Skip to main content

Cara Budidaya Ikan Kakap Jenaha di Tambak

Benih kakap jenaha diperoleh dari penangkapan di alam dan dari pembenihan di hatchri. Benih kakap jenaha hidup bergerombol dalam jumlah besar di ekosistem mangrove, estuaria, laguna, dan teluk. Karena itu, benih kakap jenaha memungkinkan ditangkap dalam jumlah besarbesar. Sedangkan benih kakap jenaha dari pembenihan terkontrol kakap jenaha tersedia di BBPBL Lampung. 

PEMELIHARAAN KAKAP JENAHA DI TAMBAK

Dalam pembesaran kakap jenaha, benih yang berasal dan hatchri berukuran sekitar 3 cm. karena itu usaha pembesaran harus dimulai dari pendederan. Sejak pendederan hingga menghasilkan kakap jenaha ukuran konsumsi, (> 800 gr/ekor) dibutuhkan waktu pemeliharaan 9-10 bulan Bila benih berasal dari penangkapan, maka kegiatan pembesaran dimulai dari penggelondongan, karena ukuran benih biasanya mencapai 30-100 grekor. 

1. Pendederan

Pendederan adalah kegiatan memelihara kakap jenaha dari ukuran 3-4 cm/ekor dengan bobot rata-rata 12 gr/ekor atau dari ukuran 5-7 cm/ekor dengan bobot 4-8 gr/ekor. Benih kakap jenaha ukuran tersebut dipelihara hingga mencapai kakap jenaha muda berukuran 20-30 gr/ekor. Padat penebarannya, yaitu untuk benih ukuran 2-3 cm ditebar dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 sedangkan untuk benih ukuran 5-7 cm ditebar sebanyak 10-20 ekor/m2.

Benih yang ditebar harus sehat. Benih yang sehat biasanya berwarna cerah, lincah, aktif, nafsu makan tinggi dan tidak cacat pada sirip, sisik maupun bagian tubuh lain. Sebelum ditebar ke dalam tambak, benih didesinfektan terlebih dahulu agar kondisi benih selalu sehat. Désinfektan dilakukan dengan cara merendam benih ke dalam larutan formalin dosis 15-25 ppm (sekitar 1 sendok makan per 250-400 liter air) selama 1/2-1 jam.

Selama pendederan kakap jenaha diberikan pakan berupa ikan rucah (minced fish) dan udang jambret. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10-15% dari total bobot badan ikan atau diberikan sampai ikan kenyang (ad libitum) yang ditandai dengan ikan tidak menyambar lagi makanan. Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. 

Pakan berupa ikan rucah harus dikeluarkan dari duri keras dan dipotong kecil-kecil disesuaikan dengan ukuran mulut ikan. Untuk mengurangi kanibalisme, dasar tambak dilengkapi shelter (pelindung) yang terbuat dari potongan pipa PVC berukuran besar. Selain sebagai shelter pipa PVC juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ikan. Dengan bersembunyi nya ikan tersebut, berarti besarnya energi yang diperlukan untuk ber gerak akan menurun, dan dengan demikian memungkinkan ikan untuk menjadi semakin besar dengan lebih cepat. Sementara itu, kedalaman air di dalam tambak dipertahankan antara 80-100 cm Setiap hari dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10-15%.

Pendederan dilakukan 2-3 bulan tergantung dari ukuran benih awal yang ditebar. Untuk benih yang saat ditebar berukuran 5-7. cm atau bobot 4-8 gregor setelah dipelihara 3 bulan mencapai ukuran 25-40 gr/ekor. bahkan ada yang mencapai 45 gr/ekor. Selanjutnya dilakukan penggelondongan. 

2. Penggelondongan

Tahap-tahap penggelondongan atau pembesaran awal di tambak tidak berbeda dengan pendederan. Padat penebaran diturunkan sesuai dengan ukuran benih. Benih kakap jenaha ukuran 25-40 gr/ekor ditebar ke tambak dengan kepadatan 4-5 ekor/m2. Pemberian pakan 10-15% dari total bobot badan ikan dengan frekuensi 3 kali sehari pagi siang dan sore hari. Kedalaman air tambak 100 cm. Sedangkan untuk menjaga kualitas air, setiap hari dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10 15%.

Setelah dipelihara 2-3 bulan, maka ikan akan mencapai ukuran 50-70 gr/ekor atau mencapai panjang 14-16 cm.

Bila ikan diberi pakan berupa ikan rucah, maka perlu diberi tambahan vitamin seminggu sekali yang diberikan bersama pakan Vitamin yang digunakan adalah Amolovit dengan dosis 1 g/kg pakan dan Probiotik 1-2 cc/kg pakan.

Sebagai ikan karnivora dan pemangsa kakap jenaha mempunyai kebiasaan makan dengan cara menyambar pakan yang diberikan. Setelah kenyang pakan yang ditebar tidak lagi disambar. Pada kondisi ini pemberian pakan dihentikan untuk mencegah kelebihan pakan, sehingga penurunan kualitas air akibat pembusukan kelebihan pakan dapat dihindari. Kakap jenaha juga mempunyai naluri menunggu pakan yang akan diberikan pada waktu pemberian pakan. Kondisi ini dengan terlihat adanya kakap jenaha yang muncul ke permukaan pada jam pemberian pakan. Oleh karena itu, pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap hari. Hal ini akan memudahkan pendugaan terhadap jumlah populasi maupun kebiasaan ikan itu sendiri.

3. Pembesaran

Pembesaran dilakukan untuk menghasilkan kakap jenaha ukuran konsumsi, > 800 gr/ekor. Lama waktu pembesaran antara 5-7 bulan. Padat penebaran diturunkan cukup 1-2 ekor/m2 untuk benih berukuran 50-70 gr/ekor atau mencapai panjang 14-16 cm. Untuk tambak yang dikelola secara intensif padat penebaran dapat ditingkatkan hingga 45 ekor/m2 atau 40.000-50.000 ekor/ha.

Selama pembesaran, kakap jenaha diberikan pakan berupa ikan rucah sebanyak 4-10% dari total bobot badan ikan dengan frekuensi 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Walaupun demikian pemberian pakan harus selalu mengamati kondisi makan ikan bila ikan telah berhenti menyambar makanan berarti ikan telah kenyang, dan pemberian pakan dihentikan. 

Dalam tahap pembesaran ini bila ikan budi daya diberi pakan ikan rucah, maka dapat ditambahkan vitamin yang diberikan seminggu sekali dengan cara dicampurkan pada pakan. Kedalaman air tambak 100-150 cm Setiap hari dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10-15%.

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved