Skip to main content

Template Excel Kontrol Limit Piutang & Tempo Pembayaran: Otomatis Tandai Jatuh Tempo dan “Stop Kirim” Saat Limit Penuh (UMKM)

Diperbarui: 13 Desember 2025

Ringkasan cepat:

  • Menetapkan limit piutang dan tempo saja belum cukup; yang bikin usaha aman adalah kontrol harian agar limit tidak “jebol” diam-diam.
  • Dengan template Excel sederhana, Anda bisa otomatis menghitung jatuh tempo, sisa piutang, status telat/tidak, dan sinyal STOP KIRIM kalau total piutang pelanggan sudah menyentuh limit.
  • Lebih aman dari sisi syariat: Anda tidak perlu denda bunga; cukup pakai sanksi non-finansial (tahan pengiriman, turunkan limit, atau putus kerja sama) yang disepakati sejak awal.

Daftar isi

Kapan perlu pakai template kontrol limit & tempo?

Anda sebaiknya mulai memakai template ini kalau minimal salah satu kondisi berikut terjadi:

  • Anda sudah mulai jualan tempo (7/14/30 hari) ke reseller, agen, distributor, atau pelanggan tetap.
  • Anda pernah merasa penjualan ramai tapi kas seret karena uang “nyangkut” di piutang.
  • Anda sering lupa: invoice mana yang belum dibayar, pelanggan mana yang sudah mendekati limit.
  • Anda ingin punya aturan tegas yang rapi: kalau limit penuh → stop kirim, tanpa drama.

Catatan: kalau Anda masih bingung menentukan limit dan tempo dari sisi bisnis & syariat, baca dulu artikel induknya (tautan ada di bagian “Baca juga”).

Apa yang dimaksud “kontrol limit piutang” di Excel?

Kontrol limit piutang adalah sistem sederhana untuk memastikan total piutang per pelanggan tidak melewati batas yang Anda tetapkan, dan setiap invoice punya tanggal jatuh tempo yang jelas.

Di Excel, kontrol ini biasanya mencakup:

  • Hitung jatuh tempo otomatis dari tanggal invoice + tempo (hari).
  • Hitung sisa piutang (nilai tagihan - pembayaran masuk).
  • Status otomatis: Lunas / Belum jatuh tempo / Telat.
  • Rekap per pelanggan: total sisa piutang dibandingkan limit → tampil “AMAN” atau “STOP KIRIM”.

Syarat data yang perlu disiapkan

Sebelum bikin template, siapkan data minimal berikut (tidak perlu akuntansi rumit):

  1. Daftar pelanggan tempo (kode/nama pelanggan).
  2. Tempo pembayaran per pelanggan (misalnya 7/14/30 hari).
  3. Limit piutang per pelanggan (misalnya Rp2.000.000; Rp5.000.000; dst.).
  4. Data invoice: nomor invoice, tanggal invoice/kirim, nilai tagihan.
  5. Pembayaran masuk (minimal total pembayaran per invoice).

Kalau Anda belum punya invoice rapi, Anda bisa mulai dari template invoice Excel terlebih dulu, lalu lanjutkan ke kontrol limit ini.

Langkah membuat template (2 sheet inti + rumus)

Langkah 1 — Buat Sheet 1: Master_Pelanggan

Sheet ini berisi tempo dan limit per pelanggan. Tujuannya supaya rumus di sheet transaksi tinggal “narik data” otomatis.

Langkah 2 — Buat Sheet 2: Transaksi_Piutang

Sheet ini berisi daftar invoice dan pembayaran. Dari sini Excel akan menghitung jatuh tempo, sisa piutang, dan status.

Langkah 3 — Buat Sheet 3: Rekap_Limit (opsional tapi sangat disarankan)

Sheet ini merangkum total sisa piutang per pelanggan, lalu membandingkan dengan limit untuk memunculkan status “STOP KIRIM”.

Langkah 4 — Terapkan aturan syariat (tanpa denda riba)

Jika pelanggan telat bayar, hindari denda bunga/penalty persentase. Alternatif yang lebih aman:

  • STOP KIRIM sampai ada pelunasan sebagian/total.
  • Turunkan limit atau pendekkan tempo untuk periode berikutnya.
  • Putus kerja sama bila berulang kali melanggar kesepakatan dan tidak ada itikad baik.

Kalau Anda ingin memberi insentif, lebih aman memberi diskon pembayaran cepat yang disepakati di awal (bukan karena telat).

Contoh tabel Excel (dengan huruf kolom A, B, C…)

Sheet: Master_Pelanggan

Fungsi tiap kolom: Kolom A untuk kode pelanggan, B nama pelanggan, C tempo (hari), D limit piutang (rupiah).

Kolom A Kolom B Kolom C Kolom D
Kode_Pelanggan Nama_Pelanggan Tempo_Hari Limit_Piutang
PLG001 Toko Barokah 14 3000000
PLG002 Agen Maju Jaya 30 5000000
PLG003 Reseller Amanah 7 1500000

Sheet: Transaksi_Piutang

Fungsi tiap kolom: A nomor invoice, B kode pelanggan, C tanggal invoice, D jatuh tempo (otomatis), E nilai tagihan, F pembayaran masuk, G sisa piutang, H status.

Kolom A Kolom B Kolom C Kolom D Kolom E Kolom F Kolom G Kolom H
No_Invoice Kode_Pelanggan Tgl_Invoice Jatuh_Tempo Nilai_Tagihan Bayar_Masuk Sisa_Piutang Status
INV-001 PLG001 2025-12-01 (rumus) 1200000 200000 (rumus) (rumus)
INV-002 PLG001 2025-12-05 (rumus) 1000000 0 (rumus) (rumus)
INV-003 PLG003 2025-12-10 (rumus) 700000 700000 (rumus) (rumus)

Rumus yang dipakai (contoh mulai baris 2)

  • Kolom D (Jatuh_Tempo) di D2
    =C2 + VLOOKUP($B2,Master_Pelanggan!$A$2:$D$100,3,FALSE)
    Artinya: Excel mengambil Tempo_Hari dari sheet Master_Pelanggan berdasarkan Kode_Pelanggan di B2, lalu menambahkan ke tanggal invoice di C2.
  • Kolom G (Sisa_Piutang) di G2
    =E2 - F2
    Artinya: sisa piutang = nilai tagihan - pembayaran masuk.
  • Kolom H (Status) di H2
    =IF(G2<=0,"LUNAS",IF(TODAY()>D2,"TELAT","BELUM JATUH TEMPO"))
    Artinya: kalau sisa piutang sudah 0 → LUNAS. Kalau belum lunas dan hari ini lewat jatuh tempo → TELAT. Selain itu → BELUM JATUH TEMPO.

Sheet: Rekap_Limit (untuk sinyal “STOP KIRIM”)

Fungsi tiap kolom: A kode pelanggan, B nama, C limit, D total sisa piutang (hasil penjumlahan), E status kirim.

Kolom A Kolom B Kolom C Kolom D Kolom E
Kode_Pelanggan Nama_Pelanggan Limit_Piutang Total_Sisa_Piutang Status_Kirim
PLG001 (rumus) (rumus) (rumus) (rumus)
PLG002 (rumus) (rumus) (rumus) (rumus)
PLG003 (rumus) (rumus) (rumus) (rumus)

Rumus rekap (contoh mulai baris 2)

  • Kolom B (Nama_Pelanggan) di B2
    =VLOOKUP($A2,Master_Pelanggan!$A$2:$D$100,2,FALSE)
  • Kolom C (Limit_Piutang) di C2
    =VLOOKUP($A2,Master_Pelanggan!$A$2:$D$100,4,FALSE)
  • Kolom D (Total_Sisa_Piutang) di D2
    =SUMIF(Transaksi_Piutang!$B:$B,$A2,Transaksi_Piutang!$G:$G)
    Artinya: Excel menjumlahkan semua Sisa_Piutang (kolom G) untuk pelanggan yang kodenya sama dengan A2.
  • Kolom E (Status_Kirim) di E2
    =IF(D2>=C2,"STOP KIRIM","AMAN")
    Artinya: kalau total sisa piutang sudah sama/lebih dari limit → STOP KIRIM.

Tips pemakaian harian biar piutang tidak macet

  • Disiplin update pembayaran: begitu ada transfer masuk, langsung isi kolom Bayar_Masuk (atau tambah baris pembayaran jika Anda pakai metode cicilan per invoice).
  • Cek Rekap_Limit setiap hari sebelum kirim barang: siapa pun yang tampil “STOP KIRIM” jangan dikirim dulu sampai ada pelunasan.
  • Ingatkan sebelum jatuh tempo (H-3/H-2) dengan bahasa sopan. Ini sering lebih efektif daripada menagih saat sudah telat.
  • Pisahkan pelanggan baru vs lama: pelanggan baru biasanya tempo lebih pendek dan limit lebih kecil dulu.
  • Review berkala (misalnya tiap 1–3 bulan): pelanggan yang sering telat → turunkan limit atau pendekkan tempo.

Risiko & kesalahan umum

  • Limit sudah dibuat tapi tidak ditegakkan: Anda tetap kirim barang walau status “STOP KIRIM”. Ini membuat limit tidak ada gunanya.
  • Tempo “mengambang”: tidak ada tanggal invoice yang jelas → jatuh tempo tidak bisa dihitung.
  • Data pelanggan tidak konsisten: kode pelanggan berubah-ubah (kadang PLG1, kadang PLG001) → rekap SUMIF jadi kacau.
  • Mencampur piutang dan retur: bila ada retur/potongan, buat kolom tersendiri atau kurangi nilai tagihan secara jelas agar sisa piutang tidak menipu.
  • Memakai denda bunga untuk “mendidik” pelanggan: dari sisi syariat, ini berbahaya. Lebih aman pakai sanksi non-finansial yang tegas.

FAQ

1) Apakah template ini bisa dipakai di HP?

Bisa, jika Anda memakai Excel mobile atau Google Sheets. Namun untuk setting rumus dan merapikan format, biasanya lebih nyaman dari laptop/PC.

2) Kalau pelanggan bayar sebagian (cicil), bagaimana mencatatnya?

Paling sederhana: isi totalnya di kolom Bayar_Masuk. Kalau cicilannya sering, lebih rapi jika Anda membuat sheet tambahan “Pembayaran” lalu menjumlahkan pembayaran per invoice (tetap bisa otomatis).

3) Apakah boleh memberi denda keterlambatan supaya pelanggan disiplin?

Hindari denda bunga/penalty persentase. Pilih sanksi non-finansial: tahan pengiriman, turunkan limit, atau akhiri kerja sama bila berulang. Ini biasanya sudah cukup efektif.

4) Bagaimana cara menentukan limit piutang awal untuk pelanggan baru?

Mulai dari kecil dulu dan naikkan bertahap setelah 3–6 bulan terbukti amanah. Anda bisa pelajari konsep penentuan limit & tempo pada artikel induk yang membahas rumus dan patokan praktis.

5) Bagaimana kalau jatuh tempo jatuh di hari libur?

Tulis kesepakatan sejak awal: misalnya “jika jatuh tempo hari libur, pembayaran dilakukan di hari kerja berikutnya”. Yang penting jelas dan disetujui kedua pihak.

6) Apa indikator paling cepat bahwa piutang mulai berbahaya?

Jika pelanggan yang sama mulai sering “telat” dan total sisa piutang mendekati limit berulang kali, itu alarm. Biasanya perlu pengetatan tempo/limit atau perubahan skema (lebih banyak tunai).

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved