Diperbarui: 22 November 2025
Ringkasan cepat
- Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana total penjualan sama dengan total biaya, sehingga usaha Anda belum untung dan belum rugi.
- Untuk menghitung BEP, Anda perlu memisahkan biaya tetap (fixed cost), biaya variabel per unit, dan menentukan harga jual per unit.
- Rumus dasar BEP unit: BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit − Biaya Variabel per Unit).
- BEP membantu Anda menentukan minimal penjualan yang harus dicapai agar usaha tidak merugi, sekaligus menjadi dasar analisis target omzet dan laba.
- Artikel ini memandu Anda langkah demi langkah menghitung BEP lengkap dengan contoh angka dan tabel sederhana yang mudah disesuaikan dengan usaha sendiri.
Daftar isi
- Kapan Anda perlu mulai menghitung BEP usaha?
- Apa itu Break Even Point (BEP) usaha dan fungsinya?
- Syarat data yang harus disiapkan sebelum menghitung BEP
- Langkah-langkah menghitung BEP usaha 2025
- Contoh perhitungan BEP usaha sederhana dengan tabel
- Tips memakai BEP untuk keputusan bisnis sehari-hari
- Risiko menjalankan usaha tanpa analisis BEP
- FAQ seputar BEP usaha untuk UMKM
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan Anda perlu mulai menghitung BEP usaha?
BEP sebaiknya mulai Anda hitung ketika:
- Baru akan memulai usaha dan ingin tahu minimal penjualan agar modal awal tidak terus “terbakar”.
- Sudah berjalan, tetapi tidak yakin usaha benar-benar untung atau hanya “muter modal” saja.
- Ingin menambah kapasitas (beli mesin, tambah karyawan) dan perlu tahu apakah penambahan biaya akan tertutup penjualan.
- Sedang menyusun rencana bisnis (business plan) untuk mengajukan pinjaman, investor, atau kerja sama.
- Menjual produk dengan margin tipis dan harus sangat hati-hati menentukan target penjualan setiap bulan.
Dengan kata lain, setiap kali Anda membuat keputusan yang mengubah biaya atau harga jual, BEP perlu diperbarui supaya angka yang dipakai tetap relevan.
Apa itu Break Even Point (BEP) usaha dan fungsinya?
Break Even Point (BEP) adalah titik di mana total pendapatan penjualan sama dengan total biaya. Pada titik ini, laba = 0: usaha tidak untung, tidak juga rugi.
Fungsi BEP untuk usaha antara lain:
- Mengetahui batas minimal penjualan yang harus dicapai agar usaha “selamat” (tidak rugi).
- Menjadi dasar penentuan target penjualan bulanan atau tahunan.
- Mengevaluasi harga jual – apakah harga sekarang cukup menutup biaya dan memberi ruang laba.
- Membantu keputusan investasi – misalnya saat ingin menambah mesin atau karyawan, Anda bisa menghitung ulang BEP.
- Alat komunikasi ke pihak luar (bank, investor) untuk menunjukkan perencanaan keuangan usaha.
Tanpa BEP, Anda mudah puas hanya karena omzet “kelihatan besar”, padahal bisa jadi laba sebenarnya masih sangat kecil atau malah negatif.
Syarat data yang harus disiapkan sebelum menghitung BEP
Sebelum masuk ke rumus, siapkan dulu tiga kelompok data berikut:
-
Biaya Tetap (Fixed Cost) – biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi/penjualan berubah, misalnya:
- Sewa tempat usaha per bulan.
- Gaji karyawan tetap.
- Biaya listrik minimum, internet, dan langganan software.
- Penyusutan peralatan (bisa dibuat rata-rata per bulan).
-
Biaya Variabel per Unit – biaya yang bertambah mengikuti jumlah unit yang diproduksi/dijual, misalnya:
- Bahan baku langsung per unit (tepung, gula, minyak per 1 kotak kue).
- Kemasan per unit.
- Komisi penjualan per unit, jika dihitung per produk.
-
Harga Jual per Unit – harga jual rata-rata per produk:
- Jika hanya 1 jenis produk, cukup 1 harga jual.
- Jika produknya banyak, Anda bisa hitung BEP per produk utama atau pakai harga rata-rata penjualan.
Semakin rapi data yang Anda miliki, semakin akurat perhitungan BEP yang dihasilkan.
Langkah-langkah menghitung BEP usaha 2025
Berikut langkah praktis menghitung BEP yang bisa Anda terapkan di usaha sendiri.
1. Menentukan total biaya tetap per bulan
- Daftar semua biaya yang sifatnya tetap setiap bulan (sewa, gaji tetap, langganan, penyusutan, dan lain-lain).
- Jumlahkan seluruh biaya tersebut untuk mendapatkan Total Biaya Tetap Bulanan.
- Gunakan angka realistis (bukan angka “harap-harap”) agar BEP tidak terlalu optimistis.
2. Menghitung biaya variabel per unit
- Tentukan dulu satuan unit produk (misal: 1 kotak kue, 1 porsi minuman, 1 pcs pakaian).
- Hitung semua komponen biaya yang keluar setiap kali Anda memproduksi atau menjual 1 unit.
- Jumlahkan untuk mendapatkan Biaya Variabel per Unit.
3. Menetapkan harga jual per unit
- Lihat harga pasar dan kompetitor, lalu tentukan harga yang masuk akal untuk konsumen dan masih memberi ruang laba.
- Pastikan harga jual per unit lebih besar dari biaya variabel per unit. Jika tidak, BEP tidak akan pernah tercapai.
- Tetapkan satu angka harga jual rata-rata yang akan dipakai dalam perhitungan BEP.
4. Memakai rumus BEP unit
- Gunakan rumus:
BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit − Biaya Variabel per Unit) - Selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit disebut margin kontribusi per unit.
- Hasil perhitungan BEP unit menunjukkan minimal unit yang harus terjual per periode (misalnya per bulan) agar posisi keuangan impas.
5. Mengonversi BEP unit menjadi rupiah
- Setelah mendapatkan BEP unit, Anda dapat mengalikan dengan harga jual per unit.
- Rumusnya:
BEP (rupiah) = BEP (unit) × Harga Jual per Unit - BEP rupiah membantu Anda menentukan target omzet minimal per bulan agar usaha tidak rugi.
Contoh perhitungan BEP usaha sederhana dengan tabel
Misalkan Anda punya usaha kue kotak rumahan. Data per bulan sebagai berikut:
- Biaya sewa tempat: Rp1.000.000
- Gaji karyawan tetap: Rp1.500.000
- Listrik & internet: Rp500.000
- Biaya tetap lain: Rp500.000
Total Biaya Tetap = 1.000.000 + 1.500.000 + 500.000 + 500.000 = Rp3.500.000
Untuk setiap 1 kotak kue:
- Bahan baku: Rp8.000
- Kemasan: Rp2.000
Biaya Variabel per Unit = 8.000 + 2.000 = Rp10.000
Harga jual 1 kotak kue: Rp20.000
Margin kontribusi per unit = Harga jual − Biaya variabel = 20.000 − 10.000 = Rp10.000
Rumus BEP unit:
BEP (unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit
BEP (unit) = 3.500.000 / 10.000 = 350 kotak per bulan
Artinya, minimal Anda harus menjual 350 kotak kue per bulan agar usaha impas (tidak untung, tidak rugi).
BEP rupiah:
BEP (rupiah) = 350 kotak × 20.000 = Rp7.000.000
Jadi, omzet minimal per bulan yang harus dicapai agar impas adalah Rp7.000.000.
Ringkasannya bisa disusun dalam tabel:
| Komponen | Nilai |
|---|---|
| Total biaya tetap per bulan | Rp3.500.000 |
| Biaya variabel per unit | Rp10.000 |
| Harga jual per unit | Rp20.000 |
| Margin kontribusi per unit | Rp10.000 |
| BEP (unit) | 350 kotak per bulan |
| BEP (rupiah) | Rp7.000.000 omzet per bulan |
Jika penjualan Anda di atas 350 kotak per bulan, berarti usaha sudah mulai menghasilkan laba (dengan asumsi biaya tetap dan variabel tidak berubah).
Tips memakai BEP untuk keputusan bisnis sehari-hari
- Gunakan BEP sebagai target minimal, bukan maksimal. Setelah tahu titik impas, buat target penjualan di atas angka itu agar usaha benar-benar menghasilkan laba.
- Update BEP saat biaya atau harga berubah. Kenaikan sewa, gaji, atau harga bahan baku akan mengubah BEP. Jangan lupa hitung ulang.
- Periksa peluang menaikkan margin. Bisa dari efisiensi biaya variabel atau menambah nilai produk agar harga jual bisa dinaikkan.
- Gabungkan dengan analisis arus kas. BEP menunjukkan titik impas laba, tetapi arus kas membantu Anda memastikan usaha tidak kehabisan uang di tengah jalan.
- Gunakan BEP untuk simulasi skenario. Misalnya, “Jika saya menambah karyawan 1 orang, berapa tambahan penjualan minimal yang harus saya kejar?”
Risiko menjalankan usaha tanpa analisis BEP
Menjalankan usaha tanpa pernah menghitung BEP bisa menimbulkan beberapa masalah berikut:
- Harga jual terlalu rendah – usaha kelihatan ramai, tetapi margin terlalu tipis sehingga laba sangat kecil atau bahkan rugi.
- Penjualan sudah tinggi tapi masih tekor karena biaya tetap dan biaya variabel tidak pernah dievaluasi.
- Keputusan ekspansi yang gegabah – misalnya menambah cabang saat penjualan sebenarnya belum stabil di atas BEP.
- Sulit meyakinkan investor atau bank karena Anda tidak punya angka jelas tentang titik impas dan proyeksi keuangan.
- Stres keuangan berkepanjangan – selalu merasa “capek jualan tapi kok duitnya segitu-gitu aja”.
Dengan satu kali perhitungan BEP yang rapi dan diperbarui secara berkala, banyak keputusan bisnis bisa dibuat lebih tenang dan terukur.
FAQ seputar BEP usaha untuk UMKM
1. Apakah BEP hanya untuk perusahaan besar?
Tidak. Justru UMKM dan usaha rumahan sangat terbantu dengan analisis BEP. Rumusnya sama, hanya angkanya yang lebih kecil dan sederhana.
2. Kapan sebaiknya BEP dihitung, sebelum atau sesudah usaha berjalan?
Idealnya BEP sudah dihitung sejak tahap perencanaan usaha (sebelum berjalan), lalu diperbarui secara berkala setelah usaha berjalan karena angka biaya dan harga jual bisa berubah.
3. Apa bedanya BEP unit dan BEP rupiah?
BEP unit menunjukkan minimal jumlah unit produk yang harus terjual agar impas. BEP rupiah menunjukkan minimal omzet (dalam rupiah) yang harus dicapai agar impas. Keduanya saling terkait dan bisa dihitung dari rumus yang sama.
4. Bisakah BEP dipakai untuk usaha jasa?
Bisa. Anda tinggal mendefinisikan “unit” jasa. Misalnya 1 jam konsultasi, 1 paket desain, atau 1 proyek. Biaya variabel per unit adalah biaya yang berubah setiap kali Anda melayani 1 unit jasa tersebut.
5. Apa yang harus dilakukan jika hasil BEP terlalu tinggi?
Jika BEP menunjukkan angka penjualan yang terasa tidak realistis, Anda bisa mengevaluasi tiga hal: menurunkan biaya tetap, menurunkan biaya variabel per unit, atau menaikkan harga jual (dengan menambah nilai produk) agar margin kontribusi per unit lebih besar.
Comments
Post a Comment