Skip to main content

Rumus & Template Simulasi Gaji Bersih UMR/UMP 2025 di Excel: Hitung Potongan BPJS & PPh 21 Otomatis

Diperbarui: 24 November 2025

Rumus & Template Simulasi Gaji Bersih UMR/UMP 2025 di Excel: Hitung Potongan BPJS & PPh 21 Otomatis. 

Ingin tahu berapa gaji bersih yang benar-benar Anda terima setelah potongan BPJS dan PPh 21, khususnya jika gaji Anda setara UMR/UMP 2025? Artikel ini membahas cara membuat template Excel sederhana yang bisa Anda pakai sendiri maupun di HR kantor.

Ringkasan cepat

  • Gaji bersih = gaji kotor (UMR/UMP + tunjangan) dikurangi potongan wajib (BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PPh 21).
  • Potongan umum dari sisi karyawan biasanya mencakup BPJS Kesehatan 1% dari gaji dan sekitar 3% untuk JHT + JP BPJS Ketenagakerjaan (tergantung ketentuan terbaru perusahaan dan regulasi).
  • Excel dapat dijadikan “kalkulator gaji bersih” yang otomatis menghitung potongan dan gaji bersih setiap bulan, cukup dengan mengubah nilai UMR/UMP atau gaji pokok.
  • Template ini cocok untuk karyawan (cek slip gaji), HR (simulasi penawaran gaji), dan pemilik usaha kecil yang belum memakai software payroll.
  • Anda bisa memodifikasi template untuk menambah komponen lembur, bonus, atau potongan lain (koperasi, cicilan, dan sebagainya).

Mengapa perlu simulasi gaji bersih UMR/UMP 2025?

Tahun 2025, UMR/UMP di banyak daerah mengalami penyesuaian mengikuti formula baru upah minimum. Di berita, angka yang sering muncul adalah gaji bruto atau gaji sebelum potongan. Padahal yang benar-benar Anda rasakan di rekening adalah gaji bersih setelah dikurangi BPJS dan pajak penghasilan (PPh 21).

Tanpa simulasi, karyawan sering kaget ketika menerima slip gaji pertama:

  • Gaji yang tertulis di kontrak terasa jauh berbeda dengan uang yang diterima.
  • Sulit menghitung kemampuan cicilan (rumah, motor, kartu kredit, paylater).
  • HR juga kesulitan menjelaskan ke kandidat berapa take home pay setelah potongan.

Dengan template Excel sederhana, Anda bisa:

  • Menghitung gaji bersih sendiri, bahkan sebelum tanda tangan kontrak.
  • Memperkirakan perubahan gaji jika UMR/UMP naik atau komponen tunjangan diubah.
  • Melihat dampak tambahan lembur atau bonus terhadap PPh 21 dan gaji bersih.

Apa itu gaji bersih dan apa saja komponennya?

Secara sederhana:

Gaji bersih = Gaji kotor – potongan

1. Gaji kotor (bruto)

Biasanya terdiri dari:

  • Gaji pokok (seringkali setidaknya setara dengan UMR/UMP atau UMK).
  • Tunjangan tetap (transport, makan, jabatan, dan sejenisnya).
  • Tunjangan tidak tetap (lembur, bonus bulanan, insentif penjualan, dll.).

2. Potongan utama dari sisi karyawan

Dalam praktik umum di Indonesia, beberapa potongan yang sering muncul di slip gaji antara lain:

  • BPJS Kesehatan (pekerja penerima upah) – iuran total 5% dari gaji, dengan porsi 1% dibayar karyawan dan 4% oleh pemberi kerja.
  • BPJS Ketenagakerjaan (JHT + JP) – untuk karyawan, umumnya sekitar 2% gaji untuk JHT dan 1% untuk Jaminan Pensiun (JP), sementara program lain (JKK, JKM) dibayar perusahaan.
  • PPh 21 – pajak penghasilan yang mulai dipotong jika penghasilan kena pajak Anda melewati batas PTKP, menggunakan skema tarif efektif rata-rata (TER) atau tarif progresif tahunan.
  • Potongan lain sesuai kebijakan perusahaan (koperasi, seragam, kasbon, cicilan, denda, dan sebagainya).

Di artikel ini, kita akan fokus pada potongan yang paling umum dan wajib: BPJS dan PPh 21, lalu Anda bisa menambah potongan lain sesuai kebutuhan.

Data & syarat sebelum membuat template Excel

Sebelum membuat template simulasi di Excel, siapkan beberapa data berikut:

  1. UMR/UMP/UMK 2025 di daerah Anda
    Anda bisa melihatnya di website resmi pemerintah provinsi atau portal pengupahan seperti Wagepedia Kemnaker.
  2. Struktur gaji di perusahaan
    Misalnya: gaji pokok = UMR, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, komponen lembur, dsb.
  3. Besaran iuran BPJS dari sisi karyawan yang dipakai di perusahaan Anda.
    Umumnya:
    • BPJS Kesehatan: 1% dari gaji (dengan batas maksimal tertentu).
    • BPJS Ketenagakerjaan (JHT + JP): sekitar 3% dari gaji, disesuaikan regulasi dan kebijakan perusahaan.
  4. Tarif PPh 21 yang berlaku (TER bulanan atau simulasi progresif tahunan). Untuk template simple, kita akan pakai pendekatan TER.

Jika Anda belum terbiasa dengan rumus di Excel, Anda bisa membaca artikel cara membedakan penggunaan tanda koma dan titik koma dalam rumus Excel agar tidak bingung ketika menulis fungsi.

Langkah membuat template simulasi gaji bersih UMR/UMP di Excel

Berikut alur sederhana membuat template Excel yang bisa Anda pakai berulang-ulang:

A. Menyiapkan struktur tabel

  1. Buka Excel atau Google Sheets, buat file baru dan beri nama misalnya Simulasi_Gaji_UMR_2025.xlsx.
  2. Di Sheet1, buat tabel input data di baris atas, misalnya:
    • A2: Provinsi/Kota; B2: isi nama daerah.
    • A3: UMR/UMP 2025; B3: isi angka UMR/UMP.
    • A4: Gaji Pokok; B4: rumus yang merujuk ke UMR/UMP atau angka khusus.
    • A5: Tunjangan Tetap; B5: angka tunjangan tetap.
    • A6: Tunjangan Tidak Tetap; B6: estimasi lembur/bonus bulanan (boleh 0).
  3. Di bagian tengah sheet, buat tabel perhitungan:
    • A9: Gaji Kotor; B9: akan berisi rumus penjumlahan.
    • A10: Potongan BPJS Kesehatan.
    • A11: Potongan BPJS Ketenagakerjaan (JHT + JP).
    • A12: Potongan PPh 21.
    • A13: Potongan Lain (opsional).
    • A15: Gaji Bersih (Take Home Pay).

B. Mengatur parameter persen potongan

  1. Di sisi kanan (misalnya kolom D–E), buat tabel parameter:
    • D2: Persen BPJS Kesehatan (karyawan); E2: isi 1% (0,01).
    • D3: Persen BPJS Ketenagakerjaan (karyawan); E3: isi misalnya 3% (0,03).
    • D4: TER PPh 21 Bulanan; E4: isi angka contoh, misalnya 0,025 (2,5%) atau angka TER yang sesuai dengan lapisan penghasilan Anda.
  2. Gunakan parameter ini sebagai referensi rumus, agar jika aturan berubah, Anda cukup mengganti angka di kolom E tanpa mengubah rumus utama.

C. Menambahkan format dan validasi sederhana

  1. Format semua sel nilai uang (B3:B6, B9:B15) menjadi Accounting atau Currency dengan simbol “Rp”.
  2. Berikan warna berbeda untuk:
    • Sel input (misalnya B3:B6) → warna latar lembut.
    • Sel hasil (B9, B15) → warna hijau lembut agar mudah dilihat.
  3. Jika perlu, tambahkan Data Validation untuk mencegah input negatif di gaji atau tunjangan.

Contoh rumus Excel untuk UMR, BPJS & PPh 21

Berikut contoh rumus dengan asumsi format Excel Indonesia yang memakai titik sebagai pemisah desimal dan koma/titik koma sebagai pemisah argumen. Sesuaikan jika pengaturan regional Excel Anda berbeda.

1. Gaji pokok dan gaji kotor

Misal Anda ingin gaji pokok mengikuti UMR/UMP di sel B3:

B4: =B3

Rumus gaji kotor (gaji pokok + tunjangan tetap + tidak tetap):

B9: =B4+B5+B6

2. Potongan BPJS Kesehatan

Jika persentase potongan karyawan ditulis di E2 (misalnya 0,01 untuk 1%):

B10: =B4*E2

Dalam contoh sederhana ini, dasar perhitungan diambil dari gaji pokok (B4). Di lapangan, beberapa perusahaan menggunakan basis tertentu (misalnya termasuk tunjangan), silakan sesuaikan.

3. Potongan BPJS Ketenagakerjaan (JHT + JP)

Jika total persen potongan karyawan untuk JHT + JP ditulis di E3 (misalnya 0,03 untuk 3%):

B11: =B4*E3

4. Potongan PPh 21 (pendekatan TER sederhana)

Untuk simulasi gampang, Anda bisa memakai tarif efektif rata-rata (TER) bulanan yang diletakkan di E4. Misalnya, Anda perkirakan TER untuk lapisan penghasilan Anda 2,5%:

B12: =B9*E4

Jika ingin lebih akurat, Anda bisa membuat sheet terpisah berisi:

  • Perhitungan penghasilan neto setahun.
  • Pengurangan PTKP.
  • Lapisan tarif progresif tahunan.
  • Kemudian hasil PPh setahun dibagi 12 untuk mendapat angka per bulan.

5. Potongan lain (opsional)

Jika ada potongan lain (koperasi, cicilan, dsb.) yang Anda isi manual di B13, cukup tambahkan ke rumus:

B13: (isi manual, misalnya 250000)

6. Gaji bersih (take home pay)

Rumus gaji bersih:

B15: =B9-(B10+B11+B12+B13)

Sekarang, setiap kali Anda mengubah:

  • UMR/UMP di B3, atau
  • Besaran tunjangan di B5–B6, atau
  • Persentase potongan di E2–E4,

nilai gaji bersih di B15 akan otomatis mengikuti.

Tips memakai template untuk karyawan & HR

Untuk karyawan

  1. Masukkan UMR/UMP dan struktur gaji sesuai kontrak atau penawaran HR.
  2. Sesuaikan persen potongan BPJS dan TER PPh 21 mendekati situasi sebenarnya (bisa tanya HR atau lihat slip gaji yang sudah ada).
  3. Simulasikan beberapa skenario:
    • Tunjangan makan/transport dinaikkan.
    • Tambahan lembur rata-rata tiap bulan.
    • Perubahan status PTKP (menikah, punya tanggungan).
  4. Gunakan hasil simulasi untuk merencanakan keuangan, misalnya memakai panduan di artikel tips nabung untuk membeli HP yang diinginkan.

Untuk HR & pemilik usaha kecil

  1. Duplikasi sheet untuk beberapa level jabatan (staff, supervisor, manager) agar simulasi penawaran gaji lebih cepat.
  2. Tambahkan kolom “Biaya Tenaga Kerja dari Sisi Perusahaan” (termasuk porsi iuran BPJS yang dibayar perusahaan) agar Anda tahu total cost per karyawan.
  3. Gunakan template ini bersama materi di artikel perencanaan dan pengendalian keuangan bisnis ritel dan analisis dan pengendalian biaya dalam bisnis ritel untuk menyusun strategi gaji dan biaya SDM yang sehat.
  4. Lengkapi dengan catatan kebijakan perusahaan (misalnya: kapan THR dibayar, cara hitung lembur) di sheet lain agar file ini sekaligus menjadi “buku saku payroll” internal.

Risiko salah hitung & cara meminimalkannya

Simulasi Excel sangat membantu, tetapi tetap ada risiko jika rumus atau angka dasar tidak tepat. Beberapa risiko umum:

  • Memakai UMR/UMP yang salah tahun atau salah daerah sehingga gaji pokok jauh dari ketentuan.
  • Persen iuran BPJS tidak mengikuti aturan terbaru atau batas maksimal upah tidak diperhitungkan.
  • Tarif PPh 21 tidak sesuai dengan TER atau lapisan progresif yang berlaku.
  • Rumus salah referensi sel (misalnya tertukar antara gaji pokok dan gaji kotor).

Cara meminimalkan risiko:

  1. Selalu cek ulang angka UMR/UMP/UMK di sumber resmi (website provinsi atau Kemnaker) setiap awal tahun.
  2. Verifikasi persentase potongan BPJS dan PPh 21 ke HR atau konsultan pajak ketika ada perubahan regulasi.
  3. Uji template dengan contoh slip gaji nyata, bandingkan hasilnya. Jika selisih besar, cek rumus dan parameter.
  4. Simpan versi file dengan penanda tahun (misalnya Simulasi_Gaji_UMR_2025_v1, v2) agar histori perubahan terdokumentasi.

FAQ singkat seputar simulasi gaji UMR/UMP

1. Apakah template ini bisa menggantikan slip gaji resmi?

Tidak. Template ini hanya alat simulasi untuk membantu Anda memahami struktur gaji dan potongan. Slip gaji resmi tetap harus diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan sistem payroll dan kebijakan internal yang mengikuti regulasi.

2. Apakah rumus bisa dipakai untuk gaji di atas UMR/UMP?

Bisa. Cukup ganti gaji pokok di sel B4 dengan angka yang sesuai (misalnya di atas UMR). Namun, ingat bahwa beberapa komponen seperti BPJS dan PPh 21 punya batas upah dan aturan tersendiri. Untuk gaji tinggi, sebaiknya rumus PPh 21 dibuat lebih detail.

3. Bagaimana kalau perusahaan tidak mendaftarkan BPJS?

Dari sisi simulasi, Anda bisa membuat versi kedua tanpa potongan BPJS. Namun dari sisi regulasi, perusahaan pada umumnya wajib mendaftarkan pekerjanya ke program jaminan sosial. Untuk kepastian, sebaiknya konsultasikan ke HR atau instansi terkait.

4. Apakah template ini bisa dibuat di Google Sheets?

Bisa. Hampir semua rumus yang digunakan di sini kompatibel dengan Google Sheets. Anda hanya perlu memastikan pemisah desimal dan pemisah ribuan sudah sesuai pengaturan lokal Indonesia, lalu mengatur format angka ke “Rupiah”.

5. Haruskah saya memperbarui template setiap tahun?

Ya, sebaiknya. Setiap tahun biasanya ada perubahan:

  • UMR/UMP/UMK.
  • Tarif atau batas upah BPJS.
  • Parameter PPh 21 (TER, PTKP, dan sebagainya) jika ada regulasi baru.

Untungnya, jika Anda memakai tabel parameter terpisah (seperti di kolom D–E), pembaruan cukup dilakukan di beberapa sel saja.

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved