Skip to main content

Cara Menghitung Keuntungan Jualan Pop Ice

Tidak diragukan lagi, bisnis pop ice dapat menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan jika dilakukan dengan tepat dan terencana. Untuk itu, menghitung keuntungan jualan pop ice dengan benar sangat penting dilakukan sebelum memulai bisnis ini.

Mulai dari modal awal, modal berjalan, harga jual, hingga jumlah penjualan, semuanya perlu diperhitungkan secara teliti. Dengan melakukan perhitungan yang cermat, Anda dapat mengetahui keuntungan bersih yang didapatkan setiap harinya.

Namun, selain menghitung keuntungan, penting juga untuk mempertahankan kualitas produk dan layanan agar pelanggan semakin loyal. Dengan begitu, bisnis pop ice Anda akan terus berkembang dan bertahan lama. Bagaimana cara menghitung keuntungan jualan pop ice? 

Cara menghitung keuntungan jualan pop ice

Untuk menghitung keuntungan jualan pop ice, Anda perlu mengetahui modal awal, modal berjalan, harga jual dan jumlah penjualan. Modal awal adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan dan bahan baku pertama kali. Modal berjalan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku setiap kali berjualan. Harga jual adalah harga yang Anda tetapkan untuk setiap cup pop ice. Jumlah penjualan adalah banyaknya cup pop ice yang terjual dalam satu hari atau satu bulan.

Modal awal untuk berjualan pop ice kurang lebih Rp 3.070.000. Ini termasuk biaya untuk membeli gerobak, kulkas kecil, gelas plastik, sedotan, pop ice sachet dan toping minuman. Modal berjalan tergantung pada banyaknya bahan baku yang dibutuhkan setiap hari. Misalnya, harga satu sachet pop ice adalah Rp 1.000 dan harga satu gelas plastik adalah Rp 200. Jika Anda membutuhkan 50 sachet pop ice dan 50 gelas plastik setiap hari, maka modal berjalan per hari adalah:Rp 1.000 x 50 = Rp 50.000 untuk pop ice Rp 200 x 50 = Rp 10.000 untuk gelas plastik Rp 50.000 + Rp 10.000 = Rp 60.000 untuk total modal berjalan

Harga jual bisa Anda tentukan sendiri sesuai dengan target pasar dan lokasi Anda berjualan. Misalnya, jika Anda menjual pop ice dengan harga Rp 5.000 per cup¹, maka omzet kotor per hari adalah Rp 5.000 x jumlah penjualan per hari. Omzet bersih per hari adalah omzet kotor dikurangi modal berjalan per hari.

Keuntungan bersih per hari adalah omzet bersih dikurangi biaya operasional lainnya seperti listrik, transportasi dan pajak (jika ada). Keuntungan bersih per bulan adalah keuntungan bersih dikali jumlah hari berjualan dalam sebulan.

Contoh: Jika Anda menjual 20 cup pop ice per hari dengan harga jual Rp 5.000 ,biaya operasional lainnya sebesar Rp 10.000 per hari, dan modal berjalan Rp 60.000 per hari¹, maka:

Omzet kotor per hari = Rp 5.000 x 20 = Rp 100.000

Omzet bersih per hari = Rp 100.000 - Rp 60.000 - Rp 10.000 = Rp 30.000

Keuntungan bersih per hari (asumsi tidak ada biaya operasional lain) = Rp 30.000

Keuntungan bersih per bulan (asumsi berjualan selama 30 hari) = Rp 30.000 x 30 = Rp 900.000

Semoga membantu! 😊.

Comments

Edukasi Terpopuler

Pada masa kemerdekaan, masa demokrasi parlementer, dan masa demokrasi terpimpin keadaan ekonomi Indonesia cenderung memburuk. Menurut pendapatmu, apa saja yang menyebabkan buruknya perekonomian Indonesia waktu itu? Jelaskan!

Pada masa kemerdekaan, masa demokrasi parlementer, dan masa demokrasi terpimpin keadaan ekonomi Indonesia cenderung memburuk. Menurut pendapatmu, apa saja yang menyebabkan buruknya perekonomian Indonesia waktu itu? Jelaskan!

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved