Skip to main content

Cara Menghitung Persen Kenaikan dan Penurunan: Rumus Perubahan, Contoh, dan Cara Pakai di Excel (Pemula)

Diperbarui: 13 Desember 2025

Ringkasan cepat:

  • Persen kenaikan/penurunan dipakai untuk mengukur perubahan dari nilai lama ke nilai baru (harga, omzet, nilai, stok).
  • Rumus utamanya: Persen perubahan = (Nilai Baru − Nilai Lama) ÷ Nilai Lama × 100.
  • Di Excel, cukup pakai =(C2-B2)/B2 lalu formatkan menjadi Percent (%).
  • Waspada salah hitung: nilai lama = 0, salah satuan (kg vs gram), dan salah paham persen vs poin persen.

Daftar isi

Kapan perlu menghitung persen kenaikan/penurunan?

Persen perubahan dipakai saat kamu ingin tahu seberapa besar naik/turun dibanding kondisi awal. Contoh paling sering:

  • Harga bahan baku: dari Rp50.000/kg jadi Rp45.000/kg (turun berapa %?).
  • Omzet/laba: bulan lalu 3 juta, bulan ini 3,6 juta (naik berapa %?).
  • Nilai ujian: dari 72 jadi 81 (naik berapa %?).
  • Followers/penjualan: dari 1.200 jadi 1.500 (growth berapa %?).

Kalau kamu masih butuh dasar “persen itu apa” dan rumus persen umum (bagian-total-diskon), baca artikel induknya dulu: Cara Menghitung Persen untuk Pemula.

Apa itu persen perubahan?

Persen perubahan menunjukkan perbandingan selisih (baru − lama) terhadap nilai awal (lama).

Rumus inti:

Persen perubahan = (Nilai Baru − Nilai Lama) ÷ Nilai Lama × 100

Catatan penting:

  • Hasil positif = kenaikan.
  • Hasil negatif = penurunan.

Jangan tertukar: persen vs poin persen

  • Persen = perbandingan relatif. Contoh: omzet 3 juta → 3,6 juta = naik 20%.
  • Poin persen = selisih langsung antar persentase. Contoh: margin 10% → 12% = naik 2 poin persen (bukan naik 2%).

Syarat data sebelum menghitung

Sebelum menghitung, pastikan:

  • Ada nilai lama (sebagai pembanding) dan nilai baru.
  • Nilai lama tidak nol (kalau nol, rumus akan “bagi 0” dan tidak valid secara matematika).
  • Satuan sama (jangan campur gram dengan kg, atau rupiah dengan “ribuan rupiah”).

Langkah menghitung manual (tanpa Excel)

Contoh 1: persen kenaikan

Omzet warung dari Rp3.000.000 menjadi Rp3.600.000.

  1. Hitung selisih: 3.600.000 − 3.000.000 = 600.000
  2. Bagi selisih dengan nilai lama: 600.000 ÷ 3.000.000 = 0,2
  3. Kalikan 100: 0,2 × 100 = 20%

Contoh 2: persen penurunan

Harga dari Rp50.000/kg turun jadi Rp45.000/kg.

  1. Selisih: 45.000 − 50.000 = −5.000
  2. Bandingkan ke nilai lama: −5.000 ÷ 50.000 = −0,1
  3. Kalikan 100: −0,1 × 100 = −10% (artinya turun 10%)

Langkah menghitung persen perubahan di Excel (contoh tabel)

Di Excel, kamu cukup menaruh Nilai Lama dan Nilai Baru, lalu buat rumus perubahan.

Contoh tabel (dengan huruf kolom A, B, C, D)

Struktur kolom:

  • Kolom A: Periode (bulan/tanggal)
  • Kolom B: Nilai Lama
  • Kolom C: Nilai Baru
  • Kolom D: Persen Perubahan (%)
A (Periode) B (Nilai Lama) C (Nilai Baru) D (Persen Perubahan)
Okt 3000000 3600000 (isi rumus)
Nov 50000 45000 (isi rumus)

Rumus Excel yang dipakai

  1. Di sel D2, ketik:
    =(C2-B2)/B2

    Artinya: (Nilai Baru − Nilai Lama) dibagi Nilai Lama.

  2. Tekan Enter, lalu ubah format D2 menjadi Percent (%) agar tampil 20% (bukan 0,2).
  3. Tarik rumus ke bawah untuk baris berikutnya (D3, D4, dst.).

Bonus rumus biar lebih “aman”

  • Mencegah error bagi 0 (kalau nilai lama kosong/0), pakai IFERROR:
    =IFERROR((C2-B2)/B2,"-")
  • Mau tampilkan “Naik/Turun” otomatis:
    =IF(D2>=0,"Naik","Turun")

    (Misalnya taruh di kolom E.)

  • Mau angka “besar penurunan” tanpa minus:
    =ABS((C2-B2)/B2)

    Catatan: ini menghilangkan tanda minus, jadi pastikan tetap menulis konteks “turun”.

Tips biar tidak salah hitung

  • Pastikan pembaginya nilai lama (bukan nilai baru). Ini kesalahan paling sering.
  • Samakan satuan dulu: 500 gram = 0,5 kg, baru dibandingkan.
  • Bedakan diskon vs penurunan: diskon 10% dari harga awal itu “bagian dari total”, bukan selalu “perubahan waktu”.
  • Di Excel, pakai format Percent supaya tidak bingung melihat 0,2 vs 20%.
  • Kalau angka Excel terlihat “aneh” (misalnya berubah jadi 0), cek artikel ini: Kenapa angka di Excel berubah jadi 0.

Risiko jika salah menghitung persen perubahan

  • Salah ambil keputusan usaha: harga jual, target omzet, atau pembelian stok jadi meleset.
  • Salah paham laporan: merasa “naik besar” padahal sebenarnya kecil (atau sebaliknya).
  • Potensi sengketa jika angka dipakai untuk pembagian hasil/komisi—karena hitungan tidak rapi dan tidak transparan.

Karena itu, untuk hal yang menyangkut hak orang lain (gaji, komisi, bagi hasil), biasakan perhitungan yang rapi dan bisa dicek ulang (misalnya pakai Excel).

FAQ

1) Rumus persen kenaikan dan penurunan itu sama atau beda?

Sama. Rumusnya tetap: (Nilai Baru − Nilai Lama) ÷ Nilai Lama × 100. Tanda hasilnya yang membedakan: positif (naik), negatif (turun).

2) Kalau nilai lamanya 0, bisa dihitung persen kenaikan?

Tidak bisa dengan rumus standar karena pembaginya 0. Untuk kasus “dari nol”, biasanya kamu tulis sebagai “naik dari 0 menjadi X” (bukan persen), atau gunakan ukuran lain yang sesuai konteks.

3) Cara tercepat menghitung persen perubahan di Excel?

Pakai rumus =(C2-B2)/B2 lalu ubah format sel menjadi Percent (%).

4) Kenapa hasil persen penurunan muncul minus?

Minus menandakan nilainya turun (nilai baru lebih kecil dari nilai lama). Itu normal dan justru membantu membaca arah perubahan.

5) Apa bedanya “naik 2%” vs “naik 2 poin persen”?

“Naik 2%” adalah perubahan relatif, sedangkan “naik 2 poin persen” adalah selisih langsung antar persentase (misalnya 10% menjadi 12%).

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved