Diperbarui: 18 Desember 2025
Ringkasan cepat:
- Rekap komisi tahunan yang rapi butuh 3 sheet: Data_Penjualan → Master_Tier → Rekap_Komisi.
- Skema paling aman untuk “tier”: tentukan omzet per bulan per sales dulu, baru tentukan rate komisi, lalu hitung komisinya.
- Rumus kunci: SUMIFS (agregasi omzet), XLOOKUP/VLOOKUP (ambil rate tier), dan Komisi = Omzet × Rate.
Daftar isi
- Kapan rekap komisi sales tahunan biasanya dibutuhkan?
- Apa itu komisi tier (bertingkat) dan bedanya dengan flat?
- Syarat & data yang perlu disiapkan
- Langkah membuat rekap komisi tier tahunan (3 sheet)
- Tips biar anti dobel komisi & mudah diaudit
- Risiko & kesalahan umum
- FAQ (Pertanyaan yang sering muncul)
- Baca juga di Beginisob.com
Kapan rekap komisi sales tahunan biasanya dibutuhkan?
Biasanya terjadi “kejar setoran” di akhir Desember karena:
- Komisi tahun berjalan harus direkap untuk pembayaran akhir tahun atau tutup buku.
- Atasan butuh evaluasi: sales mana yang konsisten, bulan mana paling kuat, dan apakah target tercapai.
- Perusahaan ingin mengubah skema komisi tahun depan (tier dinaikkan/diturunkan).
Apa itu komisi tier (bertingkat) dan bedanya dengan flat?
Flat artinya rate komisi tetap (misal 2% dari omzet), berapa pun omzetnya.
Tier (bertingkat) artinya rate komisi naik sesuai capaian omzet. Contoh:
- Omzet < Rp50 juta → 1%
- Rp50–99,9 juta → 2%
- ≥ Rp100 juta → 3%
Di artikel ini, kita pakai tier berdasarkan omzet per bulan per sales (paling umum dan paling adil untuk evaluasi bulanan). Kalau kantor kamu tier-nya setahun langsung, prinsipnya sama—tinggal ubah periode.
Syarat & data yang perlu disiapkan
- Data penjualan dengan minimal: Tanggal, Sales, Total (omzet).
- Aturan komisi: tier berapa saja, pakai omzet kotor atau bersih (retur/refund dihitung atau tidak).
- Nama sales yang konsisten (atau lebih bagus: Kode Sales).
Langkah membuat rekap komisi tier tahunan (3 sheet)
1) Sheet Data_Penjualan (contoh tabel + kolom A, B, C…)
Gunakan format 1 baris = 1 transaksi/nota (yang penting konsisten). Contoh:
| A: Tanggal | B: No Invoice | C: Sales | D: Channel | E: Total (Rp) | F: Status |
|---|---|---|---|---|---|
| 05/01/2025 | INV-0001 | Fajar | Offline | 1250000 | Paid |
| 06/01/2025 | INV-0002 | Fajar | Shopee | 980000 | Paid |
Kenapa ada kolom Status? Supaya transaksi “Batal/Refund” tidak ikut dihitung komisi (kalau kebijakan kantor begitu). Di contoh ini, kita hitung yang Status = Paid.
2) Sheet Master_Tier (tabel tier komisi)
Ini pusat aturan komisi. Buat seperti ini:
| A: Omzet Minimal | B: Rate Komisi | C: Catatan |
|---|---|---|
| 0 | 1% | Tier 1 |
| 50000000 | 2% | Tier 2 |
| 100000000 | 3% | Tier 3 |
Catatan penting: Kolom A harus urut dari kecil ke besar. Ini penting untuk lookup “approximate match” (tier berdasarkan batas minimal).
3) Sheet Rekap_Komisi (rekap per bulan per sales + komisi)
Buat satu sel untuk tahun agar rumus tidak perlu diubah-ubah:
- B1 = Tahun (isi: 2025)
Lalu buat tabel rekap seperti ini:
- A: Bulan (isi tanggal awal bulan: 01/01/2025, 01/02/2025, dst; format tampilan boleh MMM-YYYY)
- B: Sales
- C: Omzet Bulan Itu
- D: Rate (Tier)
- E: Komisi Bulan Itu
- F: Catatan (opsional)
Rumus Omzet Bulan Itu (C2) pakai SUMIFS
Asumsi:
- Kolom tanggal di Data_Penjualan ada di A
- Sales ada di C
- Total ada di E
- Status ada di F
Di C2:
=SUMIFS(Data_Penjualan!$E:$E,Data_Penjualan!$C:$C,$B2,Data_Penjualan!$F:$F,"Paid",Data_Penjualan!$A:$A,">="&$A2,Data_Penjualan!$A:$A,"<"&EDATE($A2,1))
Artinya: jumlahkan Total (E) untuk sales B2, status Paid, dan tanggal berada di bulan A2.
Ambil Rate Tier (D2) – versi Excel baru (XLOOKUP)
Kalau Excel kamu sudah mendukung XLOOKUP, pakai ini:
=XLOOKUP($C2,Master_Tier!$A:$A,Master_Tier!$B:$B,0,-1)
Penjelasan sederhana: cari “batas omzet minimal” yang paling mendekati tetapi tidak melebihi omzet (match_mode -1), lalu ambil rate-nya.
Ambil Rate Tier (D2) – versi Excel lama (VLOOKUP approximate)
Jika Excel kamu belum ada XLOOKUP, gunakan VLOOKUP dengan TRUE:
=VLOOKUP($C2,Master_Tier!$A$2:$B$100,2,TRUE)
Syaratnya: kolom Omzet Minimal (A) di Master_Tier harus urut naik.
Hitung Komisi (E2)
=C2*D2
Pastikan kolom D bertipe persen (%).
4) Buat rekap tahunan per sales (opsional, tapi sering diminta)
Misal kamu ingin total komisi setahun per sales, buat tabel kecil:
- H: Sales
- I: Total Omzet Setahun
- J: Total Komisi Setahun
Total Omzet Setahun (I2):
=SUMIF($B:$B,$H2,$C:$C)
Total Komisi Setahun (J2):
=SUMIF($B:$B,$H2,$E:$E)
Tips biar anti dobel komisi & mudah diaudit
- Pakai No Invoice unik. Jika invoice bisa muncul dua kali, komisi bisa dobel.
- Tentukan dulu definisi omzet: kotor atau bersih (setelah retur/refund). Lalu konsisten sepanjang tahun.
- Gunakan Status (Paid/Unpaid/Cancel/Refund) agar perhitungan bisa dipertanggungjawabkan.
- Jangan campur tier bulanan dan tier tahunan dalam satu file tanpa penjelasan—buat opsi jelas.
- Jujur dan amanah dalam angka: komisi adalah hak orang, jangan dikurangi/ditambah dengan cara yang tidak jelas.
Risiko & kesalahan umum
- Master tier tidak urut → VLOOKUP TRUE bisa salah ambil rate.
- Angka total terbaca teks → SUMIFS tidak menjumlah dengan benar.
- Nama sales tidak konsisten (“Fajar”, “Fajar S”, “FJR”) → omzet terpecah jadi beberapa orang.
- Refund dihitung komisi padahal kebijakan tidak → komisi membengkak dan rawan konflik.
- Tanggal jadi teks → filter bulan (EDATE) tidak jalan.
FAQ (Pertanyaan yang sering muncul)
1) Tier itu dihitung dari omzet bulanan atau tahunan?
Tergantung kebijakan kantor. Yang paling umum adalah tier bulanan per sales karena lebih adil untuk fluktuasi. Kalau kantor memakai tier tahunan, prinsip rumusnya sama—tinggal ubah periode SUMIFS menjadi setahun.
2) Saya mau komisi dihitung dari omzet bersih (setelah diskon/retur), bagaimana?
Pastikan kolom Total di Data_Penjualan sudah mewakili omzet bersih, atau buat kolom khusus “Net Sales”. Lalu SUMIFS mengacu ke kolom net tersebut.
3) Apakah bisa komisi beda rate per channel?
Bisa. Tambahkan kriteria Channel pada SUMIFS, atau buat Master_Tier terpisah per channel. Yang penting: aturan tertulis dan konsisten.
4) Bagaimana cara mengecek transaksi dobel untuk menghindari komisi dobel?
Gunakan No Invoice unik, lalu cek duplikasi (misalnya dengan COUNTIF pada kolom invoice). Jika ada yang >1, berarti perlu audit sebelum komisi dibayar.
5) Apakah rumus harus memakai XLOOKUP?
Tidak harus. Kalau Excel kamu versi lama, VLOOKUP (TRUE) juga bisa, asal tabel tier rapi dan urut.
Baca juga di Beginisob.com
- Rekap Penjualan Tahunan di Excel dengan Pivot Table
- Laporan Target vs Realisasi Penjualan Tahunan di Excel
- Contoh Laporan HR Akhir Tahun (Excel)
- Rekap Cuti Tahunan Karyawan di Excel
- Template Rekap Absensi Karyawan Setahun di Excel
- Cara Menghitung Persen Kenaikan dan Penurunan
- Cara Menghitung Persen untuk Pemula
Comments
Post a Comment