Skip to main content

Cara Menghitung Nilai Rapor untuk SNMPTN (Sekarang SNBP) 2026: Rumus Semester 1–5, Simulasi Bobot PTN, dan Contoh Excel

Diperbarui: 12 Desember 2025

Ringkasan cepat:

  • Istilah SNMPTN sekarang sudah berubah menjadi SNBP. Tapi banyak siswa masih mencari dengan keyword “nilai rapor SNMPTN”, jadi artikel ini pakai dua istilah itu sekaligus.
  • Untuk pemeringkatan “eligible”, sekolah menghitung nilai rerata semua mata pelajaran dari semua semester kecuali semester terakhir (umumnya berarti Semester 1–5).
  • Di seleksi SNBP, komponen nilai rapor semua mapel minimal 50%. Sisanya (maks 50%) bisa dari maksimal 2 mapel pendukung, prestasi, dan/atau portofolio (tergantung PTN/prodi).
  • Kalau kamu ingin cepat, gunakan Excel: =AVERAGE() untuk rata-rata per mapel atau rata-rata total.

Daftar isi

Kapan perlu menghitung nilai rapor untuk SNBP?

Kamu perlu menghitung nilai rapor (minimal simulasi) saat:

  • Kelas 12 awal (untuk memetakan peluang SNBP dan memilih prodi yang realistis).
  • Saat sekolah mulai menyiapkan PDSS (supaya kamu bisa mengecek apakah nilai yang masuk sudah benar).
  • Ketika kamu ingin bandingkan dua prodi (misalnya prodi A butuh mapel pendukung tertentu, prodi B beda lagi).

Apa yang dihitung di SNBP: “eligible”, PDSS, bobot 50%+

Dalam praktik SNBP, ada 2 hal yang sering disalahpahami:

  1. Perhitungan “eligible” dan pemeringkatan umumnya dilakukan oleh sekolah. Patokan umumnya: rerata semua mata pelajaran dari semua semester kecuali semester terakhir.
  2. Seleksi akhir dilakukan oleh PTN. Di komponen seleksi SNBP:
    • Komponen 1: nilai rapor seluruh mapel paling sedikit 50%
    • Komponen 2 (maks 50%): bisa dari maks 2 mapel pendukung, portofolio, dan/atau prestasi (sesuai ketentuan PTN)
    Jadi, “cara hitung” kamu adalah simulasi untuk memahami posisi nilai, bukan pengganti rumus resmi PTN.

Syarat & data yang harus kamu siapkan

  • Nilai rapor Semester 1–5 (Smt 1,2,3,4,5) untuk semua mapel yang tercantum di rapor.
  • Daftar mapel per semester (pastikan konsisten—kadang nama mapelnya berubah di Kurikulum Merdeka).
  • Mapel pendukung (maks 2) sesuai prodi target (untuk simulasi komponen 2, kalau PTN memakai skema ini).
  • Jika kamu ikut jalur seni/olahraga: siapkan juga portofolio (untuk komponen 2).

Langkah menghitung nilai rapor Semester 1–5 + contoh tabel Excel

Langkah 1 — Buat tabel nilai rapor Semester 1–5

Kamu bisa menulis manual di kertas atau langsung di Excel. Contoh format tabel (angka hanya contoh):

Mata Pelajaran Smt 1 Smt 2 Smt 3 Smt 4 Smt 5 Rata-rata Mapel
Matematika 86 88 87 89 90 =AVERAGE(B2:F2)
Bahasa Indonesia 88 89 90 90 91 =AVERAGE(B3:F3)
Bahasa Inggris 84 86 85 87 88 =AVERAGE(B4:F4)
Fisika 83 84 85 86 87 =AVERAGE(B5:F5)
Kimia 82 83 84 84 85 =AVERAGE(B6:F6)
Rata-rata semua mapel (otomatis dari semua nilai) =AVERAGE(B2:F6)

Catatan Excel penting: Jika tabelmu lebih panjang (misalnya 14–18 mapel), cukup sesuaikan range-nya. Contoh: =AVERAGE(B2:F19).

