Skip to main content

Cara Mengurus Sertifikat NKV untuk Usaha Peternakan Skala Kecil (Panduan Praktis 2025)

Update: 24 November 2025

Banyak peternak sudah punya kandang rapi dan produksi jalan, tapi mentok saat mau masuk pasar modern atau suplai ke instansi karena diminta Sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Artikel ini membahas panduan praktis mengurus NKV khusus untuk usaha peternakan skala kecil–rumahan sampai menengah.

  • Memahami apa itu Sertifikat NKV dan bedanya dengan izin usaha peternakan biasa.
  • Menentukan kapan usaha peternakan Anda sudah wajib memiliki NKV.
  • Daftar dokumen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebelum audit.
  • Langkah demi langkah mengurus NKV melalui OSS RBA secara online.
  • Tips agar audit higiene & sanitasi di kandang cepat lolos tanpa banyak revisi.

Apa itu Sertifikat NKV untuk Peternakan?

Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah sertifikat resmi dari pemerintah yang menyatakan bahwa unit usaha produk hewan (termasuk peternakan, rumah potong, gudang dingin, dan sejenisnya) sudah memenuhi standar higiene dan sanitasi sesuai aturan kesehatan masyarakat veteriner.

Secara sederhana, NKV adalah “stempel” bahwa tempat usaha Anda aman untuk menghasilkan dan mengedarkan produk asal hewan (daging, susu, telur, dan olahannya). Tanpa NKV, banyak pembeli besar, hotel, restoran, katering, hingga industri pengolahan enggan bekerja sama.

Dasar hukum NKV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner, yang menjadi rujukan teknis bagi pemerintah daerah dan auditor dalam menilai kelayakan unit usaha produk hewan.

Kapan Usaha Peternakan Wajib Memiliki NKV?

Tidak semua peternak rumahan langsung wajib punya NKV. Namun, begitu usaha Anda mulai masuk jalur bisnis yang lebih formal, biasanya NKV akan diminta sebagai syarat kerja sama.

Umumnya NKV diperlukan ketika:

  • Anda menjual produk asal hewan ke hotel, restoran, katering, koperasi, atau supermarket.
  • Anda memasok ke industri pengolahan pangan asal hewan (sosis, nugget, susu olahan, dll).
  • Produk Anda akan dikirim lintas provinsi atau bahkan disiapkan untuk ekspor.
  • Anda mengurus bantuan pemerintah atau program pengembangan yang mensyaratkan NKV.
  • Usaha peternakan sudah tercatat di OSS dan masuk kategori unit usaha produk hewan.

Contoh usaha peternakan yang sering diminta NKV:

  • Peternakan ayam pedaging / petelur yang memasok ke restoran atau katering.
  • Peternakan sapi perah yang menjual susu segar kemasan.
  • Rumah potong unggas skala kecil yang melayani pengecer pasar modern.
  • Sentra telur asin, abon, atau produk olahan daging yang bahan bakunya dari ternak sendiri.

Jika usaha Anda masih benar-benar kecil dan hanya menjual ke tetangga sekitar, NKV mungkin belum diminta. Tapi begitu Anda punya rencana masuk pasar modern, lebih baik mulai mempersiapkan NKV dari sekarang agar tidak terburu-buru saat ada peluang besar.

Syarat Mengurus NKV untuk Usaha Peternakan

Syarat NKV dibagi menjadi dua kelompok besar: persyaratan administrasi dan persyaratan teknis (kandang & manajemen).

1. Syarat Administrasi

Umumnya, dokumen yang perlu Anda siapkan antara lain:

  • Identitas pemilik usaha (KTP, NPWP bila ada).
  • NIB (Nomor Induk Berusaha) yang sudah terdaftar di OSS RBA.
  • Data usaha: nama usaha, alamat unit usaha, jenis dan skala ternak, jenis produk yang dihasilkan.
  • Struktur organisasi sederhana (minimal penanggung jawab teknis dan operasional).
  • Denah lokasi/kandang dan alur proses produksi (flow produksi dari ternak hingga produk keluar).
  • Dokumen pendukung lain yang kadang diminta daerah, misalnya rekomendasi dinas terkait.

2. Syarat Teknis Kandang & Manajemen

Syarat ini yang paling sering membuat peternak “PR”-nya banyak. Beberapa hal penting yang biasanya dicek auditor:

  • Lokasi & tata letak:
    • Jarak aman dari pemukiman (tidak terlalu mepet rumah warga).
    • Pemisahan area bersih (produk jadi) dan area kotor (kandang, kotoran, limbah).
  • Kebersihan kandang:
    • Kotoran ternak dikelola rutin, tidak menumpuk dan menimbulkan bau menyengat.
    • Kandang mudah dibersihkan, drainase baik, tidak becek.
  • Sistem air & pakan:
    • Sumber air bersih tersedia dan terlindung dari kontaminasi.
    • Pakan disimpan di tempat tertutup, tidak tercampur kotoran/hewan liar.
  • Pengendalian hama dan penyakit:
    • Program vaksinasi dan obat tercatat (minimal catatan sederhana).
    • Ada upaya mencegah tikus, lalat, dan hama lain.
  • Fasilitas kebersihan pekerja:
    • Tempat cuci tangan, sabun, dan ruang ganti sederhana.
    • Aturan penggunaan alas kaki khusus di area kandang.
  • Pencatatan produksi & distribusi:
    • Catatan jumlah ternak, panen, penjualan, dan tujuan pengiriman.
    • Ini penting untuk traceability jika ada masalah keamanan pangan.

Bila kandang Anda masih berantakan atau bau menyengat, Anda bisa mulai dari perbaikan sederhana dulu. Panduan teknis seperti Cara Ternak Ayam Tanpa Bau atau Kandang Ayam Joper yang Ideal untuk Pembesaran bisa membantu Anda mengatur ulang kandang agar lebih memenuhi standar higiene.

Langkah-langkah Mengurus NKV via OSS RBA

Secara garis besar, pengurusan Sertifikat NKV dilakukan melalui sistem OSS RBA dan proses audit oleh dinas peternakan/kesmavet provinsi atau kabupaten/kota (tergantung kewenangan).

Step-by-step Mengurus NKV

  1. Pastikan Anda sudah punya NIB
    Sebelum mengajukan NKV, pastikan usaha peternakan Anda sudah memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) . Tanpa NIB, proses izin sektoral seperti NKV akan sulit dilanjutkan.
  2. Registrasi & login ke OSS RBA
    Masuk ke akun OSS Anda, gunakan NIK atau data usaha yang sudah terdaftar. Pastikan data usaha peternakan (alamat, KBLI, skala usaha) sudah benar.
  3. Pilih menu Perizinan Berusaha & tambahkan permohonan NKV
    Di bagian perizinan berusaha sektor peternakan, Anda akan menemukan opsi untuk mengajukan perizinan berusaha untuk sertifikat NKV (nama menu bisa sedikit berbeda antar pembaruan sistem).
  4. Isi data unit usaha produk hewan
    Lengkapi:
    • Jenis unit usaha (peternakan, rumah potong, unit pengolahan, dsb).
    • Jenis produk (daging segar, telur, susu, olahan, dll).
    • Alamat lengkap lokasi usaha dan koordinat (bila diminta).
    • Kapastitas produksi dan jumlah pekerja.
  5. Unggah dokumen pendukung
    Scan dan unggah dokumen seperti:
    • Identitas pemilik dan NIB.
    • Denah lokasi dan bangunan.
    • Foto-foto kandang/ruang produksi dari beberapa sudut.
    • Dokumen internal (SOP sederhana, form pencatatan bila sudah ada).
  6. Tunggu verifikasi dan jadwal audit lapangan
    Setelah permohonan terkirim, berkas Anda akan diperiksa oleh dinas terkait. Jika administrasi lengkap, mereka akan mengatur jadwal audit NKV ke lokasi usaha.
  7. Persiapkan audit NKV
    Saat audit, tim akan mengecek kesesuaian antara data di OSS dan kondisi lapangan:
    • Kebersihan kandang, sistem pembuangan limbah, ventilasi.
    • Alur keluar-masuk ternak dan produk.
    • Fasilitas kebersihan pekerja dan peralatan.
    • Pencatatan produksi dan distribusi.
    Catat semua temuan dan rekomendasi auditor untuk segera ditindaklanjuti.
  8. Perbaikan (jika ada temuan) dan penerbitan Sertifikat NKV
    Jika masih ada kekurangan, Anda akan diminta melengkapi dalam batas waktu tertentu. Setelah semua terpenuhi, NKV akan diterbitkan dan biasanya berlaku beberapa tahun (dapat diperpanjang dengan audit ulang).

Waktu proses bisa berbeda di tiap daerah, tergantung jumlah permohonan dan kesiapan dokumen/kandang Anda. Semakin rapi sejak awal, semakin cepat NKV bisa diterbitkan.

Tips Praktis agar Audit NKV Cepat Lolos

Banyak peternak sebenarnya sudah menerapkan praktik baik, tetapi belum terdokumentasi dan tertata. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan sebelum auditor datang:

  1. Rapikan alur bersih dan kotor
    Usahakan ada pemisahan jelas antara:
    • Area kandang dan pengelolaan kotoran (kotor).
    • Area penanganan produk (bersih).
    Minimal dengan pembatas fisik sederhana atau pengaturan jalur lalu lintas orang dan barang.
  2. Kurangi bau dan genangan
    Bau menyengat dan genangan kotoran/air akan jadi catatan besar. Perbaiki drainase, tambah bedengan/pelataran, dan rutinkan pembersihan. Anda bisa pelajari juga pengelolaan kotoran untuk pupuk di artikel Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Kambing .
  3. Buat SOP sederhana
    Tidak harus rumit. Cukup ketik 1–2 lembar SOP:
    • Cara pembersihan kandang harian.
    • Pemberian pakan dan minum.
    • Penanganan ternak sakit dan vaksinasi.
    • Cara pencatatan produksi dan penjualan.
  4. Siapkan buku catatan
    Sediakan buku atau file excel sederhana untuk:
    • Jumlah ternak masuk/keluar.
    • Produksi (panen ayam, telur, susu, daging).
    • Penjualan dan tujuan pengiriman.
    Auditor sangat senang jika traceability bisa ditunjukkan dengan jelas.
  5. Perhatikan kesehatan ternak
    Ternak terlihat kurus, sakit, atau banyak yang mati bisa menjadi indikator manajemen kurang baik. Pastikan program vaksinasi, pakan, dan pengobatan dicatat, dan kandang tidak terlalu padat.
  6. Brief pekerja sebelum audit
    Pastikan semua pekerja tahu:
    • Aturan kebersihan (cuci tangan, alas kaki khusus).
    • Larangan merokok dan makan di area kandang/produk.
    • Siapa yang menjawab jika auditor bertanya.

Risiko Usaha Peternakan Tanpa NKV

Banyak peternak merasa “ah, selama ini juga bisa jual tanpa NKV”. Namun, ketika usaha mulai berkembang, ketiadaan NKV bisa menjadi penghambat serius.

Beberapa risiko jika usaha tidak memiliki NKV:

  • Sulit masuk pasar modern (retail besar, hotel, resto, katering sering mensyaratkan NKV).
  • Sulit ikut program bantuan/pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk hewan.
  • Rawan terkena pembatasan distribusi bila ada pengawasan keamanan pangan di daerah Anda.
  • Produk kurang dipercaya oleh pembeli besar karena tidak ada bukti standar higiene.
  • Sulit berkembang ke skala lebih besar atau ekspor karena legalitas keamanan produk lemah.

Dengan biaya perbaikan kandang yang relatif bisa dicicil dan sekali sertifikasi berlaku beberapa tahun, NKV sebenarnya lebih tepat dipandang sebagai investasi jangka panjang dibanding sekadar kewajiban administrasi.

FAQ NKV untuk Usaha Peternakan

1. Apakah peternakan skala kecil wajib punya NKV?

Jika Anda hanya menjual terbatas di lingkungan sekitar dan belum masuk ke rantai distribusi formal, biasanya NKV belum diminta. Namun, begitu Anda memasok ke pasar modern, koperasi besar, industri pengolahan, atau lintas daerah, NKV hampir selalu menjadi syarat. Jadi sebaiknya dipersiapkan sejak Anda punya rencana mengembangkan usaha.

2. Apa bedanya NKV dengan izin usaha peternakan (NIB, izin lokasi, dll)?

NIB dan perizinan berusaha lain berfungsi sebagai legalitas umum usaha (agar usaha diakui negara). Sementara NKV khusus menilai aspek higiene dan sanitasi unit usaha produk hewan. Anda bisa saja punya NIB tanpa NKV, tapi untuk usaha pangan asal hewan yang serius, keduanya idealnya dimiliki.

3. Berapa biaya mengurus NKV?

Pada dasarnya, penerbitan NKV oleh pemerintah daerah biasanya tidak dipungut biaya resmi. Namun Anda perlu menyiapkan biaya untuk perbaikan kandang, fasilitas kebersihan, pencetakan dokumen, dan kebutuhan teknis lain. Biaya terbesar umumnya justru ada pada “pembenahan kandang” agar lolos standar.

4. Berapa lama proses NKV sampai terbit?

Lama proses bisa berbeda di tiap daerah, tergantung:

  • Kelengkapan dokumen saat pengajuan.
  • Antrian permohonan di dinas terkait.
  • Kecepatan Anda menindaklanjuti temuan audit (jika ada).

Jika kandang sudah cukup rapi dan dokumen lengkap sejak awal, proses umumnya jauh lebih cepat.

5. Apakah NKV bisa dicabut?

Ya, jika kemudian ditemukan pelanggaran berat terkait higiene, sanitasi, atau keamanan produk hewan, NKV dapat dievaluasi bahkan dicabut. Karena itu, standar yang Anda bangun untuk mendapatkan NKV perlu terus dijaga dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Artikel Terkait

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved