Skip to main content

Cara Budidaya Ikan Kakap Jenaha di Keramba Jaring Apung (KJA)

Sebagaimana budi daya kakap jenaha di tambak, pemeliharaan kakap jenaha di KJA juga menerapkan tahap-tahap untuk menekan mortalitas. Biasanya para pembudidaya ikan-ikan laut menyukai benih yang ditebar berukuran gelondongan (7-12 cm) atau bobotnya telah mencapai 80-100 gr/ekor. Sementara itu, hatchni memasarkan benih ikan-ikan laut (kerapu dan kakap) berukuran sekitar 3 cm. Lamanya waktu pemeliharaan dari sejak benih berukuran sekitar 3 cm sampai mencapai ukuran 7-12 cm, seharusnya merupakan peluang usaha khusus untuk pendederan dengan hasil akhir benih ukuran gelondongan. Namun kenyatannya jumlah mereka yang berusaha di segmen pendederan sangat minim. Akhirnya jumlah benih ukuran sekitar 3 cm melimpah, sebaliknya benih ukuran 7-12 cm sangat kurang Tidak heran jika para pembenih (kerapu) di Bal memilih menjual benih ukuran 3 cm ke luar negeri. 

Pemeliharaan kakap jenaha di KJA

1. Pendederan

Umumnya, benih kakap jenaha (dan kakap merah lainnya) mulai dipasarkan untuk dibesarkan setelah berumur 45 hari, yaitu sat berukuran 2-3 cm/ekor, dengan bobot rata-rata 12 gr/ekor. Pada umur Ini biasanya ukuran benih tidak seragam, masih bersifat kanibal dan cenderung berkumpul di satu tempat (bergerombol). Mengingat tingkat kematiannya yang masih tinggi, maka pemeliharaan benih (pendederan) harus dilakukan secara khusus di bak-bak terkontrol di KJA atau di tambak.

Pendederan di KJA harus melalui proses aklimatisasi yang dilakukan dengan cara membuka kemasan berisi benih dan ditempatkan di sisi keramba selama 0,5-1 jam agar terjadi penyesuaian suhu lingkungan secara perlahan. Kemudian kantong dibuka dan posisi kantong dimiringkan dengan mulut kantong diturunkan ke arah permukaan air pada keramba pendederan, sehingga air di keramba pendederan sedikit demi sedikit masuk ke dalam kantong. Dengan demikian, benih ikan dapat keluar dan kantong dan dengan sendirinya masuk ke keramba pendederan. Padat penebaran benih kakap jenaha di KJA adalah 70-80 ekor/m3. Kemudian, setelah masa pemeliharaan 15-2 bulan, tingkat kepadatan dikurangi menjadi 60-70 ekor/m3. Kepadatan 60-70 ekor/m3 ini dipertahankan sampai masa pemeliharaan benih (pendederan) mencapai 2-3 bulan. 

Selama pendederan, ukuran pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan lebar bukaan mulut Ikan. Sebagai pakannya, dapat digunakan rebon segar (udang kecil berukuran 1 cm) dan daging ikan rucah (minced fish seperti teri (Stolephorus sp). tembang (Sardinella fimbriata), selar (Selar sp, Selaroides sp) peperek/lutamer (Leiognathus sp, Secutor sp Gazza sp). lemuru (Sardinella sirm), dan lain-lain, yang segar dan digiling. 

Jumlah pakan yang diberikan 10-15% per hari dari berat biomassa ikan dengan frekuensi pemberian pakan adalah 3-5 kali/hari. Agar pakan yang diberikan mencukupi, sebaiknya setiap kali pemberian pakan diberikan hingga ikan benar-benar kenyang. 

2. Penggelondongan

Setelah 2-3 bulan di pendederan benih kakap jenaha telah mencapai bobot 80-100 gr/ekor. Karena itu, benih dapat dipindahkan ke dalam keramba penggelondongan yang telah disiapkan. Padat penebaran dalam tahap ini sebaiknya berkisar antara 60-70 ekor/m3. Pada tahap penggelondongan ini digunakan jaring polietilen (PE) dengan ukuran mata jaring berkisar antara 0,5-1.0 inci.

Pada tahap ini, kakap jenaha diberi pakan berupa ikan rucah segar yang dipotong atau dicacah kecil-kecil sesuai dengan lebar bukaan mulut ikan. Frekuensi pemberian pakan yaitu 3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari dengan dosis (jumlah pakan) 10-15% dari total bobot badan ikan. Selain itu, kakap jenaha juga dapat diberi tambahan vitamin seminggu sekali yang diberikan bersama pakan. Vitamin yang digunakan adalah Amolovit dengan dosis 1 gr/kg pakan dan Probiotik 1-2 cc/kg pakan. 

3. Pembesaran

Biasanya setelah dipelihara 2-3 bulan di KJA penggelondongan, kakap jenaha telah mencapai ukuran 200-250 gr/ekor. Pada saat ini, kakap jenaha dapat dipindahkan ke keramba pembesaran Padat penebaran dalam keramba pembesaran adalah berkisar antara 40-50 ekor/m3.

Pada tahap ini, pakan yang diberikan berupa ikan-ikan rucah segar. Sampai saat ini belum ada pakan buatan untuk kakap jenaha. Dosis pakan hanya 4-10% dari total bobot ikan per hari yang diberikan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Dalam tahap pembesaran ini juga dapat ditambahkan vitamin yang diberikan seminggu sekali dengan cara dicampurkan pada pakan. Biasanya dalam 5-7 bulan di keramba pembesaran, kakap jenaha akan mencapai ukuran konsumsi dengan berat 800-1.000 gr/ekor.

Selama pemeliharaan. KJA perlu dirawat dengan baik sehingga mendukung usaha peningkatan produksi. Mata jaring yang kecil akan memudahkan jaring keramba menjadi cepat kotor ditempeli organisme pengganggu, misalnya beberapa jenis alga, teritip, dan kerang-kerangan. Menempelnya organisme tersebut akan menghambat pertukaran air. Untuk mengatasinya, jaring keramba harus diganti. Jaring keramba yang kotor, dicuci dan dikeringkan sehingga nantinya siap untuk menggantikan jaring keramba yang kotor. Biasanya bagi jaring keramba berukuran mata jaring kecil ( inci), membutuhkan waktu ganti jaring 2 minggu, sedangkan bagi keramba jaring bermata 2 inci membutuhkan waktu ganti antara 3-4 minggu. 

Kegiatan lain yang perlu dilakukan adalah grading, yaitu penggolongan ikan berdasarkan ukurannya. Grading dilakukan karena pertumbuhan ikan seringkali tidak seragam sementara ikan sering bersifat kanibal Sifat buasnya ini akan menonjol apabila terjadi perbedaan ukuran ikan- ikan yang berukuran besar tidak hanya memangsa ikan ikan yang berukuran kecil, tetapi seakan-akan juga menjadi penguasa, sehingga ikan-ikan kecil akan tersisih dalam segala hal, termasuk dalam persaingan memperoleh makanan. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan penye ragaman ukuran setiap 2-4 bulan sekali.

Ikan juga harus dihindarkan dari kondisi stres yang akan menurunkan nafsu makan. Bahkan dalam kondisi lebih buruk, dapat menyebabkan ikan muntah-muntah sehingga menghambat pertumbuhan. Stres terjadi karena goncangan air atau perubahan kondisi lingkungan secara mendadak. Permukaan jaring juga sebaiknya ditutup dengan bilik atau shading net, agar ikan tidak mudah dimangsa oleh burung. 

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved