Diperbarui: 28 November 2025
Ringkasan cepat:
- Kurikulum tersurat adalah kurikulum yang tertulis di dokumen resmi (KI, KD, ATP, modul ajar), sedangkan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) adalah nilai, sikap, dan kebiasaan yang dipelajari siswa secara tidak langsung lewat suasana dan budaya sekolah.
- Hidden curriculum muncul dari sikap guru, aturan sekolah, kebiasaan di kelas, cara menegur, cara memberi hukuman/penghargaan, hingga poster di dinding – meskipun tidak tertulis di buku pelajaran.
- Hidden curriculum bisa positif (membentuk disiplin, jujur, tanggung jawab) atau negatif (membiasakan menyontek, pilih kasih, bullying) tergantung bagaimana lingkungan sekolah dibangun.
- Dari sudut pandang Islam, hidden curriculum yang benar harus sejalan dengan akidah dan akhlak salaf: menumbuhkan kejujuran, amanah, adab kepada guru dan orang tua, serta menjauhkan dari kesyirikan dan kemaksiatan.
- Guru, orang tua, dan siswa perlu menyadari keberadaan hidden curriculum agar bisa mengelola pengaruhnya, bukan hanya fokus pada nilai ujian dan materi tertulis.
Daftar isi
- Kapan topik kurikulum tersembunyi penting dipahami?
- Apa pengertian kurikulum tersurat dan kurikulum tersembunyi?
- Syarat hidden curriculum yang baik dan sesuai nilai Islam
- Contoh kurikulum tersembunyi di sekolah
- Langkah guru dan sekolah mengelola hidden curriculum
- Tips bagi pelajar agar kritis terhadap hidden curriculum
- Risiko bila hidden curriculum dibiarkan negatif
- FAQ: Pertanyaan umum tentang kurikulum tersembunyi
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan topik kurikulum tersembunyi penting dipahami?
Pembahasan kurikulum tersembunyi penting ketika:
- Di sekolah muncul kebiasaan tertentu yang tidak pernah tertulis di aturan, tapi diikuti semua siswa (misalnya budaya menyontek, terlambat berjamaah, atau saling membantu).
- Nilai rapor PPKn dan agama bagus, tetapi perilaku sehari-hari siswa tidak mencerminkan nilai tersebut.
- Guru merasa sudah sering mengajarkan “kejujuran, disiplin, sopan santun” tetapi budaya di sekolah masih kurang tertib.
- Orang tua bingung: di rumah anaknya baik, tetapi setelah beberapa tahun sekolah, anak mulai meniru perilaku buruk teman atau lingkungan.
Dengan memahami hidden curriculum, kita bisa melihat bahwa pendidikan bukan hanya soal materi di buku, tetapi juga soal suasana dan contoh nyata di sekolah.
Apa pengertian kurikulum tersurat dan kurikulum tersembunyi?
1. Pengertian kurikulum tersurat (formal)
Kurikulum tersurat adalah semua rencana dan dokumen yang tertulis secara resmi, misalnya:
- Tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran, dan ATP.
- Buku teks pelajaran, modul ajar, RPP atau perangkat ajar lainnya.
- Jadwal pelajaran, daftar mata pelajaran, dan kegiatan resmi sekolah.
Inilah yang biasanya dibahas dalam dokumen kurikulum nasional dan dokumen sekolah.
2. Pengertian kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)
Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) adalah:
- segala nilai, sikap, kebiasaan, dan pesan pendidikan yang dipelajari siswa secara tidak langsung,
- melalui budaya sekolah, sikap guru, interaksi antar siswa, aturan tidak tertulis, dan suasana sehari-hari,
- yang tidak secara eksplisit tertulis di dokumen kurikulum resmi.
Contohnya: meskipun tidak ada di buku, siswa belajar bahwa “datang tepat waktu itu penting” kalau guru dan sekolah selalu disiplin terhadap jam masuk.
3. Perbedaan kurikulum tersurat dan kurikulum tersembunyi
- Tersurat: jelas tertulis, direncanakan, dan diajarkan secara formal.
- Tersembunyi: tidak tertulis, muncul dari praktik sehari-hari, dan dirasakan lewat contoh.
- Keduanya sama-sama membentuk karakter siswa, kadang hidden curriculum bahkan lebih kuat pengaruhnya daripada materi di papan tulis.
Syarat hidden curriculum yang baik dan sesuai nilai Islam
Agar hidden curriculum di sekolah menjadi pendukung pendidikan karakter, bukan perusak, beberapa syarat ini perlu diperhatikan:
- Selaras dengan ajaran agama: nilai yang tersebar di sekolah harus sejalan dengan tauhid, akhlak, dan adab Islam, bukan malah mempromosikan pergaulan bebas, kesyirikan, atau gaya hidup berlebihan.
- Konsisten dengan kurikulum tertulis: apa yang diajarkan di kelas (misalnya kejujuran) harus sama dengan praktik (guru tidak memfasilitasi menyontek).
- Didukung teladan guru: guru dan pimpinan sekolah menjadi contoh; hidden curriculum tidak mungkin baik kalau guru sering berkata kotor, terlambat, atau tidak jujur.
- Menguatkan adab: menumbuhkan rasa hormat kepada orang tua, guru, dan teman; menjaga lisan; menjaga pandangan; dan menghindari bully.
- Terbuka untuk evaluasi: budaya sekolah perlu dievaluasi secara berkala; tidak semua “tradisi” lama pasti baik.
Contoh kurikulum tersembunyi di sekolah
Berikut beberapa contoh yang sering terjadi, baik positif maupun negatif:
1. Contoh hidden curriculum positif
- Guru yang selalu tepat waktu: tanpa banyak ceramah, siswa belajar bahwa janji waktu itu amanah.
- Guru meminta izin ketika keluar kelas: menanamkan adab dan sopan santun.
- Siswa dan guru merapikan alas duduk / kursi setelah pelajaran: menumbuhkan tanggung jawab atas lingkungan.
- Penggunaan bahasa yang santun di lingkungan sekolah: membiasakan siswa menjaga lisan dan menghormati orang lain.
- Budaya saling membantu: ketika teman kesulitan pelajaran, siswa lain terbiasa membantu dengan cara yang jujur (bukan memberi contekan).
2. Contoh hidden curriculum negatif
- Guru yang sering terlambat: tanpa sadar mengajarkan bahwa “terlambat itu biasa”.
- Guru pilih kasih terhadap siswa tertentu: menumbuhkan rasa iri, tidak adil, dan budaya mencari perhatian dengan cara yang tidak baik.
- Menutup mata terhadap menyontek: meski di kelas diajarkan kejujuran, praktiknya justru “membolehkan” kebohongan massal.
- Lingkungan yang membiarkan bully: siswa belajar bahwa menghina dan menjatuhkan orang lain itu “wajar” selama tidak ketahuan guru.
- Poster dan konten yang tidak mendidik di dinding, HP, atau grup sekolah: menormalisasi gaya hidup yang tidak Islami.
3. Hidden curriculum dalam penataan ruang & aturan
- Ruang kelas rapi, ada slogan positif, dan jadwal shalat jelas → menanamkan kerapian dan perhatian pada ibadah.
- Ruang guru tertutup rapat dan tidak ramah siswa → bisa menumbuhkan jarak dan rasa takut berlebihan.
- Aturan seragam yang ditegakkan dengan adil → menanamkan disiplin dan kesetaraan.
Langkah guru dan sekolah mengelola hidden curriculum
Guru dan sekolah tidak bisa menghapus hidden curriculum, tetapi bisa mengarahkannya agar menjadi baik. Beberapa langkah praktis:
- Identifikasi budaya yang ada: amati kebiasaan di kelas, di kantin, di masjid sekolah, di grup WhatsApp; catat mana yang positif dan negatif.
- Musyawarah dengan guru & pengurus: bahas temuan tersebut, tentukan nilai apa yang ingin dikuatkan (disiplin, jujur, sopan, rajin ibadah).
- Perbaiki teladan: minta guru dan pimpinan sekolah konsisten dalam hal yang sederhana: tepat waktu, menjaga lisan, menepati janji.
- Buat aturan jelas dan ditegakkan dengan adil: misalnya aturan anti-bully, aturan kebersihan, dan tata tertib ibadah.
- Libatkan orang tua: informasikan budaya sekolah dan ajak orang tua mendukung di rumah.
Tips bagi pelajar agar kritis terhadap hidden curriculum
Pelajar juga perlu sadar bahwa tidak semua hal yang ada di sekolah harus diikuti. Beberapa tips:
- Bedakan mana aturan Allah dan mana kebiasaan manusia: kalau kebiasaan di sekolah bertentangan dengan syariat (misalnya bercampur bebas tanpa adab, berbohong, bully), jangan diikuti meski banyak yang melakukannya.
- Pilih teman yang baik: teman adalah “hidden curriculum berjalan”; perangai mereka akan menular.
- Berani berbeda dalam kebaikan: tidak ikut menyontek walau teman lain melakukannya, tetap menutup aurat dengan benar walau jadi minoritas.
- Berdiskusi dengan guru/ortu kalau melihat kebiasaan buruk di sekolah; cari solusi dengan adab, bukan dengan mengumpat di media sosial.
- Jadikan ilmu agama sebagai filter: apa pun yang dipelajari, saring dengan Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih.
Risiko bila hidden curriculum dibiarkan negatif
Kalau hidden curriculum dibiarkan buruk tanpa koreksi, risikonya:
- Karakter siswa rusak, meski nilai akademik tinggi.
- Normalisasi maksiat (bohong, bully, pacaran, menonton konten haram) seolah itu bagian biasa dari “masa remaja”.
- Turunnya kepercayaan orang tua kepada sekolah, karena anak pulang dengan kebiasaan yang tidak baik.
- Nilai-nilai di rapor hanya menjadi tulisan, tidak muncul dalam sikap nyata.
- Dari sisi agama, ini bisa menjadi dosa jariyah bagi yang mencontohkan keburukan dan membiarkannya menyebar.
FAQ: Pertanyaan umum tentang kurikulum tersembunyi
1. Jelaskan pengertian kurikulum tersembunyi (hidden curriculum)!
Kurikulum tersembunyi adalah nilai, sikap, kebiasaan, dan pesan pendidikan yang dipelajari siswa secara tidak langsung melalui budaya sekolah, sikap guru, interaksi antar siswa, dan aturan tidak tertulis, yang tidak tercantum secara resmi di dokumen kurikulum.
2. Jelaskan perbedaan antara kurikulum tersurat dan kurikulum tersembunyi!
Kurikulum tersurat adalah kurikulum yang tertulis dan direncanakan secara resmi (buku pelajaran, RPP, modul), sedangkan kurikulum tersembunyi adalah kurikulum yang tidak tertulis tetapi muncul dari kebiasaan sehari-hari di sekolah. Keduanya sama-sama mempengaruhi karakter dan cara berpikir siswa.
3. Berikan 3 contoh kurikulum tersembunyi di sekolah!
Contoh:
- Guru yang selalu tepat waktu sehingga siswa belajar pentingnya disiplin.
- Sekolah yang membiarkan menyontek saat ujian sehingga siswa belajar bahwa kejujuran tidak penting.
- Budaya kerja bakti bersama setiap pekan sehingga siswa terbiasa gotong royong dan peduli lingkungan.
4. Mengapa hidden curriculum bisa lebih kuat pengaruhnya daripada materi pelajaran?
Karena siswa melihat dan merasakan langsung contoh nyata setiap hari. Apa yang dilihat terus-menerus (perilaku guru, teman, budaya sekolah) sering lebih melekat dibandingkan nasihat sekali-sekali di papan tulis.
5. Bagaimana cara guru mengarahkan hidden curriculum agar positif?
Guru bisa mengarahkan hidden curriculum dengan memberi teladan yang baik, menegakkan aturan secara adil, membiasakan adab yang benar, membangun suasana kelas yang saling menghargai, dan berani menegur kebiasaan buruk yang sudah dianggap “biasa”.
6. Apa hubungan hidden curriculum dengan pendidikan karakter menurut Islam?
Hidden curriculum sangat berpengaruh terhadap pendidikan karakter. Dalam Islam, karakter yang baik (akhlak karimah) dibentuk melalui ilmu dan teladan. Hidden curriculum dapat menjadi sarana menanamkan akhlak yang sesuai Al-Qur’an dan Sunnah, atau sebaliknya menjadi jalan tersebarnya akhlak buruk jika tidak dijaga.
Comments
Post a Comment