Skip to main content

Cara Memilih Durian yang Manis dan Legit di Pasar: 9 Ciri yang Bisa Dicek (Aroma, Duri, Pangkal, Tangkai) Tanpa Harus Dibuka

Diperbarui: 21 Desember 2025

Ringkasan cepat:

  • Utamakan 3 hal yang paling stabil: aroma yang tepat, kondisi pangkal/tangkai, dan fisik kulit yang sehat (bukan retak lebar, memar besar, atau lembek).
  • Tes bunyi ketuk boleh dipakai, tetapi jadikan indikator pendukung saja setelah aroma dan kondisi fisik lolos.
  • Kalau kamu membeli untuk dibawa perjalanan, pilih yang aromanya sudah ada tapi belum “meledak” agar tidak cepat overripe di jalan.
  • Kalau kamu pemula, gunakan metode 1 menit di artikel ini: lihatciumcek pangkal/tangkai.

Daftar isi

Kenapa durian bisa manis dan legit?

Rasa “manis dan legit” pada durian paling sering ditentukan oleh dua hal: varietas dan tingkat kematangan. Varietas menentukan karakter dasar (lebih creamy, lebih pahit tipis, atau lebih wangi), sedangkan kematangan menentukan apakah rasa manisnya “keluar” atau masih hambar. Di pasar, kita biasanya tidak bisa memastikan varietasnya, jadi cara paling aman adalah menilai kematangan dari sinyal yang bisa kamu cek langsung. Durian termasuk buah musiman; kalau kamu sering bingung kenapa di waktu tertentu durian terasa lebih “nanggung”, pemahaman tentang musim buah bisa membantu menilai ekspektasi dan harga, sebagaimana dijelaskan di artikel Jenis-jenis Tanaman Buah Berdasarkan Tempat dan Musim.

Catatan penting: tidak ada satu indikator yang 100% pasti. Karena itu, artikel ini memakai pendekatan “skor”: kamu kumpulkan beberapa sinyal yang paling stabil, lalu memilih durian yang paling memenuhi syarat. Dengan pola ini, peluang zonk jauh lebih kecil dibanding hanya mengandalkan bunyi ketuk atau kata-kata penjual.

Cara cepat memilih durian (metode 1 menit)

Kalau kamu harus memilih cepat, pakai urutan ini. Pertama lihat permukaan kulit: hindari durian yang retaknya lebar, ada bagian yang lembek, atau memar besar seperti pernah jatuh. Kedua cium aromanya dari beberapa sisi: durian matang biasanya wangi khas, tetapi tidak asam menyengat. Ketiga cek pangkal/tangkai: pastikan tidak busuk, tidak berlendir, dan tidak ada bau busuk tajam dari area pangkal. Setelah tiga langkah ini lolos, barulah kamu pakai indikator tambahan seperti berat, bentuk, dan bunyi ketuk.

Prinsipnya mirip saat memilih buah lain: utamakan indikator yang paling stabil, baru indikator pendukung. Pola “cek yang paling stabil dulu” bisa kamu bandingkan dengan cara memilih semangka pada artikel Cara Memilih Semangka yang Manis dan Matang di Pasar: 7 Ciri Paling Akurat + Checklist 1 Menit, karena sama-sama menekankan urutan: cek fisik → cek tanda kematangan → baru tes tambahan.

9 ciri durian manis & legit yang bisa dicek di pasar

1. Aroma harum “matang” (bukan mentah, bukan asam menyengat)

Aroma adalah sinyal paling cepat. Durian matang biasanya mengeluarkan wangi yang khas dan terasa “manis”. Jika aromanya nyaris tidak ada, sering kali masih mentah. Jika aromanya asam menyengat seperti fermentasi, itu sering menandakan durian sudah kelewat matang atau mulai rusak.

2. Pangkal/tangkai tampak wajar: tidak busuk, tidak berlendir

  • Aman dipilih: pangkal tampak kering-wajar, tidak ada lendir, tidak ada bau busuk tajam.
  • Hindari: pangkal basah berlendir, hitam membusuk, atau jamur yang jelas.

3. Kulit sehat: tidak retak lebar, tidak lembek di satu sisi

Retak kecil tipis di garis belah kadang masih wajar, tetapi retak lebar membuat durian lebih cepat rusak karena udara dan kotoran mudah masuk. Bagian kulit yang lembek juga sering tanda benturan atau daging di dalam sudah tidak bagus.

4. Berat untuk ukurannya (indikator “berisi”)

Bandingkan 2–3 durian yang ukurannya mirip. Yang terasa lebih berat sering lebih berisi. Ini bukan patokan tunggal, tetapi cukup membantu saat kamu memilih di lapak yang stoknya banyak.

5. Bentuk cenderung proporsional

Bentuk durian ditentukan varietas, tetapi secara praktis pilih yang tampak proporsional dan tidak ada bagian yang terasa seperti rongga besar. Durian yang “pincang” ekstrem kadang dagingnya tidak merata.

6. Duri padat dan tidak rapuh busuk

Pegang hati-hati (lebih aman pakai kain). Duri yang padat dan tidak rapuh busuk biasanya menandakan kulit masih sehat. Fokus utama tetap pada aroma dan kondisi pangkal; ciri duri hanyalah pendukung.

7. Garis belah terlihat jelas (retak halus wajar, retak besar bocor tidak)

Banyak durian punya garis belah alami. Durian matang kadang mulai membuka sangat halus di garis ini. Hindari retak besar yang basah lengket atau berbau tidak sedap.

8. Tes goyang pelan (opsional): terasa ada isi “bergerak halus”

Goyang durian pelan dekat telinga. Pada durian yang matang, kadang ada sensasi halus seperti biji/daging sedikit longgar. Jika terasa terlalu kosong, bisa jadi rongga besar atau kualitasnya kurang.

9. Tes bunyi ketuk: pakai sebagai indikator pendukung

Ketuk perlahan dengan ruas jari. Banyak orang mencari bunyi yang terasa “lebih dalam”. Karena bunyi dipengaruhi varietas dan ketebalan kulit, pakai bunyi sebagai pelengkap setelah aroma dan kondisi fisik lolos.

Langkah memilih durian di pasar (step-by-step)

Agar lebih objektif, gunakan metode “skor 5 poin”. Beri nilai 0/1 untuk setiap poin: aroma matang, pangkal/tangkai sehat, kulit tidak lembek/retak lebar, bobot terasa berisi, dan tidak ada tanda busuk. Pilih durian yang skornya paling tinggi. Cara menilai “aroma matang” pada buah beraroma kuat ini juga bisa kamu bandingkan dengan pendekatan memilih melon pada artikel Cara Memilih Melon yang Manis dan Matang di Pasar: 7 Ciri Paling Akurat + Checklist 1 Menit (Anti Zonk), karena sama-sama menekankan aroma sebagai indikator utama, lalu kondisi fisik sebagai penyaring risiko.

Langkah 1: Sesuaikan dengan waktu makan

  • Mau dimakan hari ini: pilih yang aromanya matang jelas.
  • Mau dimakan besok: pilih yang aromanya sudah ada tetapi belum terlalu “meledak”.

Langkah 2: Tanya penjual dengan pertanyaan yang tepat

  • “Ini durian baru turun atau sudah berapa lama di lapak?”
  • “Kalau dimakan malam ini, yang mana yang paling aman?”
  • “Kalau dibawa perjalanan 6–12 jam, yang mana yang tidak cepat overripe?”

Langkah 3: Amankan saat dibawa pulang

Minta penjual membantu mengikat/packing agar durian tidak mudah terbentur. Hindari menaruh durian di tempat panas lama, karena panas mempercepat pematangan dan meningkatkan risiko durian rusak sebelum sampai rumah.

Cara bawa pulang & simpan durian agar tidak cepat rusak

Jika durian masih utuh, simpan di tempat sejuk dan berventilasi. Jangan dibungkus rapat plastik karena kelembapan naik dan aroma terkunci. Jika durian sudah dibuka, pindahkan daging ke wadah tertutup rapat sebelum masuk kulkas agar baunya tidak menyebar.

Kalau tujuanmu bukan hanya membeli, tetapi ingin menanam durian di rumah, memahami konsep menanam buah dalam pot akan membantu menilai apakah lokasi dan perawatanmu memungkinkan. Gambaran dasar tabulampot (termasuk batasan dan kebutuhan media) bisa kamu pelajari pada artikel Tabulampot: Pengertian, Jenis, dan Asal Bibit yang Cocok untuk di Tanam.

FAQ seputar memilih durian

1. Apa ciri paling aman untuk pemula agar tidak zonk?

Fokus ke 3 hal: aroma matang yang pas, pangkal/tangkai tidak busuk atau berlendir, dan kulit tidak retak lebar atau lembek. Bunyi ketuk cukup sebagai pelengkap.

2. Durian yang baunya kuat apakah pasti manis?

Tidak selalu. Bau harum matang bisa bagus, tetapi bau asam menyengat sering menandakan overripe atau mulai rusak. Karena itu tetap cek kondisi pangkal dan kulit.

3. Boleh tidak memilih durian hanya dari bunyi ketuk?

Kurang aman. Bunyi dipengaruhi varietas, ketebalan kulit, dan cara mengetuk. Lebih aman gunakan bunyi sebagai indikator pendukung setelah aroma dan kondisi fisik lolos.

4. Bagaimana cara memilih durian untuk perjalanan jauh?

Pilih durian yang aromanya sudah ada tetapi belum terlalu tajam, kulitnya sehat (tidak retak lebar/lembek), dan pangkalnya tidak busuk. Simpan di tempat sejuk selama perjalanan.

5. Kalau durian terlanjur kurang enak, sebaiknya diapakan?

Jika masih layak dimakan (tidak busuk dan tidak asam menyengat), durian bisa diolah jadi campuran kue atau es. Jika sudah bau busuk/asam tajam dan rasa aneh, lebih aman dibuang.

Baca juga di Beginisob.com

Comments

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 beginisob.com, All right reserved