Diperbarui: 17 Desember 2025
Ringkasan cepat:
- Kunci utamanya: pisahkan dokumen jadi 2 section (pendahuluan vs isi) pakai Section Break (Next Page).
- Section 1 (awal): pakai angka Romawi (i, ii, iii). Section 2 (BAB I): pakai angka Arab (1, 2, 3) dan restart dari 1.
- Kalau cover tidak boleh ada nomor: aktifkan Different First Page di section yang relevan.
Daftar isi
- Kapan perlu nomor Romawi & Arab dipisah?
- Apa maksud nomor Romawi & Arab di skripsi?
- Syarat sebelum mulai (biar tidak berantakan)
- Langkah-langkah mengatur nomor halaman (paling aman)
- Tips penting (biar tidak “Link to Previous” nyebar)
- Risiko & kesalahan umum
- FAQ
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan perlu nomor Romawi & Arab dipisah?
Kamu biasanya perlu format ini kalau kampus meminta:
- Bagian awal (lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/gambar) memakai i, ii, iii…
- Bagian isi (BAB I dst.) memakai 1, 2, 3… dan mulai dari 1.
- Cover/judul skripsi tidak menampilkan nomor halaman.
Apa maksud nomor Romawi & Arab di skripsi?
Nomor Romawi biasanya dipakai untuk halaman pembuka (front matter). Nomor Arab dipakai untuk isi utama. Ini bukan sekadar “gaya”, tapi standar yang sering dipakai agar struktur skripsi mudah dibaca dan rapi saat dicetak.
Syarat sebelum mulai (biar tidak berantakan)
- Pastikan bagian “pendahuluan” dan “isi” sudah dipisah halaman (misal BAB I mulai di halaman baru).
- Jangan pakai enter berkali-kali untuk “memaksa pindah halaman”. Pakai Page Break atau lebih baik Section Break sesuai kebutuhan.
- Pahami 2 istilah ini:
- Page Break: pindah halaman, tapi masih 1 section.
- Section Break (Next Page): pindah halaman dan bikin section baru (ini yang kita butuhkan untuk beda format nomor).
Langkah-langkah mengatur nomor halaman (paling aman)
Langkah 1 — Buat Section Break antara pendahuluan dan BAB I
- Letakkan kursor di akhir halaman terakhir bagian pendahuluan (misalnya setelah “Daftar Isi” / “Daftar Tabel”).
- Masuk menu Layout (atau Page Layout) → Breaks → pilih Next Page (Section Break).
Setelah ini, dokumenmu minimal punya Section 1 (pendahuluan) dan Section 2 (BAB I dst.). Panduan resmi Microsoft juga menekankan penggunaan section untuk membuat format nomor berbeda per bagian.
Langkah 2 — Putuskan “Link to Previous” di Section 2
- Double-click area Header atau Footer di halaman pertama BAB I (Section 2).
- Cari tombol Link to Previous lalu matikan (jangan sampai aktif).
Kalau ini tidak dimatikan, nomor halaman di Section 2 sering “ikut-ikutan” Section 1 dan bikin semua format nyampur.
Langkah 3 — Atur nomor Romawi untuk Section 1
- Masuk ke halaman bagian pendahuluan (Section 1), buka Header/Footer.
- Pilih Insert → Page Number → pilih posisi nomor (misalnya Bottom of Page).
- Klik lagi Page Number → Format Page Numbers…
- Pada Number format, pilih i, ii, iii.
- Pilih Start at: i (atau 1 kalau Word menampilkan i sebagai formatnya).
Langkah 4 — Atur nomor Arab & restart di Section 2 (BAB I mulai 1)
- Masuk ke halaman BAB I (Section 2), buka Header/Footer.
- Pastikan Link to Previous sudah nonaktif.
- Klik Insert → Page Number (kalau belum ada) atau klik nomor yang sudah ada.
- Pilih Page Number → Format Page Numbers…
- Pada Number format, pilih 1, 2, 3….
- Di bagian Page numbering, pilih Start at: 1.
Ini sesuai konsep Microsoft: nomor bisa berbeda format dan bisa di-reset per section.
Langkah 5 — Hilangkan nomor di cover (tanpa mengacau section)
Ada 2 skenario umum:
- Skenario A (paling gampang): cover ada di Section 1, dan kamu ingin nomor tidak muncul hanya di halaman pertama.
- Buka Header/Footer di cover.
- Centang Different First Page.
- Hapus nomor halaman yang ada di cover (biasanya otomatis hilang hanya untuk first page).
- Skenario B: cover dan pendahuluan punya aturan berbeda (misalnya cover tanpa nomor, tapi halaman berikutnya mulai Romawi i).
- Letakkan kursor di akhir cover, buat Section Break (Next Page).
- Jadikan cover sebagai Section tersendiri (Section 0/1), lalu pendahuluan (Romawi) Section berikutnya.
- Matikan Link to Previous di section pendahuluan.
- Baru atur Romawi mulai i di pendahuluan.
Tips penting (biar tidak “Link to Previous” nyebar)
- Selalu cek header/footer per section setelah menambah section break.
- Kalau nomor tiba-tiba “kembar” atau formatnya ikut berubah semua, biasanya karena Link to Previous masih aktif.
- Kalau kamu membuat daftar isi otomatis, pastikan struktur heading rapi. Setelah halaman berubah, tinggal update. Panduannya bisa kamu lihat di artikel daftar isi Word 2007 di bawah.
Risiko & kesalahan umum
- Nomor Arab ikut muncul di pendahuluan: biasanya karena section belum benar atau Link to Previous belum diputus.
- Romawi tidak mulai i: kamu belum “Start at” atau cover masih satu section dengan pendahuluan.
- Nomor halaman hilang semua: kamu menghapus field page number di header/footer yang dipakai bersama section lain.
- Dokumen jadi “rusak” saat di-print: sering terjadi kalau banyak break yang tidak disadari. Rapikan dengan menampilkan tanda paragraf (¶) saat revisi.
Comments
Post a Comment