Pemerintah lagi gencar mendorong UMKM naik kelas lewat standardisasi produk. Salah satu program penting adalah SNI Bina UMK. Tapi di lapangan, masih banyak pelaku usaha yang bingung: “Ini SNI Bina UMK sama nggak sih dengan SNI biasa?”
Di artikel Beginisob.com ini, kita bahas tuntas: apa itu SNI Bina UMK, bedanya dengan SNI penuh/SPPT-SNI, siapa yang bisa ikut, manfaatnya, dan gambaran cara mengurusnya di 2025. Cocok buat kamu yang sedang bangun usaha dan ingin tampil lebih meyakinkan di mata konsumen.
Apa Itu SNI Bina UMK?
SNI Bina UMK adalah skema pembinaan penerapan Standar Nasional Indonesia yang khusus ditujukan untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Skema ini dikembangkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional) untuk membantu pelaku UMK menerapkan standar secara bertahap, dengan pendampingan dan dukungan pemerintah.
Intinya:
- Bukan sekadar “stempel SNI”, tapi proses pembinaan.
- Fokus pada pendampingan penerapan standar di UMK.
- Dirancang agar UMK bisa lebih siap, sebelum maju ke sertifikasi SNI penuh.
Perbedaan SNI Bina UMK dan SNI Biasa (SPPT-SNI)
Banyak yang mengira SNI Bina UMK = SNI penuh, padahal keduanya berbeda. Berikut ringkasannya:
| Aspek | SNI Bina UMK | SNI Biasa / SPPT-SNI |
|---|---|---|
| Tujuan Utama | Pembinaan dan pendampingan UMK dalam menerapkan SNI | Sertifikasi produk penuh sesuai SNI yang berlaku |
| Sasaran | Usaha mikro dan kecil (UMK) | UMKM dan perusahaan menengah/besar |
| Proses | Pendampingan, pembenahan proses, penguatan mutu | Audit, pengujian produk di lab, sertifikasi formal |
| Output Utama | Pembinaan dan hak penggunaan Tanda SNI Bina (sesuai skema) | Sertifikat produk penggunaan tanda SNI (SPPT-SNI) |
| Biaya | Cenderung lebih ringan, sering ada program bantuan/subsidi | Lebih besar, meliputi biaya audit dan uji lab |
| Fokus | Penguatan pondasi mutu di level UMK | Pemenuhan persyaratan regulasi dan pasar yang mensyaratkan SNI |
Jadi, gampangnya: SNI Bina UMK itu “jalur pembinaan”, sedangkan SNI penuh/SPPT-SNI adalah “jalur sertifikasi produk penuh”. Banyak UMK yang cocoknya mulai dari SNI Bina dulu, baru naik ke SNI penuh ketika usaha sudah stabil.
Siapa yang Bisa Mengikuti Program SNI Bina UMK?
Secara umum, program SNI Bina UMK menyasar:
- Pelaku usaha mikro dan kecil (bukan usaha menengah/besar).
- Usaha yang sudah punya legalitas dasar (minimal NIB, idealnya punya izin lain yang dipersyaratkan).
- Bergerak di sektor komoditas yang menjadi target program/pilot SNI Bina UMK.
- Siap berkomitmen melakukan perbaikan proses, bukan sekadar mengejar sertifikat.
Sektor prioritas biasanya UMK pangan olahan, produk rumah tangga tertentu, dan komoditas lain yang dekat dengan konsumen akhir. Detail sektor bisa berbeda tiap tahun mengikuti kebijakan BSN dan kementerian teknis.
Manfaat SNI Bina UMK bagi Pelaku UMKM
Beberapa manfaat nyata SNI Bina UMK antara lain:
- Pendampingan gratis/bersubsidi untuk memahami dan menerapkan standar.
- Peningkatan kualitas produk dari sisi keamanan, mutu, dan konsistensi.
- Image usaha lebih profesional di mata konsumen, mitra, dan calon investor.
- Langkah awal menuju SNI penuh jika kelak ingin ekspansi lebih luas.
- Mempermudah masuk ke pasar modern atau mengikuti program pemerintah yang mensyaratkan penerapan standar.
Buat UMK yang masih merintis, skema pembinaan seperti ini jauh lebih bersahabat dibanding langsung mengejar SNI penuh yang proses dan biayanya lebih berat.
Alur Umum Pengurusan SNI Bina UMK
Setiap program bisa punya detail teknis sedikit berbeda, tapi secara garis besar alurnya mirip seperti berikut:
1. Pendaftaran UMK Calon Peserta
UMK mendaftar melalui kanal yang ditentukan: bisa lewat pendaftaran program BSN, dinas terkait, atau integrasi dengan OSS RBA. Data yang biasanya diminta:
- Identitas pemilik usaha.
- NIB dan data legalitas usaha lainnya.
- Profil singkat produk (jenis, merk, komposisi, kapasitas, lokasi produksi).
2. Seleksi & Penetapan Peserta
Pihak penyelenggara menyeleksi UMK yang memenuhi kriteria: sektor prioritas, skala usaha, kesiapan lokasi, dan lain-lain. UMK yang terpilih akan ditetapkan sebagai peserta program SNI Bina UMK.
3. Sosialisasi dan Pelatihan Penerapan Standar
Peserta mendapatkan:
- Sosialisasi tentang SNI yang relevan.
- Pelatihan cara menerapkan standar di proses produksi.
- Pengenalan dokumentasi sederhana (SOP, pencatatan mutu, dll).
4. Pendampingan di Lokasi Usaha (On-Site/Online)
Tim pendamping akan:
- Melihat kondisi riil usaha (peralatan, kebersihan, alur produksi).
- Melakukan gap analysis: apa yang sudah sesuai standar, apa yang perlu diperbaiki.
- Membantu menyusun langkah perbaikan yang realistis untuk UMK.
5. Perbaikan Proses dan Pencatatan
Pelaku UMK melakukan perbaikan:
- Menata ulang layout produksi (kalau perlu).
- Menambah atau memperbaiki alat pendukung kebersihan/keamanan.
- Membuat kebiasaan baru: pencatatan produksi, cek mutu, dan sebagainya.
6. Evaluasi Penerapan SNI dan Tindak Lanjut
Setelah periode pembinaan, akan dilakukan evaluasi:
- Sejauh mana standar sudah diterapkan.
- Apakah produk dan proses sudah mendekati atau memenuhi SNI yang dituju.
- Apakah UMK sudah siap jika ingin melanjutkan ke proses sertifikasi SNI penuh di LSPro.
Peran OSS RBA dalam SNI Bina UMK
Di era OSS RBA, data usaha UMK yang mendaftar NIB bisa menjadi dasar integrasi ke program pembinaan standar, termasuk SNI Bina UMK. Peran OSS RBA terkait SNI Bina UMK antara lain:
- Menjadi basis data UMK berizin yang potensial dibina.
- Menjadi portal untuk menampilkan kewajiban standar tertentu pada komoditas usaha.
- Menjadi pintu awal bagi UMK untuk mengakses informasi program pembinaan standar.
Jadi, punya NIB lewat OSS RBA itu langkah pertama yang wajib, sebelum bicara lebih jauh soal standar, termasuk SNI Bina UMK maupun SNI penuh.
Baca juga artikel pendukung: panduan lengkap cara mendapatkan sertifikasi SNI untuk UMKM via OSS RBA 2025 .
Tips Persiapan Usaha Sebelum Daftar SNI Bina UMK
Supaya saat ikut pembinaan kamu tidak kewalahan, lakukan beberapa hal ini dulu:
- Rapikan area produksi: usahakan bersih, terang, dan alur kerja jelas.
- Buat catatan sederhana: misalnya buku catatan produksi harian dan penggunaan bahan baku.
- Perhatikan label produk: cantumkan informasi penting (nama produk, komposisi, tanggal produksi/kadaluarsa jika makanan).
- Gunakan bahan baku yang jelas sumbernya: simpan nota pembelian dari pemasok.
- Buka diri untuk diubah: pembinaan biasanya meminta kamu mengubah beberapa kebiasaan kerja.
Strategi Naik Kelas: Dari SNI Bina UMK Menuju SNI Penuh
Idealnya, SNI Bina UMK bukan akhir, tapi tangga awal menuju sertifikasi SNI penuh, terutama jika kamu ingin:
- Masuk ke jaringan retail besar.
- Ikut tender pengadaan barang pemerintah.
- Mengincar pasar ekspor dengan buyer yang minta standar tertentu.
Strategi sederhana:
-
Ikuti SNI Bina UMK dengan serius.
Jangan sekadar hadir, tapi benar-benar terapkan perbaikan yang disarankan. -
Bangun budaya mutu di internal usaha.
Libatkan karyawan/keluarga yang terlibat dalam produksi. -
Evaluasi biaya dan kemampuan.
Ketika penjualan sudah naik dan proses lebih rapi, mulai hitung apakah bisnis sudah mampu menanggung biaya SNI penuh. -
Konsultasi dengan pendamping atau LSPro.
Tanyakan apa saja gap yang masih harus ditutup jika ingin ikut sertifikasi. -
Ajukan sertifikasi SNI penuh di waktu yang tepat.
Jangan terburu-buru, tapi juga jangan terlalu lama menunda jika peluang pasar sudah terbuka.
FAQ SNI Bina UMK untuk UMKM
1. Apakah SNI Bina UMK itu gratis?
Banyak program SNI Bina UMK yang dibiayai atau disubsidi pemerintah, terutama jika masuk program pembinaan resmi. Namun, selalu cek informasi terbaru dari BSN atau dinas terkait, karena kebijakan bisa berbeda tiap tahun dan tiap daerah.
2. Apakah setelah ikut SNI Bina UMK otomatis dapat sertifikat SNI penuh?
Tidak. SNI Bina UMK fokus pada pembinaan dan penerapan standar. Untuk mendapatkan sertifikat SNI penuh (SPPT-SNI), usaha tetap harus melewati proses sertifikasi produk melalui LSPro dan pengujian di laboratorium terakreditasi.
3. Kalau usaha saya masih sangat kecil, apakah boleh ikut SNI Bina UMK?
Justru program ini ditujukan ke usaha mikro dan kecil. Selama kamu sudah punya legalitas usaha dasar dan siap dibina, tidak ada salahnya mendaftar ketika ada pembukaan program.
4. Apakah semua jenis produk bisa ikut SNI Bina UMK?
Tidak semua. Biasanya pemerintah menentukan sektor/komoditas prioritas, misalnya pangan olahan tertentu, produk rumah tangga, dan lainnya. Kamu perlu cek pengumuman resmi program untuk melihat daftar komoditas yang dibina.
5. Apa langkah pertama sebelum bicara SNI Bina UMK?
Pastikan dulu:
- Kamu sudah punya NIB dari OSS RBA.
- Usaha berjalan rutin (bukan usaha “sekali produksi lalu berhenti”).
- Kamu punya komitmen memperbaiki kualitas, bukan sekadar mengejar label.
Setelah itu, baru aktif mencari informasi pembukaan program SNI Bina UMK dari BSN, dinas, atau kanal resmi lain.
Comments
Post a Comment