Skip to main content

Panduan Membuat Infografis Menarik di Canva untuk Pemula (Untuk Tugas Sekolah dan Konten Sosial Media)

Diperbarui: 30 November 2025

Ringkasan cepat:

  • Infografis adalah cara menyajikan informasi dengan gabungan teks dan visual, sehingga data lebih mudah dipahami dan diingat dibanding hanya tulisan panjang.
  • Canva menyediakan banyak template siap pakai sehingga pemula bisa membuat infografis rapi untuk tugas sekolah, laporan, maupun konten media sosial tanpa harus jago desain.
  • Dari sisi syariat, infografis sebaiknya dipakai untuk menyebarkan ilmu dan informasi yang bermanfaat, menghindari gambar dan tema yang haram (aurat terbuka, promosi maksiat, dusta, dan sejenisnya).

Daftar isi

Kapan kamu perlu mulai belajar membuat infografis di Canva?

Belajar membuat infografis di Canva jadi penting ketika:

  • Kamu sering mendapat tugas presentasi atau makalah dan ingin tampil beda dengan visual yang menarik.
  • Kamu mengelola akun media sosial untuk dakwah, edukasi, atau jualan, dan butuh konten visual yang informatif (bukan hanya foto selfie).
  • Kamu ingin merangkum materi pelajaran, catatan kajian, atau data penelitian dalam bentuk yang mudah dipahami orang awam.
  • Kamu tertarik membuka jasa desain sederhana (admin media sosial, pembuat poster/slide) untuk UMKM.

Di artikel Peluang Usaha Jasa Admin Media Sosial untuk UMKM 2025, dijelaskan bahwa menguasai desain sederhana dengan Canva sudah cukup sebagai modal awal. Infografis adalah salah satu jenis desain yang sangat berguna untuk itu.

Apa itu infografis dan kelebihan Canva untuk pemula?

Infografis adalah visual yang menggabungkan teks, ikon, diagram, dan elemen grafis lain untuk menjelaskan informasi atau data dengan cara yang ringkas dan mudah dicerna.

Dibandingkan teks biasa, infografis:

  • Lebih mudah menarik perhatian di media sosial.
  • Membantu pembaca “menangkap” inti informasi hanya dengan sekali lihat.
  • Sangat cocok untuk menjelaskan langkah-langkah, perbandingan, atau statistik.

Canva sendiri adalah aplikasi desain grafis berbasis template yang bisa diakses lewat browser atau aplikasi mobile. Kelebihan Canva untuk pemula:

  • Banyak template infografis siap pakai (format portrait, landscape, dan untuk feed/story).
  • Drag-and-drop sederhana, tidak butuh skill teknis rumit.
  • Tersedia ikon, ilustrasi vektor, dan grafik yang cocok untuk infografis.

Konsep infografis ini juga dibahas dalam artikel Beginisob tentang apa yang dapat dipresentasikan oleh vektor grafik , di mana infografis disebut sebagai salah satu penggunaan visual vektor untuk menyajikan data dengan jelas.

Syarat dasar sebelum mulai desain infografis di Canva

Sebelum buru-buru membuka Canva dan memilih template, siapkan hal-hal berikut:

  • Tujuan infografis jelas
    Misalnya:
    • Merangkum materi PPKn tentang HAM.
    • Menjelaskan alur pendaftaran NIB untuk UMKM.
    • Membuat ringkasan tips manajemen waktu belajar.
  • Naskah singkat (point-point)
    Tuliskan dulu poin-poin penting di kertas/Notepad. Infografis bukan tempat menempelkan makalah 5 halaman.
  • Format output
    Kamu ingin dipakai untuk apa?
    • Feed Instagram (rasio 1:1 atau 4:5).
    • Story/Reels (9:16).
    • Slide presentasi (16:9).
    • Poster cetak (A4 / ukuran lain).
  • Komitmen konten yang halal dan bermanfaat
    Hindari tema yang haram, gambar aurat terbuka, atau infografis yang memancing orang kepada maksiat (misalnya tips menipu, judi, riba, dsb.).

Langkah-langkah membuat infografis menarik di Canva untuk pemula

Berikut alur praktis dari nol sampai jadi, yang bisa kamu ikuti walaupun baru pertama kali membuka Canva.

1. Tentukan topik dan 1 pesan utama

Infografis yang bagus biasanya hanya punya 1 pesan utama, misalnya:

  • “5 Langkah Wajib Sebelum Daftar Sertifikat Halal UMKM”
  • “7 Tips Mengatur Waktu Belajar untuk Mahasiswa yang Bekerja”
  • “Perbedaan Media Promosi Offline dan Online”

Hindari memasukkan terlalu banyak topik sekaligus. Kalau materinya panjang, pecah menjadi beberapa infografis seri.

2. Pilih ukuran/format desain di Canva

Buka Canva > pilih tombol Create a design, lalu pilih:

  • Infographic – format panjang vertikal (cocok untuk blog atau Pinterest).
  • Instagram Post – untuk feed IG (1:1).
  • Presentation – untuk slide presentasi di kelas.

Kamu bisa menyesuaikan ukuran custom jika dibutuhkan, tapi untuk pemula cukup pakai template bawaan dulu.

3. Pilih template yang sesuai tema (lalu sederhanakan)

Di sidebar Canva, ketik kata kunci sesuai tema, misalnya:

  • “education infographic” untuk materi pelajaran.
  • “business infographic” untuk topik usaha.
  • “timeline” untuk alur langkah-langkah.

Pilih template yang:

  • Strukturnya jelas (ada judul, subjudul, ikon atau ilustrasi).
  • Tidak terlalu ramai elemen; lebih mudah bagi pemula untuk mengedit.

Setelah memilih, hapus elemen yang tidak perlu dan sesuaikan warna dengan karakter kontenmu.

4. Masukkan judul yang singkat, jelas, dan mengandung kata kunci

Judul infografis harus bisa menjawab: “Ini tentang apa?” hanya dalam sekali lihat. Contoh judul yang baik:

  • “7 Adab Menggunakan Media Sosial bagi Muslim”
  • “Langkah Daftar NIB UMKM Kuliner di OSS RBA”

Sesuaikan dengan gaya judul di blog atau akunmu. Artikel Cara Membuat Konten Menarik di Media Sosial menjelaskan pentingnya judul yang jelas untuk menarik perhatian audiens.

5. Susun poin-poin utama (max 5–7 poin) dengan hierarki yang jelas

Gunakan naskah yang sudah kamu siapkan:

  • Pindahkan judul besar ke bagian atas.
  • Gunakan subjudul atau blok teks untuk setiap poin penting.
  • Jangan memaksa semua teks masuk. Pilih kalimat pendek, langsung ke inti.

Hierarki teks bisa diatur dengan:

  • Ukuran font (judul terbesar, subjudul sedang, teks isi paling kecil).
  • Warna (judul bisa gunakan warna utama, teks isi warna netral gelap).
  • Penomoran (1–7) jika isinya berupa langkah atau tips berurutan.

6. Tambahkan ikon dan ilustrasi yang relevan (bukan asal ramai)

Infografis tanpa visual akan terasa seperti dokumen Word. Gunakan ikon/ilustrasi untuk:

  • Mewakili setiap poin (ikon jam untuk manajemen waktu, ikon buku untuk belajar, dsb.).
  • Menunjukkan proses (panah, flowchart sederhana).

Tips:

  • Gunakan gaya ikon yang konsisten (semua outline atau semua flat).
  • Hindari gambar yang berlebihan atau tidak pantas (misalnya ilustrasi aurat terbuka).
  • Jika menggunakan foto orang, perhatikan adab berpakaian dan privasi.

7. Atur warna dan font agar tetap nyaman dibaca

Warna dan font yang salah bisa membuat infografismu melelahkan mata. Untuk pemula:

  • Pilih 2–3 warna utama saja (misalnya biru, putih, dan abu-abu).
  • Gunakan 1–2 font yang mudah dibaca (hindari font dekoratif untuk teks panjang).
  • Pastikan kontras cukup tinggi antara teks dan background (teks gelap di background terang atau sebaliknya).

8. Cek kembali isi, ejaan, dan kebenaran data

Sebelum export:

  • Baca ulang semua teks, perbaiki typo dan singkatan yang membingungkan.
  • Pastikan data (angka, tanggal, istilah) sesuai sumber yang terpercaya.
  • Jika menyertakan dalil atau kutipan ulama, tulis sumbernya dengan jujur dan tidak dipotong seenaknya.

9. Export dengan ukuran dan format yang tepat

Klik Share > Download, lalu pilih:

  • PNG – untuk gambar kualitas baik di media sosial.
  • JPG – ukuran file lebih kecil, kualitas sedikit di bawah PNG.
  • PDF – untuk dicetak atau dibagikan sebagai dokumen.

Sesuaikan resolusi dengan kebutuhan. Untuk Instagram feed, PNG standar Canva biasanya sudah cukup. Untuk cetak, pilih format PDF dan resolusi tinggi.

Tips desain agar infografis lebih rapi, islami, dan enak dibaca

  • Utamakan manfaat, bukan sekadar “keren” – buat infografis yang membantu orang memahami materi penting, bukan hanya demi gaya.
  • Jaga adab visual – hindari gambar makhluk hidup yang tidak pantas, pakaian ketat, atau pose yang mengundang syahwat.
  • Gunakan bahasa yang santun – hindari kata-kata kasar atau merendahkan pihak tertentu.
  • Perhatikan komposisi – sisakan ruang kosong (white space) agar mata tidak lelah.
  • Uji ke beberapa orang – minta teman atau keluarga melihat dan bertanya: “Kamu paham ini tentang apa dalam 5 detik?”

Risiko dan kesalahan umum saat membuat infografis di Canva

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula:

  • Kebanyakan teks – infografis jadi seperti poster tugas, bukan ringkasan visual.
  • Terlalu banyak warna dan font – membuat desain terasa “berantakan” dan tidak profesional.
  • Ikon/ilustrasi tidak nyambung – hanya pilih karena lucu, bukan karena relevan dengan isi.
  • Mengabaikan hak cipta – mengambil gambar dari Google sembarangan tanpa izin.
  • Konten tidak jujur atau provokatif – misalnya memelintir data demi klik, yang bertentangan dengan amanah ilmiah dan syariat.

Dengan menghindari kesalahan ini, infografismu akan lebih bermanfaat, enak dilihat, dan insyaAllah lebih berkah.

FAQ seputar membuat infografis di Canva untuk pemula

1. Apakah Canva gratis cukup untuk membuat infografis?

Untuk pemula, Canva versi gratis sudah sangat cukup. Banyak template, ikon, dan font yang bisa digunakan tanpa berlangganan. Fitur berbayar (Pro) biasanya dibutuhkan jika kamu perlu brand kit, stok foto premium, atau kerja tim yang intens.

2. Format dan ukuran apa yang cocok untuk infografis di Instagram?

Untuk Instagram feed:

  • Rasio 1:1 (kotak) atau 4:5 (vertikal sedikit panjang).
  • Gunakan template “Instagram Post” di Canva.
  • Export sebagai PNG untuk kualitas yang lebih tajam.

Untuk Instagram Story, gunakan format 9:16 (template “Instagram Story”).

3. Bolehkah memakai elemen Canva untuk desain komersial?

Secara umum, Canva mengizinkan penggunaan elemen tertentu untuk tujuan komersial, tetapi ada perbedaan antara elemen gratis dan premium, dan ada batasan tertentu. Pastikan kamu membaca License Agreement Canva dan menghindari menjual desain mentah template apa adanya. Dari sisi syariat, hormati hak cipta dan jangan mengambil karya orang lain seolah-olah milikmu sendiri.

4. Apakah infografis harus selalu penuh warna?

Tidak. Infografis bagus bukan berarti ramai warna. Desain sederhana dengan 2–3 warna, kontras jelas, dan struktur rapi sering lebih mudah dibaca dan terlihat profesional. Fokus utama adalah kejelasan informasi.

5. Bagaimana hukum memakai foto orang lain dalam infografis?

Dari sisi teknis, perhatikan lisensi dan hak cipta – jangan menggunakan foto orang tanpa izin jika haknya dilindungi. Dari sisi adab dan syariat:

  • Hindari menyebarkan foto orang yang membuka aurat atau dalam kondisi tidak pantas.
  • Jangan gunakan foto untuk mempermalukan atau mengolok-olok orang.
  • Jika ragu, lebih aman gunakan ilustrasi netral atau ikon saja.

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved