Cara Memilih Melon yang Manis dan Matang di Pasar: 7 Ciri Paling Akurat + Checklist 1 Menit (Anti Zonk)

Q: Apakah melon bisa makin manis setelah dibeli?

Umumnya tidak bertambah manis secara signifikan setelah dipetik. Yang sering berubah lebih terasa adalah aroma dan tekstur. Karena itu, pemilihan di awal (aroma, berat, warna, dan kondisi fisik) tetap yang paling menentukan.

Q: Melon yang tidak beraroma, apakah pasti mentah?

Tidak selalu, tetapi sering begitu. Jika tidak beraroma dan kulitnya masih hijau mentah, peluangnya belum matang optimal lebih besar.

Q: Melon yang ujungnya empuk, apakah selalu bagus?

Empuk tipis (sedikit elastis) biasanya bagus. Namun jika benyek/lembek, itu tanda overripe atau mulai rusak.

Q: Bagaimana cara memilih melon untuk dibuat es buah (biar wangi)?

Pilih melon yang aromanya jelas tetapi tidak fermentasi, berat untuk ukurannya, dan tidak ada titik lembek atau retak. Ini biasanya memberi hasil yang wangi dan dagingnya tetap enak.

Q: Kalau saya ingin menanam melon sendiri, apa yang penting sejak awal?

Mulai dari bibit sehat dan media tanam yang tepat, lalu atur penyiraman, pencahayaan, dan pemupukan sesuai kebutuhan. Bibit dan media yang baik biasanya menentukan hasil lebih besar daripada trik pemupukan instan.

Q: Kalau tanaman melon kena hama, apa opsi yang lebih aman untuk pemula?

Sebagian pemula memakai bahan alami sebagai opsi awal. Gunakan secukupnya dan uji terlebih dulu pada sebagian kecil daun agar tidak merusak tanaman.

Diperbarui: 21 Desember 2025

Ringkasan cepat:

Prioritaskan aroma manis di ujung melon (bagian “pantat”/blossom end), bukan bau mentah atau bau fermentasi.
Pilih melon yang berat untuk ukurannya dan tidak ada bagian lembek, retak, atau memar dalam.
Untuk melon berjaring (sering dijual di pasar): cari jaring tegas dan warna dasar cenderung krem/kuning, bukan hijau mentah.
Kalau kamu juga sering beli semangka, prinsip “cek ciri fisik yang paling stabil” bisa kamu bandingkan dengan artikel Cara Memilih Semangka yang Manis dan Matang di Pasar: 7 Ciri Paling Akurat + Checklist 1 Menit.

Daftar isi

Kenali jenis melon yang kamu beli (berjaring vs honeydew)
7 ciri melon manis & matang yang paling bisa diandalkan
Langkah memilih melon di pasar (step-by-step)
Kesalahan umum saat memilih melon
Cara cuci, potong, dan simpan melon agar tetap aman & segar
FAQ seputar memilih melon yang manis
Baca juga di Beginisob.com

Kenali jenis melon yang kamu beli (berjaring vs honeydew)

Di Indonesia, “melon” di pasar sering merujuk ke melon berjaring (kulitnya kasar seperti jala). Tapi ada juga honeydew (kulit lebih halus, hijau pucat/kuning) dan “blewah” (sering untuk es buah).

Karena ciri kematangannya bisa sedikit berbeda, kamu sebaiknya pastikan dulu jenisnya. Melon termasuk buah semusim; konteks buah semusim (termasuk melon) bisa kamu lihat di Jenis-jenis Tanaman Buah Berdasarkan Tempat dan Musim.

Melon berjaring: utamakan jaring tegas, warna dasar krem/kuning, aroma manis.
Honeydew: utamakan aroma lembut, kulit terasa “licin/velvety”, dan warna tidak hijau mentah.

7 ciri melon manis & matang yang paling bisa diandalkan

1. Aroma manis di ujung melon (blossom end)

Cium bagian ujung (bukan sisi tangkai). Melon matang biasanya mengeluarkan aroma manis. Jika tidak beraroma sama sekali, sering kali masih mentah. Jika aromanya terlalu tajam seperti “fermentasi”, bisa jadi sudah kelewat matang.

2. Berat untuk ukurannya

Bandingkan 2–3 melon ukuran mirip. Yang lebih berat biasanya lebih “berisi” dan cenderung lebih memuaskan saat dibelah.

3. (Khusus melon berjaring) Jaring tegas dan merata

Pada melon berjaring, jaring yang terlihat tegas dan menyebar merata sering lebih menjanjikan daripada jaring tipis yang “malu-malu”. Hindari jaring yang tampak lembap berlendir atau ada titik jamur.

4. Warna dasar cenderung krem/kuning, bukan hijau mentah

Untuk melon berjaring, lihat warna dasar di sela jaring: pilih yang cenderung krem/kuning. Jika masih dominan hijau mentah, peluang rasanya hambar lebih besar.

5. Ujungnya sedikit “give”, tapi tidak lembek

Tekan pelan di ujung (blossom end). Jika ada sedikit elastis (seperti kenyal tipis), itu bagus. Kalau sampai lembek benyek, risiko overripe/berair tinggi.

6. Area tangkai rapi dan tidak basah

Kalau terlihat ada bekas tangkai yang rapi dan kering, itu cenderung aman. Hindari yang area tangkainya basah/lengket atau retak besar (mudah jadi pintu masuk kotoran).

7. Tidak ada retak, memar dalam, atau titik lembek

Baret tipis biasanya tidak masalah. Tapi retak dalam, memar besar, atau titik lembek sebaiknya dihindari karena daging dalamnya sering sudah rusak.

Langkah memilih melon di pasar (step-by-step)

Langkah 1: Pastikan jenis melon

Jika kamu ragu, tanya penjual: ini melon berjaring atau honeydew. Lalu pakai ciri yang sesuai jenisnya.

Langkah 2: Bandingkan minimal 3 buah

Pilih 3 melon dengan ukuran mirip.
Bandingkan beratnya.
Cium aromanya di ujung.
Cek cacat serius (retak, lembek, memar dalam).

Langkah 3: Pakai skor 5 poin (cepat dan objektif)

Nilai 0/1 untuk tiap poin:

Aroma manis di ujung (1 poin)
Berat untuk ukuran (1 poin)
Warna dasar tidak hijau mentah (1 poin)
Ujung sedikit elastis (1 poin)
Tanpa retak/lembek/memar dalam (1 poin)

Pilih yang skornya paling tinggi.

Kesalahan umum saat memilih melon

Menekan terlalu keras saat cek empuk. Ini bisa bikin memar dan mempercepat busuk.
Mengejar “paling wangi” tanpa cek tekstur. Wangi berlebihan bisa tanda sudah kelewat matang.
Fokus ke ukuran besar saja. Lebih aman fokus ke berat-per-ukuran, aroma, dan kondisi fisik.
Membeli yang retak karena murah. Retak memperbesar risiko daging dalam cepat rusak.

Cara cuci, potong, dan simpan melon agar tetap aman & segar

1. Cuci kulit melon sebelum dipotong

Walau yang dimakan dagingnya, pisau melewati kulit. Cuci di air mengalir sambil digosok, lalu keringkan. Prinsip menjaga kebersihan ini mirip saat kamu menyiapkan media budidaya; detail syarat media yang baik dibahas di Media Tanam: Pengertian, Syarat, dan Fungsi.

2. Pakai pisau dan talenan yang bersih

Hindari talenan bekas daging mentah. Ini untuk mencegah kontaminasi silang.

3. Simpan dengan benar

Utuh: simpan di tempat sejuk, kering, tidak kena panas langsung.
Sudah dipotong: simpan di wadah tertutup dalam kulkas, lalu habiskan secepatnya.

FAQ seputar memilih melon yang manis

1. Apakah melon bisa makin manis setelah dibeli?

Umumnya tidak bertambah manis secara signifikan setelah dipetik. Yang sering berubah lebih terasa adalah aroma dan tekstur. Karena itu, pemilihan di awal (aroma, berat, warna, dan kondisi fisik) tetap yang paling menentukan.

2. Melon yang tidak beraroma, apakah pasti mentah?

Tidak selalu, tapi sering begitu. Kalau tidak beraroma dan kulitnya masih hijau mentah, peluangnya memang belum matang optimal.

3. Melon yang ujungnya empuk, apakah selalu bagus?

Empuk tipis (sedikit elastis) bagus. Tapi kalau benyek/lembek, itu tanda overripe atau sudah mulai rusak.

4. Bagaimana cara memilih melon untuk dibuat es buah (biar wangi)?

Prioritaskan yang aromanya jelas tapi tidak fermentasi, lalu pilih yang dagingnya nanti cenderung padat (berat untuk ukuran + tanpa lembek).

5. Kalau saya ingin menanam melon sendiri, apa yang penting sejak awal?

Mulai dari bibit sehat dan media yang tepat. Ciri bibit yang lebih aman dipilih dijelaskan di Cara Memilih Bibit Buah yang Bagus dan Baik.

6. Kalau tanaman melon kena hama, apa opsi yang lebih aman untuk pemula?

Sebagian orang memakai bahan alami sebagai opsi awal; salah satu contohnya ada di Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih untuk Tanaman Cabe. Uji dulu di sedikit daun agar tidak “gosong”.