Dashboard Laporan Tahunan di Excel: Pivot Table + Slicer (Filter Cepat) untuk Penjualan/HR dalam 1 Halaman
Diperbarui: 18 Desember 2025
Ringkasan cepat:
- Dashboard tahunan yang “kepakai” biasanya cukup 1 halaman: KPI utama + grafik tren + Top 10 + filter (Slicer).
- Alur paling aman: Data mentah rapi → jadikan Excel Table → buat Pivot Table → tambah Slicer/Timeline → rapikan jadi dashboard.
- Kalau data kamu masih terpisah per bulan, satukan dulu (atau pakai metode gabung rekap bulanan → tahunan) supaya dashboard bisa auto-refresh.
Daftar isi
- Kapan dashboard laporan tahunan biasanya dibutuhkan?
- Apa itu dashboard laporan tahunan di Excel?
- Syarat & data yang perlu disiapkan
- Langkah membuat dashboard (Pivot + Slicer) dari nol
- Tips biar dashboard rapi, cepat, dan tidak bikin file berat
- Risiko & kesalahan umum
- FAQ (Pertanyaan yang sering muncul)
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan dashboard laporan tahunan biasanya dibutuhkan?
Dashboard tahunan paling sering diminta akhir Desember atau awal Januari untuk:
- Rapat evaluasi: atasan ingin lihat tren cepat tanpa baca tabel panjang.
- Keputusan tahun depan: pilih fokus produk/channel/sales atau fokus disiplin/absensi/lembur (untuk HR).
- Presentasi ringkas: 1 halaman yang bisa difilter per bulan, per divisi, atau per sales.
Apa itu dashboard laporan tahunan di Excel?
Dashboard adalah halaman ringkasan yang menampilkan angka inti (KPI) dan visual (grafik) yang bisa difilter.
Di Excel, dashboard yang paling praktis biasanya memakai:
- Pivot Table untuk meringkas data besar.
- Slicer untuk filter cepat (misal Sales/Channel/Divisi).
- Timeline untuk filter tanggal per bulan/tahun (jika tersedia).
- Pivot Chart untuk grafik tren dan perbandingan.
Syarat & data yang perlu disiapkan
- Data mentah rapi (paling ideal): 1 baris = 1 transaksi (penjualan) atau 1 baris = 1 kejadian (absensi/lembur/cuti).
- Kolom wajib: Tanggal, Nilai/Total, dan minimal 1 dimensi filter (contoh: Sales/Channel/Divisi).
- Pastikan tanggal bertipe Date dan angka bertipe Number.
Langkah membuat dashboard (Pivot + Slicer) dari nol
1) Siapkan sheet “Data” (contoh tabel + kolom A, B, C…)
Contoh data penjualan yang paling sering dipakai untuk dashboard (kamu bisa sesuaikan untuk HR):
| A: Tanggal | B: No Invoice | C: Produk | D: Sales | E: Channel | F: Qty | G: Total (Rp) | H: Status |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 05/01/2025 | INV-0001 | Keripik Pisang 200g | Fajar | Offline | 3 | 75000 | Paid |
| 06/01/2025 | INV-0002 | Sambal 150ml | Rani | Shopee | 2 | 36000 | Paid |
Jika Total belum ada, kamu bisa hitung dari Qty × Harga − Diskon. Misal Qty di F2 dan Harga di I2 (kalau ada), maka Total (G2):
=F2*I2
2) Jadikan data sebagai Excel Table (Ctrl + T)
- Blok tabel data (termasuk header).
- Tekan Ctrl + T → centang “My table has headers”.
- Rename table (Table Design) misalnya: tblData.
Keuntungan: saat kamu menambah baris transaksi, pivot bisa ikut membaca setelah Refresh.
3) Buat Pivot Table “Pivot_Ringkas”
- Klik salah satu sel di dalam tblData.
- Insert → PivotTable → New Worksheet.
- Rename sheet: Pivot_Ringkas.
4) Buat 3 Pivot inti (yang paling berguna untuk dashboard)
A) Pivot 1: Omzet per Bulan
- Rows: Tanggal
- Values: Sum of Total
- Filter: Status (pilih Paid)
Lalu klik kanan pada tanggal di Pivot → Group → pilih Months dan Years.
B) Pivot 2: Top Produk (berdasarkan omzet)
- Rows: Produk
- Values: Sum of Total
- Filter: Status = Paid
Opsional: gunakan filter Top 10 di Row Labels agar dashboard lebih ringkas.
C) Pivot 3: Kinerja Sales/Channel
- Rows: Sales (atau Channel)
- Values: Sum of Total
- Filter: Status = Paid
5) Tambahkan Slicer (filter cepat)
- Klik salah satu Pivot Table.
- PivotTable Analyze → Insert Slicer.
- Pilih field filter yang penting (contoh: Sales, Channel, Status).
Penting: agar 1 slicer mengontrol semua pivot, lakukan:
- Klik slicer → Slicer → Report Connections (atau PivotTable Connections).
- Centang semua Pivot Table yang ingin dikontrol slicer tersebut.
6) (Opsional) Tambahkan Timeline untuk tanggal
- Klik Pivot → PivotTable Analyze → Insert Timeline.
- Pilih field Tanggal.
Timeline enak untuk filter cepat per bulan sepanjang tahun.
7) Buat sheet “Dashboard” (1 halaman)
Tujuannya: atasan melihat “inti” dulu. Susun layout sederhana:
- Baris atas: KPI cards (Total Omzet, Total Transaksi, Rata-rata/Nota, % Pencapaian target kalau ada).
- Bagian tengah: Grafik Omzet per Bulan.
- Bagian kanan/bawah: Top 10 Produk + Omzet per Sales/Channel.
- Sisi kiri/atas: Slicer/Timeline untuk filter.
8) Contoh KPI cards (tanpa rumus rumit)
Kalau kamu ingin KPI tampil sebagai angka besar, cara paling mudah:
- Buat Pivot kecil khusus KPI (misal total omzet dan count invoice), lalu tampilkan angkanya di Dashboard.
- Atau tarik nilai dari Pivot dengan GETPIVOTDATA (lebih “terkunci” dan stabil).
Contoh hitung “Rata-rata per transaksi” di Dashboard:
Misal:
- B2 = Total Omzet (angka dari pivot)
- B3 = Jumlah Transaksi (angka dari pivot)
Rumus di B4:
=IFERROR(B2/B3,0)
Artinya: rata-rata/nota = omzet ÷ jumlah transaksi (aman jika transaksi = 0).
Tips biar dashboard rapi, cepat, dan tidak bikin file berat
- Batasi data yang ditampilkan: Top 10/Top 20 saja untuk produk/sales agar dashboard tidak “penuh”.
- Standarkan penulisan (Sales/Channel/Produk). Typo membuat slicer memecah kategori jadi dua.
- Pakai Status (Paid/Refund/Cancel) agar dashboard bisa dipertanggungjawabkan.
- Jangan pakai range seluruh kolom kalau file sangat besar; gunakan Excel Table (lebih efisien).
- Refresh sebelum kirim: PivotTable Analyze → Refresh All.
Risiko & kesalahan umum
- Slicer tidak mengontrol semua pivot karena belum dihubungkan di Report Connections.
- Pivot tidak bisa group per bulan karena kolom tanggal ada yang kosong/teks/tanggal tidak valid.
- Dashboard “beda angka” karena transaksi Refund ikut dihitung. Solusi: filter Status = Paid atau definisikan omzet kotor vs bersih sejak awal.
- File berat dan lambat karena terlalu banyak pivot/visual. Solusi: cukup 3–5 pivot inti + 2 grafik.
FAQ (Pertanyaan yang sering muncul)
1) Dashboard lebih bagus pakai Pivot atau rumus SUMIFS?
Untuk visual dan filter cepat, Pivot + Slicer biasanya paling nyaman. Untuk laporan yang perlu fleksibilitas rumus per periode, SUMIFS juga bagus. Banyak orang menggabungkan: Pivot untuk dashboard, SUMIFS untuk rekap tertentu.
2) Kenapa slicer saya tidak memfilter grafik?
Biasanya grafik kamu bukan Pivot Chart yang terhubung ke Pivot Table yang sama, atau slicer belum dihubungkan ke pivot tersebut lewat Report Connections.
3) Bisa nggak dashboard ini dipakai untuk HR (absensi/cuti/lembur)?
Bisa. Prinsipnya sama: data mentah → pivot (per bulan/per divisi/per karyawan) → slicer (divisi/status) → grafik tren (misal alpa/izin/lembur).
4) Bagaimana kalau data saya masih terpisah per bulan (12 sheet)?
Satukan dulu menjadi 1 tabel (atau gunakan metode gabung rekap bulanan jadi tahunan). Setelah itu baru buat pivot dan dashboard supaya hasilnya otomatis.
5) Apa yang wajib ada di dashboard 1 halaman?
Minimal: Total (KPI inti), tren bulanan (grafik), Top 10 (produk/sales/divisi), dan filter (Slicer). Selain itu sifatnya opsional.
Baca juga di Beginisob.com
- Gabungkan Rekap Bulanan Jadi Tahunan di Excel (SUMIFS per Periode)
- Rekap Penjualan Tahunan di Excel dengan Pivot Table
- Laporan Target vs Realisasi Penjualan Tahunan di Excel
- Cara Membuat Rekap Komisi Sales Tahunan di Excel (Tier)
- Template Rekap Absensi Karyawan Setahun di Excel
- Contoh Laporan HR Akhir Tahun (Excel)
- Cara Menghitung Jumlah di Excel: SUM, SUMIF, SUMIFS, dan SUBTOTAL
Comments
Post a Comment