Diperbarui: 14 November 2025
Ringkasan cepat:
- Di OSS RBA, kegiatan usaha dibagi menjadi empat tingkat risiko: Rendah, Menengah Rendah, Menengah Tinggi, dan Tinggi.
- Fokus UMKM biasanya ada di Risiko Rendah dan Menengah, yang menentukan apakah cukup NIB saja atau perlu sertifikat standar dan izin teknis tambahan.
- Tingkat risiko ditentukan per KBLI, jadi setiap kode KBLI bisa punya konsekuensi izin yang berbeda.
Daftar isi
- Apa itu tingkat risiko di OSS RBA?
- Perbedaan risiko rendah vs menengah di OSS RBA
- Contoh kasus UMKM: dari warung hingga jasa online
- Cara cek tingkat risiko KBLI langsung di OSS
- Tips memilih KBLI untuk UMKM
- FAQ singkat seputar risiko OSS RBA
Apa itu tingkat risiko di OSS RBA?
OSS RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) adalah sistem perizinan berusaha berbasis risiko. Setiap kegiatan usaha dinilai potensinya terhadap kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan pemanfaatan SDA, lalu dimasukkan ke salah satu kategori risiko. Tingkat risiko ini yang menentukan jenis perizinan yang harus dipenuhi pelaku usaha.
Secara garis besar, ada empat kategori:
- Risiko Rendah (R)
- Risiko Menengah Rendah (MR)
- Risiko Menengah Tinggi (MT)
- Risiko Tinggi (T)
Bagi UMKM, mayoritas kegiatan masuk di spektrum Rendah sampai Menengah, meskipun tidak semuanya otomatis begitu. Itulah kenapa penting memahami perbedaannya dan selalu cek per KBLI.
Perbedaan risiko rendah vs menengah di OSS RBA
Ringkasnya, perbedaan utama ada pada jenis perizinan yang wajib dipenuhi:
1. Risiko Rendah (R)
- Biasanya untuk usaha yang dampaknya kecil terhadap lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.
- Contoh umum: sebagian perdagangan eceran, jasa-jasa sederhana skala kecil, dsb. (tetap harus cek per KBLI).
- Umumnya cukup dengan:
- NIB sebagai identitas dan perizinan tunggal.
- Tanpa sertifikat standar yang rumit atau izin teknis berlapis.
2. Risiko Menengah Rendah (MR)
- Dampak usaha lebih besar dibanding risiko rendah, tapi masih relatif terkendali.
- Pelaku usaha wajib punya:
- NIB + Sertifikat Standar yang biasanya cukup dengan self-declare (pernyataan mandiri telah memenuhi standar).
- Cocok untuk usaha yang butuh standar tertentu tapi belum sampai perlu pengawasan ketat.
3. Risiko Menengah Tinggi (MT) sekilas
- Masih kategori menengah, tetapi:
- Butuh NIB + Sertifikat Standar yang harus disertifikasi (ada proses verifikasi/penilaian oleh instansi teknis).
- Lebih banyak ditemui pada kegiatan dengan potensi risiko teknis/lingkungan lebih besar.
Intinya:
- Risiko Rendah: cukup NIB (lebih sederhana).
- Risiko Menengah Rendah: NIB + Sertifikat Standar (pernyataan mandiri).
- Risiko Menengah Tinggi: NIB + Sertifikat Standar tersertifikasi (ada verifikasi instansi).
Semua kategori ini tetap diurus melalui sistem OSS RBA, tetapi kedalaman prosesnya berbeda.
Contoh kasus UMKM: dari warung hingga jasa online
Berikut beberapa contoh skenario sederhana untuk membantu memahami dampak perbedaan risiko (bukan penetapan resmi — tetap cek langsung di OSS):
Contoh 1: Warung makan kecil (rumahan)
- Aktivitas: jual makanan/minuman siap saji di rumah atau kios kecil.
- Karakter usaha: skala kecil, omzet terbatas, lokasi tetap.
- Umumnya berhubungan dengan KBLI perdagangan eceran atau jasa penyediaan makanan skala kecil.
- Dampak perizinan: di banyak kasus diklasifikasikan di rentang Risiko Rendah – Menengah Rendah, sehingga fokus di NIB dan sertifikat standar tertentu (misalnya aspek higienitas dan keamanan pangan).
Contoh 2: Toko online (jualan produk fashion atau aksesoris)
- Aktivitas: jual beli barang secara online, gudang bisa di rumah.
- Karakter usaha: terutama logistik dan perdagangan barang non-berbahaya.
- Biasanya terkait KBLI perdagangan besar/eceran dan perdagangan lewat internet.
- Dampak perizinan: sering kali berada di Risiko Rendah, sehingga NIB sudah menjadi legalitas utama yang diperlukan, selama barang yang dijual bukan kategori khusus (obat, bahan kimia, dsb.).
Contoh 3: Jasa desain grafis / freelancer kreatif
- Aktivitas: jasa desain logo, konten visual, desain kemasan, dan sejenisnya.
- Karakter usaha: aktivitas jasa berbasis keahlian, tanpa fasilitas produksi besar.
- Biasanya masuk KBLI aktivitas desain khusus atau jasa profesional lainnya.
- Dampak perizinan: umumnya di Risiko Rendah, sehingga cukup fokus ke NIB, NPWP, dan administrasi perpajakan.
Contoh 4: Laundry kiloan
- Aktivitas: jasa pencucian pakaian dengan mesin cuci, pengering, dan setrika.
- Karakter usaha: ada penggunaan bahan kimia (deterjen, pewangi) dan mesin, tetapi skala kecil.
- Berkaitan dengan KBLI jasa laundry dan sejenisnya.
- Dampak perizinan: bisa berada di Risiko Menengah Rendah, sehingga selain NIB mungkin diperlukan sertifikat standar terkait pengelolaan lingkungan/limbah sederhana.
Penting: contoh di atas hanya ilustrasi. Klasifikasi resmi mengikuti lampiran PP 5/2021 dan matriks risiko per KBLI di OSS. Selalu cek langsung sebelum mengambil keputusan.
Cara cek tingkat risiko KBLI langsung di OSS
Untuk mengetahui apakah sebuah KBLI tergolong risiko rendah atau menengah, Anda bisa:
- Masuk ke situs resmi OSS RBA dan login memakai akun pelaku usaha.
- Gunakan fitur pencarian KBLI atau mulai proses pendaftaran usaha baru.
- Masukkan kata kunci jenis usaha (misalnya: perdagangan eceran pakaian, jasa desain, laundry).
- Pilih KBLI yang muncul, lalu lihat keterangan tingkat risiko dan persyaratan perizinannya (apakah cukup NIB, perlu sertifikat standar, dan sebagainya).
Beberapa situs referensi KBLI juga menampilkan jenis risiko yang menempel pada kode KBLI untuk membantu pelaku usaha memahami kewajiban izinnya, tetapi rujukan utama tetap OSS dan regulasi resmi.
Tips memilih KBLI untuk UMKM
- Utamakan kesesuaian kegiatan usaha nyata, bukan sekadar mencari KBLI dengan risiko rendah.
- Baca deskripsi lengkap KBLI sebelum memilih, karena judul singkat sering menyesatkan.
- Jika usaha punya lebih dari satu kegiatan (misalnya produksi + jualan retail), pertimbangkan:
- KBLI utama (kegiatan paling dominan).
- KBLI pendukung jika diperlukan.
- Catat bahwa tingkat risiko mempengaruhi kewajiban izin, tetapi legalitas harus tetap mencerminkan bisnis yang sebenarnya.
- Kalau bingung, konsultasi dengan dinas terkait, notaris, atau konsultan perizinan bisa menghemat banyak waktu.
FAQ singkat seputar risiko OSS RBA
1. Apakah semua UMKM pasti risiko rendah?
Tidak. Banyak UMKM yang termasuk risiko rendah, tetapi sebagian bisa masuk risiko menengah jika kegiatan usahanya menyangkut lingkungan, kesehatan, atau fasilitas tertentu. Penetapan selalu mengikuti KBLI dan matriks risiko resmi.
2. Kalau usaha saya risiko rendah, apakah cukup NIB saja?
Pada umumnya, untuk risiko rendah NIB berfungsi sebagai perizinan tunggal. Namun, tetap periksa di OSS dan regulasi terbaru, karena sektor tertentu bisa punya aturan tambahan (misalnya kewajiban pelaporan atau standar teknis ringan).
3. Risiko menengah itu selalu ribet?
Tidak selalu. Untuk Risiko Menengah Rendah, sering kali cukup dengan NIB + sertifikat standar self-declare yang diurus full online. Yang lebih kompleks biasanya Risiko Menengah Tinggi dan Risiko Tinggi yang memerlukan verifikasi teknis.
4. Apakah tingkat risiko bisa berubah?
Bisa saja terjadi perubahan kebijakan atau pembaruan klasifikasi KBLI dari pemerintah. Selain itu, kalau Anda mengubah kegiatan usaha (misalnya menambah jenis kegiatan yang lebih berisiko), maka kombinasi KBLI dan tingkat risiko yang berlaku untuk usaha Anda juga bisa perlu disesuaikan.
5. Mana yang harus saya dahulukan: NIB atau cek risiko?
Praktiknya berjalan bersamaan. Saat mengurus NIB di OSS, Anda memilih KBLI dan pada saat itu juga akan terlihat tingkat risiko dan kewajiban izinnya. Setelah NIB terbit, pastikan Anda menindaklanjuti kewajiban sertifikat standar/izin sesuai kategori risiko yang tercantum.
Baca juga di Beginisob.com
Untuk melengkapi pemahaman soal OSS dan pembiayaan usaha, Anda bisa baca artikel lain di Beginisob.com:
Comments
Post a Comment