Skip to main content

Cara Membuat Pembukuan Keuangan di Excel untuk UMKM Pemula (Template & Contoh Tabel)

Diperbarui: 11 Desember 2025

Ringkasan cepat:

  • Pembukuan keuangan yang rapi membantu UMKM melihat uang masuk, uang keluar, dan saldo usaha secara cepat tanpa harus langsung pakai software akuntansi mahal.
  • Dengan Microsoft Excel, kamu bisa membuat pembukuan sederhana: satu sheet untuk transaksi harian, satu sheet rekap bulanan, lengkap dengan rumus otomatis (SUM, SUMIF) dan contoh tabel yang bisa langsung ditiru.
  • Artikel ini membahas:
    • Perbedaan pembukuan dan laporan keuangan supaya tidak bingung.
    • Struktur pembukuan Excel yang cocok untuk UMKM pemula.
    • Langkah demi langkah membuat sheet transaksi & rekap bulanan dengan rumus siap pakai.
    • Contoh hasil akhir dalam bentuk tabel, sehingga kamu bisa bandingkan dengan file Excel-mu sendiri.
  • Dari sisi syariat, pembukuan yang jujur dan jelas membantu: menghindari riba, menghindari kecurangan, dan menjaga amanah dalam mengelola uang pelanggan maupun mitra.

Daftar isi

  1. Kapan kamu perlu pembukuan keuangan di Excel?
  2. Apa itu pembukuan keuangan di Excel dan bedanya dengan laporan keuangan?
  3. Syarat & persiapan sebelum membuat pembukuan di Excel
  4. Langkah membuat pembukuan keuangan di Excel (transaksi harian + rekap bulanan)
  5. Contoh hasil akhir pembukuan keuangan di Excel dalam tabel
  6. Tips agar pembukuan Excel tetap rapi dan syar’i
  7. Risiko & kesalahan umum dalam pembukuan keuangan di Excel
  8. FAQ: Pertanyaan umum seputar pembukuan keuangan di Excel
  9. Baca juga di Beginisob.com

Kapan kamu perlu pembukuan keuangan di Excel?

Kamu sangat disarankan memakai pembukuan di Excel kalau:

  • Usaha sudah berjalan dan ada transaksi hampir setiap hari (jual beli, bayar listrik, beli stok, dll.).
  • Selama ini hanya mengandalkan ingatan atau catatan di buku kecil tanpa rekap yang jelas.
  • Kamu ingin tahu:
    • Berapa total pemasukan dan pengeluaran per bulan.
    • Apakah usaha benar-benar untung atau hanya “muter modal”.
    • Berapa saldo kas yang aman untuk belanja stok lagi.
  • Belum siap bayar software akuntansi, tapi paham dasar Excel (tahu mengetik, autofill, dan rumus SUM).

Dengan Excel, kamu bisa mulai dari format sederhana dan nanti naik kelas ke laporan keuangan lengkap kalau usaha sudah berkembang.

Apa itu pembukuan keuangan di Excel dan bedanya dengan laporan keuangan?

Sering orang mencampur aduk antara pembukuan dan laporan keuangan. Padahal keduanya saling terkait tapi bukan hal yang sama.

  • Pembukuan = proses mencatat semua transaksi:
    • Setiap uang masuk (penjualan, piutang tertagih, modal masuk)
    • Setiap uang keluar (beli barang, gaji, listrik, sewa, dll.)
    Biasanya berupa buku kas, jurnal sederhana, atau sheet Excel transaksi harian.
  • Laporan keuangan = ringkasan dari pembukuan, misalnya:
    • Laporan laba rugi
    • Arus kas
    • Neraca

Jadi di artikel ini, fokus kita adalah pembukuan di Excel: bagaimana mencatat transaksi dengan rapi sehingga nanti mudah disusun menjadi laporan keuangan (kamu bisa lanjut ke artikel laporan keuangan sederhana jika butuh).

Syarat & persiapan sebelum membuat pembukuan di Excel

  1. Software & perangkat
    • Microsoft Excel (2007 ke atas) atau alternatif seperti WPS/LibreOffice yang serupa.
    • PC/laptop atau HP yang sanggup membuka file Excel (lebih nyaman di laptop).
  2. Data yang mau dicatat
    • Catatan transaksi 1–3 bulan terakhir (kalau ada) untuk diinput ulang.
    • Daftar jenis pengeluaran: belanja barang, ongkir, gaji, sewa, listrik, dll.
    • Saldo kas awal (uang tunai + saldo rekening yang khusus dipakai usaha).
  3. Komitmen disiplin
    • Menentukan jadwal minimal: input data harian atau minimal 2–3 kali seminggu.
    • Memisahkan uang pribadi dan uang usaha (kalau belum, mulai pelan-pelan).
  4. Syarat syar’i
    • Catat juga transaksi yang berkaitan dengan utang/piutang supaya jelas akadnya.
    • Kalau terlanjur berurusan dengan riba (misalnya bunga kartu kredit), catat apa adanya untuk bahan perbaikan dan taubat, tapi jadikan catatan itu sebagai pengingat agar segera lepas dari riba.

Langkah membuat pembukuan keuangan di Excel (transaksi harian + rekap bulanan)

Kita akan membuat file Excel sederhana berisi dua sheet utama:

  • Sheet 1: Transaksi – catatan harian pemasukan & pengeluaran.
  • Sheet 2: Rekap – ringkasan total per bulan.

Langkah 1 – Buat file dan sheet “Transaksi”

  1. Buka Excel → buat Workbook baru → simpan dengan nama misalnya Pembukuan_UMKM_2026.xlsx.
  2. Rename sheet pertama menjadi Transaksi.
  3. Di baris pertama, tulis nama kolom:
    • A1: Tanggal
    • B1: Keterangan
    • C1: Kategori
    • D1: Masuk
    • E1: Keluar
    • F1: Saldo
  4. Format kolom:
    • Kolom A: Format Date (tanggal Indonesia).
    • Kolom D–F: Format Number dengan pemisah ribuan (atau Accounting).

Langkah 2 – Isi saldo awal

  1. Di baris kedua (A2–F2), isi:
    • A2: tanggal awal pencatatan, misalnya 01/01/2026.
    • B2: Saldo awal kas.
    • C2: boleh dikosongkan atau isi “Saldo Awal”.
    • D2: isi jumlah saldo awal (misalnya 5.000.000).
    • E2: kosong.
    • F2: diisi sama dengan D2 (misalnya 5.000.000) karena saldo awal = uang masuk pertama.

Langkah 3 – Buat rumus saldo berjalan

  1. Di sel F3, tulis rumus saldo:
    • =F2+D3-E3
    Artinya: saldo hari ini = saldo kemarin + uang masuk hari ini − uang keluar hari ini.
  2. Copy rumus di F3 ke bawah (F4, F5, dst.) untuk mengisi saldo berjalan secara otomatis setiap kali kamu input transaksi baru.

Langkah 4 – Input transaksi harian

Setiap ada transaksi, tambahkan baris baru di sheet Transaksi:

  • Jika penjualan tunai:
    • A: tanggal transaksi.
    • B: misalnya “Penjualan nasi box 20 porsi”.
    • C: “Penjualan”.
    • D: isi nominal (misalnya 1.000.000).
    • E: kosong.
  • Jika beli bahan:
    • A: tanggal.
    • B: “Beli bahan baku tepung & ayam”.
    • C: “Pembelian bahan”.
    • D: kosong.
    • E: isi nominal (misalnya 400.000).
  • Jika bayar listrik:
    • C: “Listrik”.
    • E: nominal pembayaran.

Setiap kali kamu mengisi D/E, kolom F (Saldo) akan otomatis menghitung ulang berdasarkan rumus yang sudah kita pasang.

Langkah 5 – Buat sheet “Rekap” untuk melihat total per bulan

  1. Tambah sheet baru → rename jadi Rekap.
  2. Di baris pertama, buat header:
    • A1: Bulan
    • B1: Total Masuk
    • C1: Total Keluar
    • D1: Selisih (Laba/Rugi Kas)
  3. Di kolom A, isi nama bulan:
    • A2: Januari
    • A3: Februari
    • … dan seterusnya sampai Desember.

Langkah 6 – Rumus SUMIFS untuk rekap bulanan

Kita akan menjumlahkan kolom Masuk dan Keluar berdasarkan bulan di sheet Transaksi.

Contoh rumus (asumsi data transaksi ada di baris 2–500):

  • Di B2 (Total Masuk Januari), kamu bisa:
    • Pakai helper kolom bulan dulu di sheet Transaksi, atau
    • Langsung pakai fungsi SUMIFS dengan kriteria tanggal.

Contoh pendekatan sederhana dengan helper kolom:

  1. Di sheet Transaksi, buat kolom baru G1: Bulan.
  2. Di G2, tulis:
    • =TEXT(A2;\"mmmm\")
    untuk mengubah tanggal menjadi nama bulan (Januari, Februari, dst.).
  3. Copy rumus G2 ke bawah.
  4. Kembali ke sheet Rekap:
    • Di B2 (Total Masuk Januari), tulis:
      =SUMIF(Transaksi!$G$2:$G$500;A2;Transaksi!$D$2:$D$500)
    • Di C2 (Total Keluar Januari), tulis:
      =SUMIF(Transaksi!$G$2:$G$500;A2;Transaksi!$E$2:$E$500)
    • Di D2 (Selisih), tulis:
      =B2-C2
  5. Copy B2–D2 ke baris bawah (Februari, Maret, dst.).

Sekarang, ketika kamu rajin mengisi sheet Transaksi, sheet Rekap akan otomatis menunjukkan total pemasukan, pengeluaran, dan selisih per bulan.

Contoh hasil akhir pembukuan keuangan di Excel dalam tabel

Berikut contoh sederhana isi sheet Transaksi setelah beberapa hari:

Tanggal Keterangan Kategori Masuk Keluar Saldo
01/01/2026 Saldo awal kas Saldo Awal 5.000.000 5.000.000
02/01/2026 Penjualan nasi box 20 porsi Penjualan 1.000.000 =F2+D3-E3 → 6.000.000
02/01/2026 Beli bahan baku Pembelian bahan 400.000 =F3+D4-E4 → 5.600.000
03/01/2026 Bayar listrik toko Listrik 250.000 =F4+D5-E5 → 5.350.000
03/01/2026 Penjualan pesanan snack box Penjualan 1.500.000 =F5+D6-E6 → 6.850.000

Dan berikut contoh isi sheet Rekap untuk beberapa bulan:

Bulan Total Masuk Total Keluar Selisih (Laba/Rugi Kas)
Januari =SUMIF(Transaksi!$G$2:$G$500;\"Januari\";Transaksi!$D$2:$D$500) → 8.000.000 =SUMIF(Transaksi!$G$2:$G$500;\"Januari\";Transaksi!$E$2:$E$500) → 3.200.000 =B2-C2 → 4.800.000
Februari

Struktur seperti ini sudah cukup untuk pembukuan kas sederhana. Jika suatu saat kamu ingin menyusun laporan laba rugi dan arus kas resmi, kamu bisa memanfaatkan data dari sheet Transaksi dan Rekap ini.

Tips agar pembukuan Excel tetap rapi dan syar’i

  1. Input sesering mungkin
    Minimal setiap hari tutup toko/shift, luangkan 5–10 menit untuk memasukkan transaksi hari itu. Jangan menunggu seminggu, nanti lupa detailnya.
  2. Gunakan kategori yang konsisten
    Misalnya: Penjualan, Pembelian bahan, Gaji, Listrik, Sewa, Transportasi, dll. Jangan sering ganti nama supaya rekap lebih mudah.
  3. Bedakan uang pribadi dan usaha
    Kalau terpaksa memakai uang usaha untuk keperluan pribadi, catat sebagai Prive, jangan dibiarkan hilang tanpa catatan.
  4. Backup file
    Simpan file di lebih dari satu tempat (laptop + cloud/flashdisk) untuk menghindari kehilangan data.
  5. Dari sisi syariat
    Pembukuan yang jujur membantu:
    • Tidak menyembunyikan keuntungan dari pasangan/mitra secara zalim.
    • Memudahkan perhitungan zakat ketika usaha sudah mencapai nisab.
    • Membedakan pendapatan halal dari hal yang meragukan (syubhat) agar bisa ditinggalkan.

Risiko & kesalahan umum dalam pembukuan keuangan di Excel

  • Rumus salah atau jangkauan (range) terpotong sehingga angka total tidak akurat.
  • Data ganda atau tidak lengkap (ada transaksi yang lupa dicatat).
  • Mencampur uang pribadi dan usaha tanpa pemisahan, membuat laba nyata sulit dihitung.
  • Tidak pernah mereview: file hanya diisi tapi tidak pernah dibaca untuk mengambil keputusan (padahal pembukuan untuk membantu mengambil keputusan usaha).
  • Menutup-nutupi transaksi haram; seharusnya justru pembukuan dipakai untuk mengevaluasi dan meninggalkan praktik yang tidak sesuai syariat.

FAQ: Pertanyaan umum seputar pembukuan keuangan di Excel

1. Apakah pembukuan harus pakai Excel, tidak boleh buku tulis?

Tidak wajib Excel. Untuk usaha kecil sekali, buku tulis masih bisa dipakai. Namun Excel memberikan banyak keuntungan: perhitungan otomatis, rekap per bulan lebih cepat, dan data mudah disalin/diolah lagi. Kamu bisa mulai dari buku tulis, lalu bertahap pindah ke Excel ketika transaksi mulai banyak.

2. Apa bedanya artikel ini dengan “laporan keuangan sederhana di Excel”?

Artikel ini fokus pada pembukuan: bagaimana mencatat transaksi harian di Excel (sheet Transaksi) dan membuat rekap bulanan. Sedangkan artikel “laporan keuangan sederhana di Excel” fokus menyusun laporan laba rugi dan arus kas dari data yang sudah dibukukan. Keduanya saling melengkapi.

3. Bolehkah saya pakai template pembukuan Excel yang ada di internet?

Boleh, selama:

  • Template tersebut legal untuk dipakai (bukan bajakan).
  • Kamu memahami struktur dan rumusnya, supaya tidak bingung jika suatu saat ingin mengubah.
Untuk belajar, justru bagus kalau kamu memahami logika di balik template, bukan sekadar pakai tanpa mengerti.

4. Kalau usaha saya masih kecil, perlu pisah rekening khusus usaha?

Sangat dianjurkan. Dengan rekening terpisah, pembukuan di Excel jadi lebih mudah karena hampir semua transaksi usaha tercatat di rekening itu. Dari sisi syariat, memisahkan harta usaha dan pribadi juga membantu menjaga amanah, terutama jika ada mitra atau karyawan.

5. Kapan saya perlu beralih dari Excel ke software akuntansi?

Ketika transaksi sudah sangat banyak, punya beberapa karyawan, stok banyak, dan mulai sulit mengecek manual di Excel (rawan salah rumus), saat itu software akuntansi bisa jadi solusi. Tapi fondasinya tetap sama: pembukuan rapi seperti yang kamu latih di Excel sekarang.

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved