Cara Membaca Kode Mutasi Rekening Bank (CR, DB, NBMB, ESB, HOLD, dll.) dan Kenapa Saldo Kadang Tertahan
Diperbarui: 26 November 2025 • Waktu baca: 8–10 menit
Ringkasan cepat:
- Kode mutasi rekening (CR, DB, NBMB, ESB, dll.) dipakai bank untuk menyingkat jenis transaksi di rekening Anda.
- CR umumnya berarti uang masuk (kredit), DB berarti uang keluar (debet), sedangkan kode lain menunjukkan jenis transaksi lebih spesifik.
- Saldo tertahan atau hold amount adalah dana yang sedang diblokir sementara oleh bank karena alasan tertentu, sehingga belum bisa dipakai.
- Memahami kode mutasi dan saldo tertahan membantu Anda mendeteksi biaya admin, autodebet, atau transaksi yang mencurigakan dengan lebih cepat.
- Nama kode bisa berbeda tiap bank, tetapi pola umumnya mirip; untuk detail resmi tetap merujuk ke layanan pelanggan bank yang Anda gunakan.
Daftar Isi
- Kapan Anda Perlu Serius Memperhatikan Mutasi Rekening?
- Apa itu Mutasi Rekening dan Kode Transaksi Bank?
- Contoh Kode Mutasi Umum (CR, DB, CHG, ADM, dll.)
- Contoh Kode-Kode Khusus di Beberapa Bank (NBMB, ESB, dll.)
- Apa itu Saldo Tertahan / Hold Amount di Rekening Bank?
- Langkah-Langkah Mengecek Mutasi & Saldo Tertahan
- Tips Keamanan Saat Menemukan Mutasi Mencurigakan
- FAQ Seputar Kode Mutasi dan Saldo Tertahan
- Baca Juga di Beginisob.com
1. Kapan Anda Perlu Serius Memperhatikan Mutasi Rekening?
Banyak orang hanya melihat total saldo, padahal mutasi rekening justru berisi riwayat detail uang masuk dan keluar. Mutasi biasanya perlu Anda cek lebih teliti ketika:
- Saldo tiba-tiba berkurang tanpa Anda merasa melakukan transaksi.
- Terjadi saldo tertahan (hold amount) yang membuat sebagian dana tidak bisa dipakai.
- Ada notifikasi SMS / aplikasi dengan kode transaksi yang tidak Anda mengerti.
- Anda ingin mencocokkan gaji, honor, atau pembayaran dari pihak lain.
- Anda sedang menyusun laporan keuangan pribadi/ usaha kecil dan butuh bukti transaksi.
Dengan memahami arti kode mutasi, Anda bisa lebih cepat membedakan mana transaksi normal (misalnya biaya admin rutin) dan mana yang butuh dicek ulang ke bank.
2. Apa itu Mutasi Rekening dan Kode Transaksi Bank?
Mutasi rekening adalah daftar riwayat transaksi yang terjadi di rekening Anda dalam periode waktu tertentu. Di dalamnya biasanya tertulis:
- Tanggal transaksi.
- Kode atau jenis transaksi (misalnya CR, DB, atau kode lain).
- Jumlah uang yang masuk atau keluar.
- Saldo akhir setelah transaksi tersebut.
Karena ruang tampilan terbatas, banyak bank memakai kode singkat untuk mewakili jenis transaksi. Kode-kode inilah yang sering membingungkan nasabah baru.
Secara umum:
- Kredit (CR) → transaksi yang menambah saldo (uang masuk).
- Debet (DB) → transaksi yang mengurangi saldo (uang keluar).
- Kode tambahan lain → menunjukkan sumber atau jenis transaksi (setoran tunai, transfer, biaya admin, autodebet, dan sebagainya).
Penting untuk diingat: nama kode dan singkatan bisa berbeda antar bank. Namun pola pikir dasar membaca mutasi biasanya sama: lihat tanggal, lihat arah arus dana (masuk/keluar), lalu lihat keterangan atau kode mutasi.
3. Contoh Kode Mutasi Umum (CR, DB, CHG, ADM, dll.)
Di bawah ini beberapa contoh kode mutasi yang cukup sering muncul di berbagai bank. Ini hanya contoh pola umum; untuk rincian yang mengikat, Anda tetap perlu mengecek penjelasan resmi bank masing-masing.
3.1. CR / CRED / KREDIT
- Menunjukkan uang masuk ke rekening Anda.
- Bisa berasal dari gaji, transfer orang lain, pengembalian dana, atau setoran tertentu.
- Terkadang disertai keterangan tambahan, misalnya “CR-GAJI”, “CR-TRANSFER”, dan lain-lain.
3.2. DB / DEB / DEBET
- Menunjukkan uang keluar dari rekening Anda.
- Bisa karena tarik tunai, transfer, pembayaran tagihan, atau autodebet cicilan.
- Sering disertai keterangan singkat tujuan transaksi.
3.3. CHG, ADM, FEE (biaya administrasi)
- Menandakan potongan biaya dari bank, misalnya biaya admin bulanan tabungan atau biaya kartu.
- Kode bisa berupa:
- CHG (charge) → potongan tertentu.
- ADM → biaya administrasi.
- FEE → biaya layanan lain (misalnya biaya transfer antar bank).
- Jika potongannya terasa tidak wajar, Anda bisa konfirmasi ke bank dengan menunjukkan tanggal dan kodenya.
3.4. TRF, RTGS, BI-FAST, SKN
- Umumnya terkait transfer antar rekening.
- TRF → transfer biasa.
- RTGS / SKN → sistem transfer antar bank tertentu (sering untuk jumlah besar atau jadwal tertentu).
- BI-FAST → transfer cepat antar bank yang menggunakan infrastruktur BI-FAST.
3.5. POS, EDC, ECOM
- Berkaitan dengan pembayaran non-tunai.
- POS/EDC → transaksi gesek kartu di mesin EDC.
- ECOM → transaksi belanja online atau pembayaran melalui internet.
Masih banyak variasi kode lain, tetapi memahami pola di atas sudah cukup membantu untuk membaca sebagian besar mutasi harian.
4. Contoh Kode-Kode Khusus di Beberapa Bank (NBMB, ESB, dll.)
Selain kode umum, beberapa bank memiliki kode internal yang hanya muncul di mutasi atau rekening koran mereka. Contoh yang cukup sering ditanyakan nasabah adalah kode di salah satu bank besar milik negara.
4.1. NBMB dan ESB (contoh di salah satu bank)
- NBMB sering dikaitkan dengan transaksi melalui aplikasi mobile banking tertentu.
- ESB kadang muncul bersama keterangan lain dan terkait dengan transaksi lewat teller atau sistem backend bank.
- Kode ini membantu bank melacak jenis kanal transaksi (aplikasi, teller, ATM, dan sebagainya), sementara bagi nasabah fungsinya terutama sebagai penanda asal transaksi.
Penjelasan serupa tentang kode NBMB dan ESB pernah dibahas di beberapa situs edukasi perbankan yang mengutip keterangan dari layanan pelanggan bank terkait.
4.2. Kode lain yang sering muncul
- Kode yang menunjukkan setoran tunai, tarik tunai, atau koreksi pembukuan.
- Kode khusus untuk top-up e-wallet, pembayaran QRIS, atau transaksi di merchant tertentu.
- Kode terkait autodebet cicilan, premi, atau tagihan rutin lainnya.
Karena sifatnya sangat teknis dan dapat berubah, kode-kode ini biasanya dijelaskan lebih rinci melalui call center atau kantor cabang saat nasabah menanyakan langsung.
5. Apa itu Saldo Tertahan / Hold Amount di Rekening Bank?
Saldo tertahan atau hold amount adalah kondisi ketika sebagian dana di rekening Anda:
- Masih tercatat sebagai bagian dari saldo, tetapi tidak bisa ditarik atau dipakai untuk transaksi.
- Biasanya ditandai di mutasi, tampilan saldo, atau keterangan khusus di aplikasi.
Beberapa penyebab umum saldo tertahan yang dijelaskan di berbagai sumber perbankan antara lain:
- Ada autodebet cicilan atau tagihan yang akan diproses.
- Penahan dana sementara setelah transaksi tertentu (misalnya setoran cek, transaksi internasional, atau koreksi sistem).
- Saldo minimum yang wajib mengendap di rekening sesuai jenis produk.
- Adanya indikasi masalah (misalnya rekening dalam proses peninjauan khusus), yang biasanya dijelaskan lebih rinci oleh bank.
Dalam kondisi normal, saldo tertahan akan kembali bisa digunakan setelah alasan penahanannya selesai (misalnya cek sudah kliring, autodebet sudah diproses, dan sebagainya).
6. Langkah-Langkah Mengecek Mutasi & Saldo Tertahan
Berikut langkah umum yang dapat Anda lakukan ketika ingin memahami kode mutasi dan saldo tertahan di rekening:
-
Cek detail mutasi lewat kanal resmi
- Gunakan aplikasi mobile banking, internet banking, atau cetak mutasi di ATM/cabang.
- Perhatikan tanggal, jumlah, dan kode transaksi yang muncul di periode yang ingin Anda analisis.
-
Bandingkan dengan aktivitas Anda
- Cocokkan mutasi dengan transaksi yang Anda lakukan: tarik tunai, transfer, pembayaran belanja, atau autodebet.
- Catat kode-kode yang belum Anda pahami.
-
Periksa informasi saldo tertahan (jika ada)
- Beberapa aplikasi menampilkan saldo dalam dua angka: saldo rekening dan saldo dapat digunakan.
- Selisih keduanya biasanya terkait hold amount atau saldo tertahan.
-
Catat data sebelum menghubungi bank
- Tanggal dan jam transaksi yang ingin ditanyakan.
- Nominal transaksi dan kode mutasi.
- Jika saldo tertahan, jumlah dan sejak kapan tertahan.
-
Hubungi call center atau datang ke cabang
- Sampaikan data yang sudah Anda catat tadi, agar analisis petugas lebih cepat.
- Mintalah penjelasan tertulis (misalnya email atau catatan laporan) jika diperlukan untuk pembukuan pribadi atau usaha.
Langkah di atas bersifat informatif, bukan pengganti prosedur resmi bank. Kebijakan detail selalu mengikuti aturan masing-masing bank dan otoritas terkait.
7. Tips Keamanan Saat Menemukan Mutasi Mencurigakan
Mutasi rekening bukan hanya catatan keuangan, tetapi juga salah satu cara awal mendeteksi potensi penyalahgunaan rekening. Secara umum, beberapa hal ini bisa Anda perhatikan:
- Jangan membagikan screenshot mutasi lengkap ke pihak yang tidak perlu. Tutupi sebagian nomor rekening jika harus mengirimkan bukti transaksi.
- Segera ubah PIN atau password jika menemukan transaksi yang benar-benar tidak Anda kenali.
- Laporkan ke bank secepat mungkin bila ada transaksi mencurigakan, apalagi bila diikuti pesan atau telepon yang mengatasnamakan bank.
- Pastikan aplikasi mobile banking resmi dan diunduh dari toko aplikasi yang terpercaya.
- Hati-hati dengan tautan palsu yang mengaku sebagai internet banking atau login aplikasi.
Dalam perspektif muamalah Islam, menjaga keamanan harta termasuk bentuk menjaga amanah. Karena itu, sikap hati-hati terhadap transaksi dan mutasi rekening sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang dianjurkan syariat.
8. FAQ Seputar Kode Mutasi dan Saldo Tertahan
1. Apakah kode mutasi sama di semua bank?
Tidak. Beberapa kode umum seperti CR (kredit) dan DB (debet) sering digunakan di banyak bank, tetapi kode spesifik seperti NBMB, ESB, atau kode lain umumnya bersifat internal dan dapat berbeda antar bank. Untuk kepastian, Anda perlu merujuk ke penjelasan resmi bank yang Anda gunakan.
2. Kenapa ada potongan saldo dengan kode yang saya tidak mengerti?
Sering kali potongan tersebut adalah biaya administrasi, biaya kartu, atau biaya layanan lain yang diringkas dalam bentuk kode. Cek dulu jadwal biaya bulanan tabungan Anda, lalu bandingkan tanggal dan nominalnya. Bila tetap tidak jelas, Anda bisa menghubungi customer service bank dengan menyebutkan tanggal dan kodenya.
3. Apakah saldo tertahan selalu terkait masalah atau pelanggaran?
Tidak selalu. Saldo tertahan bisa terjadi karena proses normal, misalnya penahanan sementara setelah setoran cek, adanya autodebet yang akan diproses, atau saldo minimum yang harus mengendap. Namun, jika jumlahnya besar dan alasannya tidak jelas, sebaiknya Anda meminta penjelasan langsung dari bank.
4. Berapa lama saldo tertahan akan kembali bisa digunakan?
Lama penahanan sangat bergantung penyebabnya dan kebijakan masing-masing bank. Ada yang hanya beberapa jam, beberapa hari kerja, atau mengikuti jadwal tertentu (misalnya sampai cek kliring selesai). Informasi lama penahanan biasanya dapat dijelaskan oleh petugas bank saat Anda mengajukan pertanyaan.
5. Apakah boleh menyimpan uang di bank dalam pandangan Islam?
Pembahasan ini cukup luas. Secara umum, ulama yang mengikuti manhaj salaf menjelaskan bahwa seorang Muslim hendaknya menjauhi transaksi yang mengandung riba dan unsur terlarang lainnya. Produk perbankan syariah hadir sebagai salah satu upaya mengurangi unsur tersebut, namun status rinci tiap produk sebaiknya ditanyakan langsung kepada ustadz atau ahlul ilmi yang memahami fiqih muamalah kontemporer. Artikel ini hanya menjelaskan aspek teknis kode mutasi dan saldo tertahan, bukan fatwa hukum.
Comments
Post a Comment