe,
    • izin edar BPOM atau PIRT untuk produk pangan olahan,
    • izin lokasi & persetujuan lingkungan untuk usaha tertentu.
  • Akan kerja sama dengan pemerintah, BUMN, perusahaan besar, atau marketplace yang meminta NIB dengan KBLI sesuai sektor.

Kesalahan di tahap KBLI sering baru terasa saat mengurus izin teknis. Jadi, lebih baik benar sejak awal daripada bolak-balik revisi dan perbaikan.

Apa itu KBLI dan hubungannya dengan OSS RBA & PP 28/2025?

1. Pengertian KBLI menurut aturan resmi

KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) adalah sistem klasifikasi resmi yang digunakan pemerintah untuk membagi jenis kegiatan usaha menjadi kelompok-kelompok dengan kode angka 5 digit (misal: 56101 Restoran, 62010 Aktivitas Pemrograman Komputer).

KBLI disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan menjadi rujukan semua instansi: OSS, pajak, BPOM, Kementerian/Lembaga, dan lain-lain.

2. KBLI di dalam sistem OSS RBA

Di OSS RBA, setiap kegiatan usaha Anda harus dikaitkan dengan satu atau beberapa KBLI. Fungsi KBLI di OSS antara lain:

  • Menentukan tingkat risiko usaha (rendah, menengah, tinggi).
  • Menentukan apakah cukup NIB atau wajib Sertifikat Standar/izin dari instansi teknis.
  • Menjadi dasar untuk mengurus izin lanjutan (BPOM, SLHS, dsb.) karena semua instansi melihat KBLI di NIB Anda.

3. Peran PP 28/2025 dalam perizinan berusaha

PP 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko resmi mencabut PP 5/2021. PP ini memperbarui skema perizinan berbasis risiko dan penyesuaian layanan OSS Indonesia.

Imbas ke UMKM:

  • OSS RBA disesuaikan dengan ketentuan baru, tetapi konsep dasarnya tetap: NIB + tingkat risiko KBLI.
  • Pemilihan KBLI yang tepat makin penting karena langsung berkaitan dengan kewajiban izin dan pengawasan di sektor Anda.

Syarat & data yang harus disiapkan sebelum memilih KBLI

Sebelum buka OSS dan memilih KBLI, jangan langsung klik-klik. Siapkan dulu “profil usaha” dalam bentuk jawaban atas beberapa pertanyaan:

1. Apa yang Anda jual?

  • Barang (produk fisik, makanan, pakaian, alat rumah tangga, dsb.)
  • Jasa (desain, konsultasi, programming, training, titip-jual, dan lainnya)
  • Kombinasi barang + jasa (misalnya bengkel sekaligus jual sparepart).

2. Bagaimana cara Anda menjualnya?

  • Melalui toko fisik (ruko, kios, gerobak, booth di mall).
  • Melalui online shop (marketplace, website, media sosial).
  • B2B (jual ke bisnis lain), B2C (langsung ke konsumen), atau campuran.

3. Di mana kegiatan usaha utama berlangsung?

  • Di rumah (home industry), ruko, pabrik kecil, kantor.
  • Mobile (food truck, jasa panggilan, dsb.).
  • Remote (freelancer online, jasa digital).

4. Kegiatan mana yang paling utama?

Banyak UMKM punya beberapa kegiatan sekaligus. Misalnya:

  • Produksi kue rumahan dan jualan di toko.
  • Jahit baju dan jual bahan kain.

Tentukan mana yang menjadi inti bisnis (core), lalu susun kegiatan pendukungnya. Ini akan mempengaruhi urutan prioritas KBLI yang dipilih.

Langkah membaca & memilih KBLI di OSS untuk UMKM pemula

Langkah 1 – Pahami struktur kode KBLI

KBLI terdiri dari 5 digit angka, misalnya 56101:

  • Dua digit awal: kategori besar (misalnya 56 = Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum).
  • Tiga digit berikutnya: jenis kegiatan yang lebih spesifik.
  • Deskripsi teks menjelaskan apa yang dilakukan usaha tersebut.

Langkah 2 – Cari KBLI lewat OSS atau daftar KBLI BPS

  1. Buka halaman KBLI di OSS atau daftar KBLI BPS (KBLI 2020).
  2. Gunakan fitur pencarian dengan kata kunci sesuai kegiatan Anda:
    • “restoran”, “warung makan”, “laundry”, “percetakan”, “perdagangan eceran pakaian”, dsb.
  3. Baca beberapa hasil KBLI yang muncul, jangan hanya lihat judul; perhatikan keterangan “termasuk/tidak termasuk” di deskripsi.

Langkah 3 – Cocokkan dengan profil usaha Anda

Untuk setiap KBLI yang terasa “mirip”, tanyakan:

  • Apakah deskripsinya benar-benar sesuai dengan kegiatan utama saya?
  • Apakah mencakup cara saya menjual (eceran/grosir, di toko/online, jasa/produksi)?
  • Adakah keterangan yang mengecualikan model usaha saya? (misalnya tidak termasuk jenis makanan tertentu, tidak termasuk jasa tertentu)

Langkah 4 – Lihat konsekuensi risiko di OSS (NIB saja atau wajib izin lanjutan)

  1. Saat menambah KBLI di OSS, sistem akan menampilkan tingkat risiko dan kewajiban izin.
  2. Perhatikan:
    • KBLI risiko rendah → cukup NIB (meski izin teknis pemda masih bisa berlaku).
    • KBLI risiko menengah → wajib Sertifikat Standar (pernyataan/terverifikasi).
    • KBLI risiko tinggi → butuh izin khusus (jarang untuk UMKM umum).
  3. Jangan sengaja pilih KBLI risiko rendah yang tidak cocok, hanya demi menghindari kewajiban izin. Itu berisiko & tidak jujur.

Langkah 5 – Tambahkan KBLI pendukung bila perlu

Contoh:

  • Home bakery yang juga buka kedai kopi kecil:
    Produksi kue + penyediaan makanan/minuman (restoran/kafe).
  • Jasa printing yang juga jual alat tulis:
    Jasa percetakan + perdagangan eceran alat tulis.

Anda boleh memiliki lebih dari satu KBLI selama semuanya benar-benar dikerjakan oleh usaha Anda.

Langkah 6 – Simpan dan unduh NIB

  1. Setelah yakin, simpan perubahan dan unduh NIB beserta dokumen perizinan yang keluar dari OSS (NIB, Sertifikat Standar, dsb.).
  2. Periksa apakah di NIB sudah tercantum semua KBLI yang Anda pilih.
  3. Simpan file PDF dan backup di cloud/email agar mudah digunakan saat mengurus izin lanjutan.

Tips anti salah KBLI untuk usaha kuliner, jasa, dan online shop

1. UMKM kuliner (makanan & minuman)

  • Bedakan antara penyediaan makanan untuk makan di tempat (restoran, kafe) dan sekadar produksi makanan kemasan untuk dijual lewat toko/online.
  • Jika Anda ingin urus PIRT/BPOM, pastikan KBLI-nya memang produksi pangan olahan, bukan hanya perdagangan.
  • Untuk warung makan kecil, kedai kopi, food truck, sesuaikan dengan KBLI penyediaan makanan/minuman yang paling dekat dengan praktik usaha Anda.

2. Jasa (konsultan, desain grafis, IT, pelatihan)

  • Gunakan kata kunci “konsultansi”, “aktivitas desain”, “pelatihan”, “aktivitas pemrograman komputer”, dsb.
  • Baca deskripsi KBLI dengan teliti; beberapa KBLI jasa punya batasan sektor (misalnya hanya untuk teknik, hanya untuk hukum, dsb.).

3. Online shop & perdagangan

  • Jika Anda hanya jual beli barang, fokus ke KBLI perdagangan besar/eceran (retail).
  • Jika Anda juga memproduksi barang sendiri, pertimbangkan kombinasi KBLI industri + perdagangan.
  • Jangan pilih KBLI industri jika faktanya hanya jadi reseller/dropshipper; itu bisa menyulitkan saat diminta bukti fasilitas produksi.

4. Jangan ragu revisi KBLI jika memang salah

Kalau sadar salah memilih KBLI, Anda bisa memperbaiki melalui menu perubahan data di OSS tanpa menutup usaha:

Risiko jika salah memilih KBLI di OSS

Salah pilih KBLI bukan sekadar masalah administrasi; dampaknya bisa panjang:

  • Izin teknis tertolak karena sektor tidak cocok (misalnya ingin urus BPOM tapi KBLI hanya perdagangan, bukan produksi pangan).
  • Sertifikat Standar salah sektor, sehingga pengawasan dan kewajiban Anda tidak sesuai kegiatan nyata.
  • Potensial dan perbankan, karena data sektor usaha tidak sesuai aktivitas sebenarnya.
  • Ketika diperiksa, petugas bisa menilai bahwa Anda tidak jujur, yang dapat berujung pembinaan, peringatan, bahkan sanksi administratif.
  • Dari sisi agama, memanipulasi data usaha untuk menghindari kewajiban izin atau pengawasan berarti meninggalkan sifat amanah dan kejujuran dalam bisnis.

FAQ: Pertanyaan umum KBLI untuk UMKM

1. Apa itu KBLI dan kenapa penting untuk UMKM?

KBLI adalah kode resmi yang menggambarkan jenis kegiatan usaha di Indonesia. Untuk UMKM, KBLI penting karena menjadi dasar penerbitan NIB, menentukan tingkat risiko di OSS, dan mempengaruhi izin lanjutan seperti Sertifikat Standar, izin BPOM, dan lain-lain. Tanpa KBLI yang tepat, proses perizinan bisa salah atau tertunda.

2. Bagaimana cara mencari KBLI yang sesuai dengan usaha saya?

Cara praktis: buka daftar KBLI (misalnya di OSS atau dokumen KBLI 2020), lalu gunakan fitur pencarian dengan kata kunci kegiatan usaha Anda. Setelah menemukan beberapa kode, baca deskripsinya dengan teliti dan pilih yang paling cocok dengan kegiatan utama usaha. Jika perlu, tambahkan KBLI pendukung untuk kegiatan tambahan.

3. Bolehkah satu usaha memiliki lebih dari satu KBLI?

Boleh. Satu pelaku usaha boleh punya beberapa KBLI selama semuanya benar-benar dilakukan oleh usaha tersebut. Misalnya, KBLI produksi makanan ditambah KBLI perdagangan eceran makanan. Yang penting, data di OSS harus jujur mencerminkan kegiatan usaha yang nyata.

4. Apa yang terjadi kalau saya salah pilih KBLI?

Akibat salah KBLI bisa berupa: izin teknis susah keluar, sulit mengurus BPOM/PIRT, kewajiban perizinan tidak sesuai, dan potensi masalah saat pengawasan. Kalau sudah terlanjur, Anda bisa mengubah atau menghapus KBLI melalui menu perubahan data di OSS tanpa perlu menutup usaha.

5. Apakah KBLI mempengaruhi kewajiban izin di PP 28/2025?

Iya. Di bawah PP 28/2025, perizinan tetap berbasis risiko. Tingkat risiko itu dihitung per KBLI. Beberapa KBLI hanya butuh NIB, sedangkan yang lain mewajibkan Sertifikat Standar atau izin tambahan. Karena itu, memilih KBLI yang tepat sangat penting agar Anda tahu kewajiban izin dan pengawasan yang berlaku.

6. Kapan saya perlu mengubah KBLI di NIB?

Anda perlu mengubah KBLI ketika: jenis usaha bergeser (misalnya dari jasa ke produksi), menambah lini usaha baru (misalnya dari warung makan jadi juga produksi frozen food), atau menyadari bahwa KBLI lama tidak sesuai deskripsi di aturan resmi. Perubahan dilakukan melalui menu Perubahan Data di OSS RBA.

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved