Jenis-Jenis Bahan Bakar Pertamina Lengkap 2025: Perbedaan RON, Kegunaan, dan Mana yang Paling Tepat untuk Kendaraan Anda
Diperbarui: 22 November 2025
Ringkasan cepat
- Secara umum, bahan bakar Pertamina untuk kendaraan terbagi menjadi dua kelompok besar: bensin (gasoline) untuk mesin bensin dan solar (diesel) untuk mesin diesel.
- Setiap jenis bensin punya nilai RON berbeda (Pertalite, Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo), sedangkan solar memakai ukuran Cetane Number (Bio Solar, Dexlite, Pertamina Dex).
- Semakin tinggi RON (untuk bensin) dan Cetane Number (untuk diesel), umumnya pembakaran lebih bersih dan cocok untuk mesin kompresi lebih tinggi, tapi harga biasanya lebih mahal.
- Pemilihan BBM sebaiknya mengikuti rekomendasi minimal pabrikan kendaraan; memakai RON/CN terlalu rendah bisa memicu knocking, tenaga loyo, dan emisi lebih kotor.
- Artikel ini merangkum jenis-jenis BBM Pertamina yang umum tersedia di SPBU, perbedaan fungsi, dan langkah praktis memilih BBM paling tepat untuk kendaraan Anda di tahun 2025.
Daftar isi
- Kapan Anda perlu benar-benar memahami jenis BBM Pertamina?
- Apa itu RON dan Cetane Number (CN) dalam bahan bakar?
- Kategori besar jenis bahan bakar Pertamina di SPBU 2025
- Jenis-jenis bensin Pertamina dan perbedaannya
- Jenis-jenis solar (diesel) Pertamina dan perbedaannya
- Langkah memilih bahan bakar Pertamina yang tepat untuk kendaraan Anda
- Tips penggunaan BBM Pertamina agar lebih irit dan ramah mesin
- Risiko jika salah memilih bahan bakar
- FAQ seputar jenis-jenis BBM Pertamina
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan Anda perlu benar-benar memahami jenis BBM Pertamina?
Memahami jenis BBM Pertamina menjadi penting ketika:
- Anda baru membeli kendaraan (motor/mobil) dan ingin memilih bahan bakar yang paling sesuai dengan mesin.
- Kendaraan sudah mulai berumur dan Anda ingin mengurangi risiko kerusakan mesin karena penggunaan BBM yang kurang tepat.
- Anda ingin upgrade dari BBM subsidi ke BBM non-subsidi demi performa mesin yang lebih baik.
- Anda sering bepergian jauh dan butuh BBM yang lebih irit serta stabil performanya.
- Anda peduli dengan emisi dan ingin berkontribusi sedikit demi sedikit pada pengurangan polusi udara.
Dengan mengetahui perbedaan tiap jenis BBM, Anda bisa menyesuaikan pilihan antara harga, performa, dan kebutuhan mesin kendaraan Anda.
Apa itu RON dan Cetane Number (CN) dalam bahan bakar?
Dua istilah yang sering muncul saat membahas BBM Pertamina adalah RON dan Cetane Number (CN).
- RON (Research Octane Number) digunakan untuk bensin (gasoline).
- Semakin tinggi RON, semakin baik kemampuan bahan bakar menahan ketukan (knocking) pada mesin kompresi tinggi.
- Mesin modern dengan kompresi lebih tinggi biasanya membutuhkan RON yang lebih tinggi.
- Cetane Number (CN) digunakan untuk solar/diesel.
- Semakin tinggi CN, semakin mudah dan cepat bahan bakar diesel menyala secara spontan saat disemprotkan ke ruang bakar bertekanan.
- CN yang lebih tinggi umumnya membuat suara mesin lebih halus dan emisi lebih terkontrol.
Jadi, saat membaca spesifikasi “Pertalite RON 90” atau “Dexlite CN 51”, angka tersebut membantu Anda mencocokkan BBM dengan karakter mesin kendaraan.
Kategori besar jenis bahan bakar Pertamina di SPBU 2025
Secara garis besar, jenis bahan bakar Pertamina untuk kendaraan darat yang umum Anda temui di SPBU pada tahun 2025 dapat dikelompokkan menjadi:
- Bensin / Gasoline (mesin bensin)
- Pertalite (RON 90)
- Pertamax (RON 92)
- Pertamax Green 95 (RON 95, campuran dengan bioetanol)
- Pertamax Turbo (RON 98)
- Pertamax Racing (BBM performa tinggi, lebih spesifik untuk kendaraan balap/khusus)
- Solar / Diesel (mesin diesel)
- Bio Solar (umumnya CN sekitar 48, BBM subsidi/bahan bakar solar bersubsidi)
- Dexlite (CN 51)
- Pertamina Dex (CN 53)
- Lainnya
- Minyak tanah (kerosene) – kini lebih banyak untuk keperluan rumah tangga/industri tertentu, bukan kendaraan.
Di beberapa SPBU, tidak semua jenis tersedia. Biasanya hanya kombinasi tertentu yang disediakan sesuai kebutuhan wilayah.
Jenis-jenis bensin Pertamina dan perbedaannya
Berikut ringkasan jenis bensin (gasoline) Pertamina yang umum dipakai kendaraan bermesin bensin.
1. Pertalite (RON 90)
Pertalite adalah bensin dengan RON 90, posisinya di atas Premium (RON 88) dan menjadi salah satu BBM terpopuler karena harganya yang relatif terjangkau.
- Segmen: kendaraan dengan kompresi mesin rendah–sedang (motor dan mobil harian).
- Kelebihan: pembakaran lebih baik daripada Premium, cocok untuk mayoritas kendaraan lama–menengah.
- Kekurangan: emisi masih kalah bersih dibanding Pertamax Series dan Pertamax Green 95.
2. Pertamax (RON 92)
Pertamax memiliki RON 92 dan dirancang untuk mesin dengan kompresi lebih tinggi dibanding Pertalite.
- Segmen: mobil dan motor dengan kompresi sedang–cukup tinggi, terutama keluaran lebih baru.
- Kelebihan: pembakaran lebih sempurna, mesin lebih halus, dan emisi lebih rendah dibanding Pertalite.
- Catatan: sering direkomendasikan sebagai titik awal jika pabrikan menyarankan minimal RON 92.
3. Pertamax Green 95 (RON 95 + bioetanol)
Pertamax Green 95 adalah bensin RON 95 yang dicampur bioetanol sekitar 5% (E5), dikembangkan sebagai BBM yang lebih ramah lingkungan.
- Segmen: mesin bensin modern dengan kompresi lebih tinggi yang menginginkan performa dan emisi lebih baik.
- Kelebihan: RON 95 memberikan ketahanan knocking yang lebih baik, sementara kandungan bioetanol membantu menurunkan emisi.
- Catatan: cocok untuk Anda yang ingin naik kelas dari Pertamax dan mulai beralih ke BBM “hijau”.
4. Pertamax Turbo (RON 98)
Pertamax Turbo adalah bensin beroktan tinggi (sekitar RON 98) yang dirancang untuk mesin berteknologi tinggi dan rasio kompresi tinggi.
- Segmen: mobil dan motor sport, kendaraan premium, atau mesin dengan rasio kompresi tinggi (biasanya 11:1 ke atas).
- Kelebihan: respons gas lebih baik, tenaga lebih optimal, dan membantu menjaga kebersihan ruang bakar.
- Catatan: untuk kendaraan harian kompresi rendah, manfaatnya tidak akan terasa maksimal dan hanya menambah biaya.
5. Pertamax Racing
Pertamax Racing adalah BBM performa tinggi dengan RON sangat tinggi (di atas 100) yang umumnya dipakai untuk balap atau keperluan khusus.
- Segmen: kendaraan balap atau mesin yang sudah dimodifikasi berat.
- Kelebihan: mendukung setting mesin yang ekstrem dengan kompresi sangat tinggi.
- Catatan: tidak ditujukan untuk pemakaian harian dan biasanya hanya tersedia di titik layanan tertentu.
Jenis-jenis solar (diesel) Pertamina dan perbedaannya
Untuk mesin diesel, pilihan BBM Pertamina yang umum di SPBU adalah:
1. Bio Solar (CN ±48)
Bio Solar adalah bahan bakar diesel dengan kandungan biodiesel (misalnya B30/B35) yang menjadi BBM subsidi untuk kendaraan tertentu.
- Segmen: kendaraan niaga, truk, bus, dan sebagian kendaraan diesel harian.
- Kelebihan: harga lebih murah karena disubsidi, cocok untuk operasional skala besar.
- Kekurangan: angka cetane dan kualitas emisi masih di bawah Dexlite dan Pertamina Dex; berpotensi meninggalkan deposit lebih banyak jika perawatan kurang baik.
2. Dexlite (CN 51)
Dexlite adalah diesel dengan Cetane Number sekitar 51, dikembangkan untuk mesin diesel yang membutuhkan kualitas lebih baik daripada Bio Solar.
- Segmen: mobil diesel harian dan kendaraan komersial yang ingin performa lebih halus dan bersih.
- Kelebihan: pembakaran lebih efisien, tarikan lebih ringan, emisi lebih bersih, dan kandungan sulfur lebih rendah dibanding Bio Solar.
- Catatan: harga di atas Bio Solar, tetapi umumnya masih di bawah Pertamina Dex.
3. Pertamina Dex (CN 53)
Pertamina Dex merupakan BBM diesel dengan Cetane Number sekitar 53, salah satu yang tertinggi di pasar diesel otomotif Indonesia.
- Segmen: mobil diesel modern (terutama standar emisi Euro 4 ke atas) yang menuntut BBM berkualitas tinggi.
- Kelebihan: mesin lebih halus, suara lebih senyap, emisi lebih bersih, dan membantu menjaga komponen mesin seperti injektor.
- Catatan: paling mahal di antara BBM diesel Pertamina, tetapi sepadan jika Anda ingin melindungi mesin diesel modern yang sensitif.
Langkah memilih bahan bakar Pertamina yang tepat untuk kendaraan Anda
Anda bisa mengikuti langkah sederhana berikut ini:
1. Cek buku manual kendaraan
- Temukan bagian yang menjelaskan rekomendasi jenis BBM (bensin/diesel) dan minimal RON atau CN.
- Catat nilai minimal tersebut (misalnya “minimal RON 92”).
- Jadikan ini patokan utama sebelum mempertimbangkan faktor lain.
2. Sesuaikan dengan jenis penggunaan kendaraan
- Untuk pemakaian harian jarak pendek, BBM dengan RON/CN sesuai rekomendasi minimal biasanya sudah cukup.
- Untuk perjalanan jauh/berat atau sering membawa beban, pertimbangkan BBM dengan RON/CN sedikit lebih tinggi untuk menjaga performa.
- Untuk kendaraan yang jarang dipakai, fokus pada kualitas BBM dan jangan terlalu lama menyimpan BBM di tangki.
3. Pertimbangkan usia dan kondisi mesin
- Mesin tua yang kurang terawat bisa saja tidak langsung “butuh” BBM tertinggi, tapi pemakaian BBM berkualitas bisa membantu mengurangi kerak.
- Jika sering terdengar gejala knocking (mesin ngelitik) padahal sudah pakai RON minimal, coba naik satu tingkat RON.
- Untuk diesel, jika asap hitam berlebih dan tarikan berat, coba beralih dari Bio Solar ke Dexlite atau Pertamina Dex sambil dibarengi servis.
4. Sesuaikan dengan anggaran, tanpa mengorbankan rekomendasi minimal
- Jangan turun di bawah RON/CN minimal yang disarankan pabrikan hanya demi hemat beberapa rupiah.
- Jika dana terbatas, tetap patuhi minimal RON/CN, lalu cari penghematan dari gaya berkendara dan perawatan.
- Ingat, kerusakan mesin karena BBM tidak sesuai bisa jauh lebih mahal daripada selisih harga per liter.
Tips penggunaan BBM Pertamina agar lebih irit dan ramah mesin
- Isi BBM di SPBU resmi dan terpercaya untuk menghindari campuran yang merusak mesin.
- Jangan terlalu sering gonta-ganti jenis BBM secara ekstrem (misalnya dari Bio Solar ke Dex, lalu turun lagi) tanpa alasan jelas.
- Isi BBM saat indikator mendekati 1/4, jangan menunggu terlalu habis, untuk mengurangi risiko sedotan kotoran di dasar tangki.
- Rawat filter bahan bakar sesuai jadwal servis supaya aliran BBM tetap bersih.
- Terapan eco driving (gas halus, tekanan ban sesuai, beban tidak berlebihan) agar konsumsi BBM lebih efisien.
Risiko jika salah memilih bahan bakar
Memakai BBM yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan bisa menimbulkan beberapa risiko, antara lain:
- Mesin knocking/ngelitik pada bensin, terutama jika memakai RON terlalu rendah untuk mesin kompresi tinggi.
- Tenaga loyo dan boros, karena pembakaran tidak optimal.
- Kerak di ruang bakar dan injektor yang menumpuk lebih cepat.
- Asap hitam berlebihan pada diesel jika kualitas BBM terlalu rendah untuk standar mesin.
- Potensi gugurnya garansi jika pabrikan menyatakan kerusakan akibat penggunaan BBM di bawah rekomendasi.
Karena itu, mempelajari sedikit tentang RON, CN, dan jenis BBM Pertamina bisa menghemat banyak biaya perbaikan di masa depan.
FAQ seputar jenis-jenis BBM Pertamina
1. Lebih baik Pertalite atau Pertamax untuk motor harian?
Sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Jika buku manual menyebut minimal RON 90, Pertalite secara teknis sudah cukup. Namun jika minimal RON 92, sebaiknya Anda menggunakan Pertamax atau di atasnya untuk mencegah knocking dan menjaga performa.
2. Bolehkah naik RON, misalnya dari Pertalite ke Pertamax atau Pertamax Green 95?
Boleh. Naik kelas RON umumnya aman selama kendaraan Anda masih menggunakan bensin dan sistem bahan bakarnya normal. Yang tidak disarankan adalah turun di bawah RON minimal yang dianjurkan pabrikan.
3. Apakah boleh mencampur jenis bensin yang berbeda (misalnya Pertalite dan Pertamax)?
Secara praktis, kadang hal ini terjadi jika Anda mengisi di SPBU yang hanya punya satu jenis BBM tertentu. Mencampur biasanya tidak langsung merusak mesin, tetapi RON campuran menjadi tidak jelas. Sedapat mungkin, pilih satu jenis BBM yang konsisten dan sesuai rekomendasi.
4. Untuk mobil diesel modern, lebih baik Bio Solar, Dexlite, atau Pertamina Dex?
Untuk mesin diesel modern dengan standar emisi lebih tinggi, umumnya lebih aman memakai Dexlite atau Pertamina Dex karena angka cetane lebih tinggi dan sulfur lebih rendah. Bio Solar lebih cocok untuk kendaraan niaga dan mesin yang tidak terlalu sensitif.
5. Di mana saya bisa melihat harga BBM Pertamina terbaru?
Harga BBM Pertamina bisa berubah setiap bulan mengikuti kebijakan pemerintah dan harga minyak dunia. Untuk info paling akurat, cek langsung di situs resmi Pertamina, aplikasi MyPertamina, atau papan harga di SPBU terdekat.
Comments
Post a Comment