Diperbarui: 24 November 2025
Ringkasan cepat
- Arus kas (cash flow) adalah pergerakan uang masuk dan keluar dari usaha Anda dalam periode tertentu (harian, bulanan, tahunan).
- Usaha bisa tampak “untung” di laporan laba rugi, tetapi tetap seret uang kalau arus kas dari operasi negatif.
- Untuk UMKM, fokus utama adalah Arus Kas dari Operasi (kas dari kegiatan jual-beli dan biaya rutin), bukan sekadar laba akuntansi.
- Rumus sederhana arus kas bersih periode: Arus Kas Bersih = Total Kas Masuk – Total Kas Keluar.
- Artikel ini membahas cara menghitung, membaca, dan menganalisis arus kas usaha UMKM dengan contoh praktis dan langkah yang bisa Anda tiru di buku kas atau Excel.
Daftar isi
- Kapan Anda perlu mulai menganalisis arus kas usaha?
- Apa itu arus kas usaha & jenis-jenisnya?
- Syarat data sebelum menghitung arus kas
- Langkah menghitung arus kas usaha (step by step)
- Cara menganalisis arus kas: sehat atau berbahaya?
- Tips praktis mengelola arus kas UMKM
- Risiko jika arus kas buruk meski laba terlihat bagus
- FAQ arus kas usaha UMKM
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan Anda perlu mulai menganalisis arus kas usaha?
Arus kas sebaiknya mulai Anda perhatikan ketika:
- Usaha sudah berjalan dan ada transaksi setiap bulan (penjualan, pembelian, gaji, sewa, dll.).
- Anda sering merasa, “Penjualan ramai, tapi saldo rekening kok tipis terus?”.
- Anda punya utang usaha (pinjaman bank, paylater, cicilan alat, dsb.) yang harus dicicil tiap bulan.
- Anda ingin membuka cabang, beli alat baru, atau rekrut karyawan dan perlu tahu apakah kas cukup.
- Anda mulai mengelola piutang pelanggan (jualan tempo, invoice 30 hari, dsb.).
Singkatnya, begitu bisnis Anda tidak lagi “cuma jual beli tunai hari itu juga”, analisis arus kas jadi wajib.
Apa itu arus kas usaha & jenis-jenisnya?
Arus kas (cash flow) adalah catatan semua uang yang masuk dan keluar dari usaha Anda dalam periode tertentu.
Secara konsep, arus kas dibagi menjadi tiga kelompok besar:
- 1. Arus Kas dari Operasi (Operating Cash Flow)
Uang masuk-keluar dari kegiatan utama bisnis sehari-hari.- Masuk: penerimaan dari penjualan, pelunasan piutang pelanggan, uang muka pelanggan.
- Keluar: pembelian stok/bahan, gaji, sewa, listrik, ongkir, iklan, biaya operasional lain.
- 2. Arus Kas dari Investasi (Investing Cash Flow)
Terkait pembelian/penjualan aset jangka panjang.- Membeli mesin baru, kendaraan operasional, renovasi besar.
- Menjual aset lama (mesin bekas, kendaraan lama, dsb.).
- 3. Arus Kas dari Pendanaan (Financing Cash Flow)
Terkait modal, pinjaman, dan pembagian laba.- Penerimaan pinjaman bank, modal tambahan dari pemilik.
- Angsuran pinjaman, pembayaran bunga, pembagian dividen ke pemilik.
Untuk UMKM, laporan arus kas formal versi akuntansi boleh menyusul. Yang terpenting dulu: Anda tahu secara kasar berapa kas masuk dan kas keluar per bulan, dan dari aktivitas apa saja.
Syarat data sebelum menghitung arus kas
Supaya bisa menghitung dan membaca arus kas dengan benar, minimal Anda perlu:
- Buku kas atau rekap mutasi rekening yang memisahkan:
- Kas Masuk (penjualan, pelunasan piutang, pinjaman, dll.).
- Kas Keluar (pembelian, gaji, sewa, cicilan, dll.).
- Saldo awal kas periode yang ingin dianalisis (contoh: saldo kas + rekening usaha per 1 Januari).
- Daftar transaksi besar yang tidak rutin:
- Pembelian mesin/kendaraan (investasi).
- Penerimaan/pelunasan pinjaman (pendanaan).
- Pisahkan transaksi pribadi dan usaha — jangan campur uang belanja rumah dengan uang usaha dalam satu buku kas.
Kalau Anda masih mencatat secara manual, tidak masalah. Yang penting transaksi lengkap dan urut tanggal. Nanti bisa dipindah ke Excel atau software akuntansi kalau sudah siap.
Langkah menghitung arus kas usaha (step by step)
Berikut contoh sederhana untuk menganalisis arus kas 1 bulan usaha UMKM.
Contoh kasus: Toko online fashion
Misalkan Anda punya toko online yang menjual pakaian. Data bulan Januari 2025:
- Saldo awal kas (1 Januari): Rp5.000.000
- Kas masuk:
- Penjualan tunai & transfer: Rp40.000.000
- Pelunasan piutang pelanggan: Rp5.000.000
- Pinjaman modal dari teman: Rp10.000.000
- Kas keluar:
- Pembelian stok baju: Rp20.000.000
- Ongkir yang ditanggung toko: Rp3.000.000
- Iklan & promosi: Rp4.000.000
- Gaji admin: Rp3.000.000
- Sewa gudang: Rp2.000.000
- Angsuran pinjaman lama: Rp3.000.000
- Tarik uang untuk kebutuhan pribadi pemilik: Rp4.000.000
Langkah 1 – Kelompokkan kas masuk & kas keluar
Pisahkan berdasarkan jenis aktivitas:
Kas Masuk Operasi
- Penjualan tunai & transfer: Rp40.000.000
- Pelunasan piutang pelanggan: Rp5.000.000
Total Kas Masuk Operasi = Rp45.000.000
Kas Masuk Pendanaan
- Pinjaman dari teman: Rp10.000.000
Total Kas Masuk Pendanaan = Rp10.000.000
Kas Keluar Operasi
- Pembelian stok baju: Rp20.000.000
- Ongkir ditanggung toko: Rp3.000.000
- Iklan & promosi: Rp4.000.000
- Gaji admin: Rp3.000.000
- Sewa gudang: Rp2.000.000
Total Kas Keluar Operasi = Rp32.000.000
Kas Keluar Pendanaan & Pribadi
- Angsuran pinjaman lama: Rp3.000.000
- Tarik uang untuk pribadi: Rp4.000.000
Total Kas Keluar Pendanaan & Pribadi = Rp7.000.000
Langkah 2 – Hitung arus kas bersih tiap jenis aktivitas
1) Arus Kas dari Operasi (AKO)
AKO = Kas Masuk Operasi – Kas Keluar Operasi
AKO = 45.000.000 – 32.000.000 = 13.000.000
Artinya, arus kas operasi positif Rp13 juta di bulan Januari.
2) Arus Kas dari Pendanaan (AKP)
AKP = Kas Masuk Pendanaan – Kas Keluar Pendanaan
AKP = 10.000.000 – 3.000.000 = 7.000.000
Artinya, kas bersih dari pendanaan bertambah Rp7 juta (karena ada pinjaman baru).
3) Arus Kas Bersih Total
Arus Kas Bersih bulan Januari:
Arus Kas Bersih = AKO + AKP – Penarikan Pribadi
Arus Kas Bersih = 13.000.000 + 7.000.000 – 4.000.000 = 16.000.000
Langkah 3 – Hitung saldo kas akhir
Saldo Akhir = Saldo Awal + Arus Kas Bersih
Saldo Akhir = 5.000.000 + 16.000.000 = 21.000.000
Jadi, di akhir Januari, saldo kas usaha Anda seharusnya sekitar Rp21 juta (jika tidak ada transaksi lain).
Cara menganalisis arus kas: sehat atau berbahaya?
Dari contoh di atas, ada beberapa kesimpulan penting:
- Arus kas operasi positif (Rp13 juta)
Ini sinyal bagus. Kegiatan utama bisnis menghasilkan kas, bukan menghabiskan kas. - Ada tambahan kas dari pinjaman (Rp10 juta)
Berarti sebagian kenaikan saldo kas berasal dari utang, bukan murni hasil usaha. - Penarikan pribadi Rp4 juta
Masih wajar, tapi kalau terlalu besar bisa “mengeringkan” kas usaha.
Prinsip penting:
- Dalam jangka panjang, Arus Kas dari Operasi harus positif dan cukup untuk:
- membayar biaya rutin,
- membayar cicilan utang,
- memberi ruang untuk investasi dan penarikan pemilik.
- Arus kas operasi negatif terus-menerus berarti usaha digaji oleh pinjaman atau modal pemilik, bukan sebaliknya.
Checklist cepat membaca arus kas
- Apakah arus kas operasi positif dan stabil?
- Apakah arus kas operasi cukup untuk membayar cicilan utang tanpa harus pinjam lagi?
- Apakah penarikan pribadi masih wajar dibanding arus kas operasi?
- Apakah usaha terlalu bergantung pada penjualan musiman tertentu?
Tips praktis mengelola arus kas UMKM
- 1. Pisahkan rekening usaha dan pribadi
Buat satu rekening khusus untuk bisnis. Setiap kas masuk/keluar usaha lewat rekening ini, sehingga mudah dianalisis. - 2. Catat transaksi harian, bukan “nanti-nanti”
Tanpa catatan rutin, analisis arus kas akan penuh kira-kira. Minimal, catat di buku kas atau spreadsheet setiap akhir hari. - 3. Atur jadwal pembayaran & penagihan
Usahakan jadwal pembayaran ke supplier “match” dengan jadwal penerimaan dari pelanggan, jangan sampai jomplang jauh. - 4. Batasi penarikan pribadi
Tentukan semacam “gaji pemilik” per bulan, bukan ambil sesuai mood. - 5. Hitung proyeksi kas ke depan
Buat cash flow projection sederhana 3–6 bulan: estimasi kas masuk dan kas keluar utama. Ini membantu Anda tahu kapan perlu ekstra modal atau kapan kas sedang longgar. - 6. Tingkatkan kecepatan penagihan piutang
Gunakan strategi penagihan yang sopan tapi tegas agar uang tidak terlalu lama tertahan di piutang.
Risiko jika arus kas buruk meski laba terlihat bagus
Usaha yang laba akunannya positif tapi arus kasnya buruk punya beberapa risiko:
- Kesulitan bayar kewajiban jangka pendek (gaji, sewa, listrik, supplier).
- Sering telat bayar cicilan yang bisa menurunkan skor kredit dan kepercayaan bank.
- Harus terus “disuntik” modal oleh pemilik sehingga pemilik merasa usaha tidak pernah benar-benar mandiri.
- Tidak punya dana cadangan untuk darurat (alat rusak, penurunan penjualan mendadak, dll.).
- Sulit berkembang karena setiap kali ada peluang (buka cabang, beli mesin lebih baik), kas tidak cukup.
Itu sebabnya, laporan laba rugi dan arus kas harus dibaca bersama, bukan salah satu saja.
FAQ arus kas usaha UMKM
1. Apa bedanya arus kas dengan laba?
Laba adalah selisih pendapatan dan beban menurut aturan akuntansi, sementara arus kas adalah pergerakan uang yang benar-benar keluar/masuk. Anda bisa untung di atas kertas (banyak piutang), tetapi kas di rekening tetap tipis karena uang belum benar-benar diterima.
2. Seberapa sering saya harus membuat laporan arus kas?
Untuk UMKM, idealnya minimal sebulan sekali. Jika transaksi sangat ramai atau usaha berbasis proyek, laporan arus kas mingguan atau dua mingguan akan lebih membantu pengambilan keputusan.
3. Apakah saya harus memakai software akuntansi untuk mengelola arus kas?
Tidak wajib. Anda bisa mulai dengan Excel atau Google Sheets. Namun, jika transaksi sudah ratusan per hari atau Anda butuh laporan lebih rapi (arus kas, laba rugi, neraca), menggunakan software akuntansi akan sangat memudahkan.
4. Bagaimana cara memperbaiki arus kas yang negatif?
Secara garis besar ada dua jalan: menaikkan kas masuk (tingkatkan penjualan tunai, percepat penagihan piutang, cari modal tambaham) dan mengontrol kas keluar (hemat biaya, tunda belanja besar, negosiasi tempo pembayaran). Kuncinya ada di disiplin mengatur jadwal uang masuk dan uang keluar.
5. Apakah pinjaman bank selalu buruk untuk arus kas?
Tidak. Pinjaman bisa membantu memperbaiki arus kas jangka pendek dan mendukung ekspansi, asalkan:
- dipakai untuk aktivitas produktif (bukan konsumtif),
- cicilannya masih sanggup dibayar dari arus kas operasi,
- tenor dan bunga diperhitungkan dengan realistis.
6. Apakah laporan arus kas wajib untuk mengajukan pinjaman?
Banyak lembaga keuangan dan investor melihat data arus kas selain laporan laba rugi. Walaupun tidak selalu dalam format formal, punya catatan yang rapi tentang kas masuk dan kas keluar akan sangat membantu proses penilaian kelayakan usaha Anda.
Baca juga di Beginisob.com
- Langkah Mudah Menampilkan Laporan Arus Kas dalam MYOB – untuk Anda yang sudah menggunakan MYOB dan ingin melihat laporan arus kas langsung dari software.
- 10 Alasan Menggunakan ROA untuk Mengukur Profitabilitas – melengkapi analisis arus kas dengan rasio profitabilitas berbasis aset.
- Penjelasan Langkah-langkah dalam Melakukan Analisis Transaksi – dasar pencatatan transaksi yang rapi sebelum disusun menjadi laporan arus kas dan laporan lain.
- Strategi Penagihan Collection yang Efektif dan Efisien – penting untuk mempercepat arus kas masuk dari piutang yang jatuh tempo.
- Cara Menghitung Break Even Point (BEP) Usaha: Rumus & Contoh Praktis – setelah kas lebih sehat, gunakan BEP untuk menentukan batas minimal penjualan agar tidak rugi.
Comments
Post a Comment