Langkah 2 — Hitung “rata-rata semua mapel” Semester 1–5

Cara paling aman untuk simulasi “komponen rapor semua mapel” adalah: ambil semua nilai mapel Semester 1–5 → hitung rata-rata total.

Rumus manual (konsep):

  • Total nilai = jumlah semua nilai mapel dari Semester 1–5
  • Jumlah data = (jumlah mapel) × 5
  • Rata-rata total = Total nilai ÷ Jumlah data

Langkah 3 — (Opsional) Simulasi mapel pendukung (maks 2 mapel)

Karena PTN boleh menilai maksimal 2 mapel pendukung untuk komponen 2, kamu bisa buat simulasi:

  • Rata-rata Mapel Pendukung = rata-rata 2 mapel (misal Matematika & Fisika)
  • Nilai Simulasi PTN = (Bobot Komponen 1 × rata-rata semua mapel) + (Bobot Komponen 2 × rata-rata pendukung/prestasi)

Contoh simulasi jika PTN pakai 50% : 50%:
Nilai akhir simulasi = (0,5 × Rata-rata Semua Mapel) + (0,5 × Rata-rata 2 Mapel Pendukung).

Tips biar perhitunganmu mendekati yang dipakai sekolah/PTN

  • Jangan pakai Semester 6 (semester terakhir) kalau sekolah/aturan SNBP di tahun berjalan memang mengecualikannya.
  • Pakai semua mapel (bukan hanya mapel “favorit”) untuk simulasi komponen utama.
  • Pastikan skala nilai sama (umumnya 0–100). Jangan campur “predikat” tanpa konversi yang jelas.
  • Cross-check dengan wali kelas/TU kalau ada nilai yang janggal (misal 0, kosong, atau salah input).
  • Kalau data rapor/identitas beda-beda (nama/tanggal lahir/NISN), bereskan lebih awal agar tidak nyangkut saat verifikasi.

Risiko kalau salah hitung atau data rapor bermasalah

  • Overpede atau minder tidak tepat: kamu salah menilai peluang, salah strategi memilih prodi.
  • Masalah PDSS: nilai/identitas tidak sinkron bisa bikin proses pendaftaran terganggu.
  • Verifikasi PTN: jika ada ketidaksesuaian data saat daftar ulang/verifikasi, status kelulusan bisa bermasalah.

FAQ

1) “Nilai rapor untuk SNMPTN” itu sama dengan SNBP?

Jalurnya sekarang bernama SNBP. Banyak orang masih menyebut “SNMPTN” karena kebiasaan. Cara hitung dasarnya untuk simulasi tetap berangkat dari rerata nilai rapor yang diisi ke PDSS.

2) Yang dihitung semester berapa saja?

Umumnya dipakai semua semester kecuali semester terakhir. Untuk siswa kelas 12, itu biasanya berarti Semester 1–5.

3) Apakah cukup hitung rata-rata mapel tertentu saja?

Untuk komponen utama SNBP, yang dinilai adalah nilai rapor seluruh mata pelajaran (minimal 50%). Namun PTN boleh menambah penilaian komponen lain seperti maks 2 mapel pendukung, prestasi, atau portofolio.

4) Bagaimana cara menghitung cepat di Excel?

Gunakan =AVERAGE(range). Misalnya rata-rata Matematika Semester 1–5: =AVERAGE(B2:F2). Untuk rata-rata seluruh nilai dalam tabel: =AVERAGE(B2:F19) (sesuaikan baris terakhir).

5) Kalau nilai rapor saya naik-turun, pengaruh?

Secara “rata-rata” tetap bisa dihitung sama. Tetapi beberapa PTN bisa memperhatikan konsistensi atau mapel pendukung tertentu (tergantung kebijakan PTN).

Baca juga

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved