Skip to main content

Cara Membuat Konten Menarik di Media Sosial (Untuk Jualan & Personal Branding yang Berkah)

Diperbarui: 26 November 2025

Ringkasan cepat:

  • Konten menarik di media sosial bukan sekadar viral, tetapi jelas tujuannya: membangun kepercayaan, menjelaskan manfaat, dan mengajak kepada kebaikan.
  • Fondasinya: kenal audiens, pahami masalah mereka, lalu buat konten yang membantu menyelesaikan masalah dengan bahasa yang mudah.
  • Gunakan pola sederhana: hook (pancingan) – isi – ajakan (CTA), dengan visual yang rapi dan teks yang jujur, tidak dilebih-lebihkan.
  • Konten yang konsisten, bermanfaat, dan tidak melanggar syariat jauh lebih tahan lama dibanding konten sensasional yang mendekati maksiat.
  • Susun kalender konten sederhana agar Anda tidak bingung besok mau posting apa, sekaligus menghemat waktu dan tenaga.

Daftar isi

  1. Kapan Anda perlu mulai fokus membuat konten media sosial?
  2. Apa yang dimaksud konten menarik di media sosial (dari sudut pandang manfaat & syariat)?
  3. Syarat sebelum mulai bikin konten media sosial
  4. Langkah-langkah membuat konten media sosial yang terstruktur
  5. Tips membuat konten yang menarik, bermanfaat, dan berdampak
  6. Risiko & kesalahan umum dalam membuat konten media sosial
  7. FAQ seputar konten media sosial untuk jualan & personal branding
  8. Baca juga di Beginisob.com

Kapan Anda perlu mulai fokus membuat konten media sosial?

Beberapa tanda bahwa Anda sudah saatnya serius mengelola konten:

  • Anda punya usaha / jasa / keahlian, tapi akun media sosial sepi dan jarang di-update.
  • Orang sering tanya hal yang sama berulang-ulang di chat, padahal bisa dijelaskan lewat konten edukasi.
  • Kompetitor rutin posting konten bermanfaat, sementara Anda hanya posting sesekali saat promo.
  • Anda ingin membangun personal branding sebagai penulis, desainer, guru, konsultan, atau profesi lain.

Dengan konten yang konsisten dan terarah, media sosial bisa jadi “etalase” yang terus bekerja, bahkan ketika Anda sedang sibuk. Yang penting, isi konten tetap halal, jujur, dan tidak mengajak kepada maksiat.

Apa yang dimaksud konten menarik di media sosial (dari sudut pandang manfaat & syariat)?

Konten menarik bukan hanya yang banyak like dan komentar. Dalam konteks Muslim dan pelaku usaha yang ingin mencari keberkahan, konten menarik itu:

  • Relevan dengan kebutuhan audiens (menjawab masalah nyata mereka).
  • Jelas dan mudah dipahami, tidak berbelit-belit.
  • Visualnya rapi, teks mudah dibaca, dan tidak mengandung gambar/video yang diharamkan.
  • Jujur, tidak lebay, tidak memanipulasi fakta demi mengejar penjualan.
  • Bernilai: mengedukasi, menginspirasi kebaikan, atau menghibur dengan cara yang dibolehkan.

Jadi, ukuran “menarik” bukan sekadar viral, tapi seberapa banyak konten Anda membantu orang dan mendekatkan pada kebaikan, bukan sebaliknya.

Syarat sebelum mulai bikin konten media sosial

Sebelum memikirkan ide konten, kuatkan dulu beberapa hal berikut:

1. Pahami siapa audiens Anda

  • Mereka itu siapa? Pelajar, ibu rumah tangga, pemilik UMKM, karyawan, atau yang lain?
  • Apa masalah utama yang mereka rasakan terkait niche Anda?
  • Bahasa seperti apa yang mereka nyaman baca? Formal, santai, atau campuran?

2. Tentukan tujuan utama akun

  • Apakah untuk jualan produk (fisik/digital)?
  • Jasa (desain, admin medsos, konsultasi, dan sejenisnya)?
  • Edukasi (materi pelajaran, dakwah, tips karier, dsb.)?
  • Personal branding (membangun nama pribadi sebagai ahli di bidang tertentu)?

Tujuan ini akan berpengaruh pada gaya konten, frekuensi posting, dan jenis konten yang diprioritaskan.

3. Niat yang benar dan batasan syariat

  • Niatkan konten untuk membuka pintu rezeki yang halal dan berkah, serta berbagi manfaat.
  • Batasi diri untuk tidak mengumbar aurat, tidak memancing syahwat, dan tidak promosi hal-hal yang haram.
  • Hindari konten gosip, ghibah, dan menghina orang/kelompok tertentu hanya demi engagement.

Langkah-langkah membuat konten media sosial yang terstruktur

Berikut alur sederhana yang bisa Anda ulang setiap bulan:

Langkah 1 – Brainstorm ide berdasarkan masalah audiens

  1. Tulis 10–20 masalah yang sering dikeluhkan audiens Anda (misalnya: bingung mulai jualan, susah konsisten, susah cari ide).
  2. Ubah masalah tersebut menjadi judul konten, misalnya:
    • “3 Ide Konten untuk UMKM yang Jarang Punya Waktu Posting”.
    • “Cara Menjawab Chat Calon Pembeli Tanpa Kasar tapi Tetap Tegas”.

Langkah 2 – Pakai pola sederhana: Hook – Isi – Ajakan

  1. Hook (pancingan): 1–2 kalimat pembuka yang membuat orang merasa “ini tentang saya”.
  2. Isi: poin-poin solusi atau penjelasan singkat, boleh dalam bentuk list.
  3. Ajakan (CTA): arahkan orang untuk melakukan sesuatu (baca sampai akhir, simpan, share, klik link, atau chat).

Langkah 3 – Tentukan format konten

  • Gambar + teks: cocok untuk tips singkat, kutipan, pengumuman.
  • Karusel (slide): untuk tutorial langkah demi langkah.
  • Video pendek: untuk demonstrasi, behind the scenes, atau penjelasan cepat.
  • Live: untuk tanya-jawab, sharing, dan membangun kedekatan.

Langkah 4 – Buat kalender konten sederhana

  1. Misalnya target 3–4 posting per minggu:
    • Senin: konten edukasi.
    • Rabu: tips praktis.
    • Jumat: sharing pengalaman / studi kasus.
    • Sabtu: konten ringan (Q&A, polling, dsb.).
  2. Tulis rencana ini di kalender atau spreadsheet agar tidak bingung.

Langkah 5 – Produksi konten secara batch

  1. Sisihkan 1–2 hari dalam seminggu untuk membuat beberapa konten sekaligus.
  2. Siapkan template desain, warna, dan font yang konsisten agar lebih cepat.
  3. Simpen semua materi (foto, caption, hashtag) di folder khusus sebelum dijadwalkan.

Langkah 6 – Posting dan evaluasi

  1. Perhatikan jenis konten yang paling banyak disimpan, dibagikan, atau di-comment.
  2. Catat pola: jam berapa engagement bagus, topik apa yang paling disukai.
  3. Gunakan data ini untuk memperbaiki konten bulan berikutnya.

Tips membuat konten yang menarik, bermanfaat, dan berdampak

A. Tips visual

  • Gunakan warna yang konsisten dengan brand Anda.
  • Pastikan teks cukup besar dan kontras, mudah dibaca di HP.
  • Gunakan foto/video yang jelas, tidak blur, dan sopan menurut syariat.

B. Tips copywriting (penulisan caption & teks)

  • Tulis dengan bahasa yang seperti ngobrol, tapi tetap sopan.
  • Jangan muter-muter terlalu lama; langsung ke inti manfaat.
  • Gunakan pertanyaan di awal caption untuk menarik perhatian.
  • Akhiri dengan ajakan: “Setuju? Simpan dulu biar nggak lupa”, “Tag temanmu yang butuh info ini”, dsb.

C. Tips konsistensi dan adab

  • Lebih baik konsisten posting 3 kali seminggu daripada seminggu rajin lalu hilang 2 bulan.
  • Jaga komentar: balas dengan sopan, hindari debat kusir yang tidak perlu.
  • Gunakan konten untuk mengajak ke hal baik; hindari candaan yang menyinggung agama, fisik, atau kelompok tertentu.

Risiko & kesalahan umum dalam membuat konten media sosial

  • Hanya fokus pada viral, lupa tujuan jangka panjang dan nilai manfaat.
  • Meniru konten haram atau tidak pantas demi mengejar views (dance yang membuka aurat, prank kasar, konten penuh musik maksiat, dsb.).
  • Clickbait berlebihan: judul tidak sesuai isi, sehingga menghilangkan kepercayaan.
  • Inconsistent branding: tiap posting beda gaya, warna, dan tone, sehingga akun terasa tidak jelas arahnya.
  • Spamming: terlalu sering promosi tanpa memberi nilai edukasi atau hiburan yang baik.
  • Lalai ibadah dan kewajiban utama karena terlalu sibuk membuat konten.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, konten Anda bukan hanya menarik, tapi juga menjaga kehormatan diri dan agama serta membangun reputasi yang baik di mata audiens.

FAQ seputar konten media sosial untuk jualan & personal branding

1. Berapa kali idealnya posting konten dalam seminggu?

Tidak ada angka saklek, tetapi banyak kreator dan pelaku usaha merasa nyaman di angka 3–5 posting per minggu. Yang penting, Anda sanggup konsisten dan kualitas konten tetap terjaga.

2. Lebih penting kualitas atau kuantitas konten?

Keduanya penting, tapi jika harus memilih, kualitas yang konsisten lebih baik daripada kuantitas tinggi tapi asal-asalan. Idealnya, Anda menemukan titik tengah yang seimbang.

3. Haruskah saya muncul dengan wajah sendiri di konten?

Tidak wajib. Banyak akun sukses yang lebih fokus pada tampilan produk, tulisan, ilustrasi, atau infografis. Jika pun ingin tampil, pastikan tetap menjaga adab berpakaian dan tidak memancing perhatian yang tidak baik.

4. Apa bedanya konten untuk jualan dan konten untuk edukasi?

Konten jualan fokus pada produk/jasa, manfaat, dan ajakan membeli. Konten edukasi fokus pada ilmu dan solusi untuk masalah audiens. Akun yang sehat biasanya menggabungkan keduanya: lebih banyak edukasi, diselingi jualan yang wajar.

5. Apakah harus ada musik di setiap konten video?

Tidak harus. Banyak konten edukasi dan tutorial yang justru fokus pada suara penjelasan tanpa musik latar. Bagi Muslim yang ingin hati-hati dengan musik, ini bisa jadi pilihan aman: gunakan voice over, teks, atau efek suara yang dibolehkan.

6. Bagaimana kalau saya merasa tidak punya ide konten?

Mulailah dari pertanyaan yang sering diajukan customer/teman, catat pengalaman pribadi, baca komentar orang di niche yang sama, dan jadikan semua itu bahan konten. Anda juga bisa membuat seri konten, misalnya “Tips singkat Senin”, agar lebih mudah mencari ide rutin.

Baca juga di Beginisob.com

Untuk memperdalam ilmu seputar konten, media sosial, dan bisnis online, Anda bisa membaca artikel berikut:

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved