Skip to main content

Tabulampot Buah Naga: Pembibitan, Media Tanam, Teknik Penanaman, Pemupukan, Penanggulangan Hama, dan Panen Buah Naga

Buah Naga mulai populer di Indonesia sejak tahun 2000-an. Diperkirakan Buah Naga yang masuk ke negeri kita berasal dari Thailand dan dibudidayakan oleh para penghobi tanaman secara sporadis. Saat ini terdapat beberapa spesies tanaman Buah Naga yang banyak dibudidayakan. 

Buah Naga merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat. Ini sangat berhubungan dengan khasiat Buah Naga itu sendiri. Buah Naga sangat berkhasiat untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit seperti mencegah kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan Kolesterol, dan mencegah Diabetes Melitus. 

Selain budidaya konvensional, Buah Naga juga bisa dibudidayakan di rumah walaupun dengan lahan yang kecil. Saat ini, memelihara Buah Naga dalam pot menjadi trend di kalangan pecinta buah ini.

Teknik Penanaman Buah Naga pada Tabulampot

1. Syarat Tumbuh

Buah naga

Tanaman Buah Naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca, seperti curah hujan dan sinar matahari. 

Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman Buah Naga adalah sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan oleh tanaman Buah Naga adalah sekitar 70 sampai 80%, oleh karena itu tanaman Buah Naga lebih baik ditanam dilahan tanpa naungan dan memiliki sirkulasi udara yang baik. 

Suhu udara yang ideal untuk pertumbuhan tanaman buah naga adalah sekitar 26 - 36 derajat celcius dengan kelembaban 70 sampai 90 %. Tanah atau media tanam yang digunakan harus memiliki aerasi dan drainase yang baik dengan derajat keasaman pH 6,5 sampai 7.

2. Bibit Buah Naga

Tanaman Buah Naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif, yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman. 

Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya Buah Naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya.

3. Media Tanam

Media tanam yang digunakan harus kaya nutrisi dengan kandungan kalsium yang tinggi agar tanaman Buah Naga dapat tumbuh dengan baik dan maksimal. Sebelumnya siapkan pot sebagai tempat menanam bibit Buah Naga. Untuk memaksimalkan pertumbuhan Buah Naga, ada baiknya menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat untuk menjaga suhu tanaman ini. 

Gunakan pot berukuran besar sekitar 40 cm karena semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik agar Buah Naga dapat tumbuh maksimal. 

Untuk membuat media tanam, siapkan pasir pupuk kandang, tanah, dan kompos. Perbandingan masing-masing bahan adalah 2:3:1:1. Tambahkan bubuk batu bata dan kapur pertanian secukupnya. Campur semua bahan tersebut hingga rata kemudian siram dengan air. Biarkan campuran media tanam tersebut sehari semalam sebelum digunakan untuk menanam Buah Naga. 

4. Langkah Penanaman

Sebelum menanam, siapkan tiang penopang agar buah naga tidak mudah roboh. Jika Buah Naga sudah tumbuh besar, tiang tersebut akan dililit oleh akar tanaman tersebut. Untuk penanaman, sebaiknya pilih bibit yang besar. Pilihlah bibit yang batangnya berwarna hijau tua. Pastikan pula kalau bibit tersebut bebas dari penyakit. Salah satu tips menanam bibit Buah Naga adalah soal ukuran bibitnya. Ukuran ideal bibit Buah Naga yang siap ditanam dalam pot adalah sekitar 30 cm.

Kemudian, tanam bibit Buah Naga pada kedalaman sekitar 10 cm di sekitar tiang yang sudah Anda siapkan tadi. Rapikan tanah di sekitar bibit Buah Naga dengan cara menekan tanahnya. Selain merapikan tanahnya, menekan tanah juga berfungsi untuk menguatkan batang bibit Buah Naga agar tidak mudah roboh.

Setelah memastikan bahwa bibit tertanam dengan sempurna, siram pot tersebut dengan air. Letakkan pot berisi bibit Buah Naga tersebut di daerah yang terkena sinar matahari langsung. 

Perawatan untuk Meningkatkan Produktivitas Buah

1. Penyiraman

Buah Naga membutuhkan air yang cukup, tidak berlebihan. Penyiraman harus dilakukan teratur agar Buah Naga tumbuh segar dan dapat di panen sesuai jadwal. Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar. 

Penyiraman pada setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah. 

2. Pemupukan

Buah Naga harus mendapat pemupukan secara teratur. Jika mungkinkan gunakan pupuk alami untuk memperoleh Buah Naga yang benar benar menyehatkan. 

Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kilogram per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam.

Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk me maksimalkan hasil.

3. Pemangkasan

Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas. 

Sesekali periksa akar dan tiang penopang. Tetap pastikan bahwa tanaman ini masih kokoh dan tidak roboh. Jika diperlukan, ikat batang pohon dengan kawat atau tali ke tiang penopang.

4. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Tungau adalah hama Buah Naga berukuran sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan bersifat menyerang hampir segala jenis tanaman. Tungau menyerang tanaman Buah Naga dengan cara menghisap cairan batang dan cabang. Akibatnya dipermukaan kulit batang atau cabang tanaman yang terserang muncul bintik-bintik kuning atau cokelat. 

Pengendalian Tungau bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari sekali, seperti Nimba, Tagetes, Eceng Gondok, atau Rumput Laut. Untuk memulihkan tanaman yang terserang tungau diberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, maupun melalui tubuh tanaman, dengan cara disemprot 

5. Panen

Tanaman Buah Naga berumur panjang Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Tanaman Buah Naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun, apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. 

Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal. Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kilogram buah. Dalam satu tiang penopang terdapat 4 tanaman. 

Menanam Buah Naga dalam pot sangat mudah dilakukan. Caranya tidak jauh berbeda dengan cara menanam tanaman pada umumnya. Jika Anda adalah salah satu penikmat Buah Naga, tidak ada salahnya mencoba menanamnya sendiri di rumah dengan sistem tabulampot seperti diuraikan di atas. 

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved