Cara Menghitung PPh 21 2025 untuk Karyawan: Pakai TER Bulanan (Jan–Nov) + Hitung Ulang Desember, Lengkap Contoh
Diperbarui: 12 Desember 2025
Ringkasan cepat:
- Mulai 2024 dan berlaku di 2025, pemotongan PPh 21 bulanan untuk banyak kasus karyawan dibuat lebih simpel dengan Tarif Efektif Rata-rata (TER) (TER bulanan & TER harian).
- Jan–Nov umumnya pakai TER bulanan (kategori A/B/C berdasarkan status PTKP), lalu Desember dilakukan penghitungan ulang setahun (koreksi kurang/lebih potong).
- Rumus cepat TER bulanan: PPh 21 bulan ini = tarif TER × penghasilan bruto bulan ini.
- Untuk pekerja harian tertentu, TER harian memakai patokan: 0% (≤ Rp450 ribu/hari) dan 0,5% (Rp450 ribu–Rp2,5 juta/hari).
Daftar isi
- Kapan Anda perlu menghitung PPh 21 sendiri?
- Apa itu PPh 21, TER, PTKP, dan kategori A/B/C?
- Syarat data yang harus disiapkan
- Langkah menghitung PPh 21 2025 (TER bulanan)
- Cara hitung ulang PPh 21 di Desember (koreksi setahun)
- Cara menghitung PPh 21 pekerja harian (TER harian)
- Contoh perhitungan yang mudah ditiru
- Tips agar potongan tidak “aneh” di slip gaji
- Risiko salah hitung
- FAQ
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan Anda perlu menghitung PPh 21 sendiri?
- Slip gaji Anda tiba-tiba berubah dan Anda ingin memastikan potongan pajak masuk akal.
- Anda HR/UMKM yang baru mulai payroll dan ingin hitung manual sebelum bikin template Excel.
- Anda pekerja kontrak/harian dan ingin tahu kapan potongan PPh 21 muncul.
- Menjelang akhir tahun (Desember) saat biasanya ada “koreksi” (kurang/lebih potong).
Apa itu PPh 21, TER, PTKP, dan kategori A/B/C?
PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan orang pribadi yang terkait pekerjaan/jasa/kegiatan (misalnya gaji, upah, honor).
Mulai 1 Januari 2024, pemotongan PPh 21 banyak kasus disederhanakan dengan Tarif Efektif Rata-rata (TER), terdiri dari TER bulanan dan TER harian.
Kategori TER bulanan ditentukan dari status PTKP (status keluarga/tanggungan). Secara umum ada kategori A, B, C (detailnya ada di lampiran aturan).
Syarat data yang harus disiapkan
- Status PTKP Anda (mis. TK/0, K/1, K/2, dst.).
- Penghasilan bruto per bulan: gaji pokok + tunjangan tetap + tunjangan lain/insentif/lembur (sesuai yang dihitung perusahaan).
- Aturan payroll kantor Anda: apakah ada tunjangan pajak, iuran pensiun, dan komponen lain yang memengaruhi hitungan.
- Akses tabel TER bulanan (lampiran) agar bisa memilih persentase sesuai rentang bruto.
Langkah menghitung PPh 21 2025 (TER bulanan)
- Tentukan status PTKP (mis. TK/0, K/2, dst.).
- Tentukan kategori TER bulanan (A/B/C) dari status PTKP Anda.
- Hitung penghasilan bruto bulan itu (total yang dibayarkan perusahaan bulan tersebut).
- Cari tarif TER sesuai kategori (A/B/C) dan sesuai rentang penghasilan bruto bulanan pada tabel TER.
- Hitung PPh 21 bulan berjalan: PPh 21 = tarif TER × bruto bulan itu.
Catatan penting: TER bulanan dipakai untuk masa pajak bulanan sepanjang tahun kecuali masa pajak terakhir (umumnya Desember) karena Desember ada penghitungan ulang setahun.
Cara hitung ulang PPh 21 di Desember (koreksi setahun)
Di masa Desember (atau masa pajak terakhir saat karyawan berhenti kerja di tengah tahun), biasanya dilakukan:
- Hitung PPh 21 terutang setahun (berdasarkan ketentuan tahunan).
- Jumlahkan PPh 21 yang sudah dipotong Jan–Nov.
- Selisihnya menjadi kurang/lebih potong dan itulah yang “dikoreksi” di Desember.
Cara menghitung PPh 21 pekerja harian (TER harian)
Untuk pegawai tidak tetap tertentu yang dibayar harian, DJP menjelaskan TER harian memakai dua patokan tarif berdasarkan bruto per hari:
- ≤ Rp450.000/hari → tarif 0%
- Rp450.000–Rp2.500.000/hari → tarif 0,5% 9
Jadi rumusnya sederhana: PPh 21 harian = tarif TER harian × bruto harian.
Contoh perhitungan yang mudah ditiru
Contoh 1 — Pegawai tetap (kategori B) pakai TER bulanan
Di contoh resmi, bruto bulan itu Rp6.800.000, dan TER bulanan kategori B yang dipakai adalah 0,5%.
PPh 21 = 0,5% × 6.800.000 = Rp34.000.
Contoh 2 — Pegawai tidak tetap dibayar harian
- Jika bruto harian Rp450.000 → PPh 21 = 0% × 450.000 = Rp0.
- Jika bruto harian Rp1.000.000 (masuk rentang 0,5%) → PPh 21 = 0,5% × 1.000.000 = Rp5.000.
Contoh 3 — Penghasilan bulanan berubah-ubah (gambaran cepat)
Dalam contoh tabel, saat bruto bulanan Rp7.000.000 dan kategori A, tarif efektif bulanan yang dipakai 1,25% sehingga PPh 21 = 87.500.
Tips agar potongan tidak “aneh” di slip gaji
- Pastikan status PTKP di HR sudah benar (sering salah karena data keluarga belum diupdate).
- Cek komponen “bruto” yang dipakai kantor: ada perusahaan yang memasukkan tunjangan tertentu, ada yang memisah.
- Waspadai bulan Desember: potongan bisa lebih besar/kecil karena ada koreksi setahun.
- Kalau Anda UMKM/HR, buatlah perhitungan transparan agar karyawan paham (ini lebih adil dan menghindari prasangka).
Risiko salah hitung
- Karyawan merasa dipotong berlebihan → menurunkan kepercayaan.
- Payroll jadi tidak konsisten (terutama saat koreksi Desember).
- Kesalahan administrasi bisa berujung pembetulan bukti potong dan kerja ulang di bagian keuangan.
FAQ
- 1) Apakah PPh 21 2025 masih pakai TER?
- Ya, skema TER (bulanan & harian) adalah penyederhanaan penghitungan pemotongan PPh 21 yang berlaku mulai 1 Januari 2024 dan digunakan dalam praktik pemotongan bulanan, dengan penghitungan ulang pada masa pajak terakhir.
- 2) Kenapa potongan PPh 21 bulan Desember sering berubah?
- Karena dilakukan penghitungan ulang PPh 21 setahun dan dibandingkan dengan total potongan Jan–Nov untuk menentukan kurang/lebih potong.
- 3) Rumus paling singkat menghitung PPh 21 bulanan (TER) apa?
- PPh 21 bulan itu = tarif TER (sesuai kategori & rentang bruto) × penghasilan bruto bulan itu.
- 4) Bagaimana cara menentukan kategori A/B/C?
- Kategori ditentukan dari status PTKP (TK/K dan jumlah tanggungan) sesuai ketentuan dan lampiran tabel TER pada aturan. 18
- 5) Pekerja harian kapan kena 0,5%?
- Jika bruto harian berada pada rentang lebih dari Rp450.000 sampai Rp2.500.000 per hari, maka dipakai tarif TER harian 0,5%.
Comments
Post a Comment